Bali United Memang Pantas Juara

Foto: Instagram @Baliunitedfc.

Bali United dicibir juara karena bermain di Pulau Bali. Namun, melihat apa yang mereka perlihatkan di musim ini, gelar juara memang laik disandang 'Serdadu Tridatu'.

Bali United tampil mengecewakan di Piala Menpora 2021. Sebagai tim yang dihuni banyak pemain bintang, 'Serdadu Tridatu' cuma sanggup menang sekali dan tersingkir di babak delapan besar.

Cara Bali United melaju ke babak delapan besar juga terbilang beruntung. Pada partai penentuan, pesaing Bali United, yakni Persiraja, tumbang di tangan Persib. Jadilah Bali United yang maju sebagai runner-up. Armada Stefano 'Teco' Cugura cuma menang sekali dan imbang dua kali dari tiga pertandingan.

Pada perempat final, Bali United bersua PSS. Kedua tim yang tampil terbuka selama 90 menit harus mengakhiri laga di babak adu penalti. Dalam adu tos-tosan, itu Bali United gagal dan kudu angkat kaki dari turnamen.

Namun, Teco tak terlalu khawatir dengan hasil minor pasukannya di Piala Menpora. Pelatih asal Brasil itu tahu betul tujuan dari turnamen pramusim yang dilakoni timnya.

"Saya pikir Piala Menpora adalah ajang yang bagus untuk semua tim untuk melihat kekurangan, yang harus diperbaiki di kompetisi. Untuk Bali United, tentu ini sebagai ajang persiapan untuk Liga 1 dan AFC Cup. Tentu kami harus kerja keras agar lebih bagus lagi," ucap Teco.

Benar saja, di kompetisi yang sesungguhnya Bali United tampil sangat memukau. Gelar juara untuk kedua kalinya secara beruntun bisa digenggam oleh Stefano Lilipaly dan kolega.

Bali United tampil sangat konsisten. Khususnya di putaran kedua, tim yang didukung oleh 'Semeton Dewata' itu tidak terkalahkan paling tidak hingga pekan ke-32.

Lantas, apa, sih, yang membuat Bali United bisa merengkuh juara musim ini?

Kerangka Tim yang Kokoh

Salah satu faktor yang membuat Bali United menjadi tim yang menakutkan ialah skuad yang tak banyak berubah. Ini juga yang membuat tim padu dan bisa menerima strategi pelatih dengan baik.

Empat bek yang diisi oleh Made Andhika, Willian Pacheco, Leonard Tupamahu, dan Ricky Fajrin masih menjadi pilihan utama. Belum lagi nama-nama senior di depan seperti Ilija Spasojevic, Stefano Lilipaly, hingga Brwa Nouri.

Bali United hanya menambah kedalaman skuad dan menambal pemain-pemain yang pergi. Hengkangnya Paulo Sergio bisa diisi dengan baiknya oleh Eber Bessa; pemain asal Brasil itu menjadi pusat serangan Bali United musim ini. Tak cuma perkara umpan, Bessa juga kemampuan melakukan manuver ke kotak penalti dan menuntaskan peluang. Total, sudah lima gol yang dibuat oleh pemain berusia 30 tahun itu.

Di sisi kedalaman skuad, Bali United juga masih memiliki Nadeo Argawinata, Rizky Pellu, M. Rahmat, Lerbi Eliandry, hingga Irfan Jaya. Kualitas yang tak jauh dengan pemain utama itu membuat Teco tak terlalu pusing dengan menghadapi jadwal Liga 1 yang padat.

Pemain yang Dalam Top Form

Bali United memiliki pemain-pemain yang baik dan fit dengan skema Teco. Kombinasi pemain asing dan lokal yang tengah garang-garanngya menjadi salah satu alasan baiknya penampilan Bali United.

Eber Bessa, misalnya, langsung nyetel dengan gaya main 'Serdadu Tridatu'. Kemudian, Bali United juga memiliki Jean Mariie Privat Befolo Mbarga atau yang akrab disapa Privat Mbarga. Baru datang di paruh musim, Mbarga sudah klop dan menjadi bagian penting Bali United di putaran kedua.

Mbarga sangat cocok dengan apa yang Teco terapkan: Winger cepat dan punya crossing akurat. Bermain di sisi kanan, Privat yang didatangkan dari klub Kamboja itu punya aksi individu yang membuat repot pertahanan lawan.

Pemain asal Kamerun itu sudah tampil sebanyak 15 kali bersama Bali United. Jumlah passing-nya mencapai 325 kali dengan tingkat kesuksesan sampai 231. Menyoal gol, Privat sudah membukukan empat gol dan menorehkan lima assist.

Bali United juga punya Brwa Nouri di lini tengah. Gelandang asal Irak itu memang bukan bertipikal keras saat berduel dan merebut bola dari lawan. Nouri cukup pintar dalam membaca arah serangan lawan dengan melakukan intersep.

Sejauh ini, Nouri sudah membukukan 83 intersep di Liga 1. Jumlah tekel pemain berusia 35 tahun itu cuma 24 kali. Hebatnya, Nouri tak cuma berbekal kemampuan bertahan. Ia juga pandai mengalirkan serangan-serangan Bali United.

Menurut LapangBola, Nouri menjadi pemain yang paling banyak melakukan passing sukses dengan catatan 1.544 kali. Eks gelandang Oestersund itu unggul jauh dari Alwi Slamat di tempat kedua dengan 1.395.


Selain tiga penggawa impor, pemain-pemain lokal Bali United juga konsisten bermain dengan performa yang menawan. Ilija Spasojevic, Ricky Fajrin, dan Nadeo Argawinata menjadi tulang punggung yang tak boleh dikesampingkan.

Spasojevic kini memimpin daftar top skorer sementara kompetisi dengan 21 gol. Ketenangan serta pengalaman penyerang yang lahir di Montenegro itu senantiasa membantu Bali United memecah kebuntuan.

Fajrin juga cukup konsisten bermain sebagai bek tepi kiri. Agresif dan lugas menjadi tipe permainan bek yang merumput bersama Timnas Indonesia di Asian Games 2018. Ia juga menjadi pemain Bali United dengan tekel terbanyak di angka 59 kali.

***

Masih banyak cibiran mengenai Bali United menjadi juara Liga 1. Dicap sebagai 'panitia' karena kompetisi bermain di Bali menjadi salah satu yang paling santer. Namun, melihat apa yang diperlihatkan Bali United di musim ini, memang pantas mereka menjadi juara.