Arsenal vs Manchester United: Bukan Lagi Laga Perebutan Gelar

Foto: Arsenal.com

Arsenal dan MU pernah saling gontok-gontokan untuk meraih gelar Premier League. Namun, cerita sudah berbeda seiring merosotnya prestasi kedua tim.

Arsenal dan Manchester United pernah menjadi simbol kekuatan di Premier League. Tidak jarang kedua kesebelasan gontok-gontokan untuk merebut takhta supremasi kompetisi tertinggi di tanah Ratu Elizabeth.

Tepatnya di musim 1995/96 hingga 2003/04 kedua tim silih berganti menjadi kampiun Premier League. Dalam jangka waktu tersebut, United menjuarai enam kali, adapun Arsenal tiga kali -termasuk invicible-. Pertarungan kedua klub tersebut juga acap menimbulkan intrik dan gesekan di dalam dan luar lapangan.

****

Sylvain Wiltord memang tidak setajam Thierry Henry atau punya magi luar biasa seperti Dennis Bergkamp. Namun, Wiltord akan selalu dikenang suporter Arsenal berkat golnya ke gawang United yang dijaga Fabian Barthez.

Kenangan dibuat Wiltord pada musim 2001/02. Kala itu, Arsenal datang ke Old Trafford dan cuma butuh satu poin saja untuk meraih gelar Premier League keduanya. Di musim tersebut, Arsenal memang sangat superior. Bahkan, The Gunners datang ke Old Trafford berbekal 11 laga selalu menang dan cuma kebobolan tiga kali.

Meski dalam performa yang memukau, Arsenal sebenarnya tampil tidak dengan kekuatan penuh. Thierry Henry sang top scorer kudu absen karena cedera. Lalu, Robert Pires juga absen dengan alasan yang serupa.

Namun, Arsenal musim tersebut memang ada dalam generasi terbaiknya. Skuad yang diasuh Arsene Wenger itu punya kualitas yang merata antarindividu.

'Meriam London' tampil apik dan membuat United kesulitan. Beberapa kali, kans mencetak gol dibuat oleh Wiltord dan Kanu yang menjadi duet di lini depan.

Akhirnya, pada menit ke-55, The Gunners mampu mencuri gol. Wiltord bisa merebut bola dari penguasaan Mikel Silvestre. Bola kemudian diumpan ke Freddie Ljunberg yang merangsek masuk ke kotak penalti. Pemain asal Swedia itu lalu melepaskan tendangan yang bisa ditepis Fabian Barthez, bola muntah kemudian disambar Wiltord ke dalam gawang.

Gol yang spesial untuk Wiltord karena bertepatan dengan penampilan ke-100 bersama Arsenal di Premier League. Gol itu juga yang membawa Arsenal menang dan meraih gelar juara.

****

Salah satu perseteruan panas Arsenal dan United juga terjadi di musim 2004/05. Pada musim sebelumnya, Arsenal menjadi juara tanpa sekalipun menelan kekalahan. Laju positif itu juga berlanjut di awal-awal musim berikutnya.

Sampai akhirnya, Arsenal bertandang ke markas United pada Oktober 2004. Laga berlangsung dengan tensi tinggi. Tekel-tekel keras dilakukan antarkedua pemain. Di sini, Arsenal merasa dirugikan dengan keputusan Mike Riley.

Wasit kelahiran Leeds itu dinilai membuat keputusan yang menguntungkan United. Salah satunya, aksi Ljunberg yang sudah berhadapan dengan Roy Carroll, tetapi diadang oleh Rio Ferdinand. Akan tetapi, Riley tak memberikan kartu maupun pelanggaran atas aksi tersebut.

Puncak kontroversi terjadi di menit ke-73. Wayne Rooney yang membawa bola di dalam kotak penalti, terjatuh di depan Sol Campbell. Campbell menganggap tak sama sekali menyentuh penyerang United tersebut. Namun, Riley tetap memberikan penalti untuk United.

Ruud van Nistelrooy yang maju sebagai algojo menjalankan tugasnya dengan baik. United menang di laga ini dengan skor 2-0 usai Rooney membuat gol di injury time.

Usai pertandingan, keributan terjadi. Campbell menolak berjabat tangan dengan Rooney. Lalu, ada Arsene Wenger yang marah-marah ke Nistelrooy karena menendang kaki Ashley Cole. Kemarahan Wenger ke Nistelrooy membuat Ferguson murka.

Manajer United itu lalu bersitegang dengan Wenger. Ribut-ribut di tunnel itu dihiasi dengan lemparan pizza ke arah Ferguson. Usut punya usut, Cesc Fabregas yang melemparkan pizza ke arah manajer asal Skotlandia itu. Sang pemain pun akhirnya mengakui setelah 13 tahun kejadian berlalu.

"Saya yang melempar pizza ke arah Ferguson. Saya melihat keributan di tunnel antara Campbell, Ferdinand, Keown. Semuanya saling dorong-dorongan. Kemudian saya melempar pizza dan mengenai wajah Ferguson," tutur Fabregas dikutip Sky Sports.

****

Selepas kepergian Alex Ferguson, United tak lagi menjadi klub yang menakutkan di Premier League. Prestasi terbaik 'Setan Merah' cuma finis menjadi runner up di musim lalu.

Di musim ini, United dalam fase yang buruk. Mereka berada di posisi keenam klasemen dan baru 15 kali meraih kemenangan. Permainannya di atas lapangan juga membuat para pendukungnya geleng-geleng kepala.

Sementara, Arsenal sudah lebih dulu berada dalam periode hancur-hancuran. Semenjak pindah ke Emirates Stadium, The Gunners belum pernah lagi mencicipi gelar juara Premier League. Bahkan, Arsenal pernah hampir sembilan musim tanpa mendapatkan gelar apa-apa. Olok-olok pun datang dari pendukung para rival karena The Gunners seperti hanya ingin finis di posisi empat saja -zona Liga Champions-.

****

Sabtu (23/4), Arsenal dan United akan bertemu di Premier League. Ini bukan laga penentuan siapa yang akan menjadi juara di akhir musim nanti.

Namun, laga ini diprediksi akan tetap berlangsung dengan tensi yang tinggi. Sebab, kedua tim punya satu tujuan yang sama: Masuk ke empat besar dan mentas di Liga Champions musim depan.