Berburu Peringkat Empat

Foto; @ManUtd.

Di antara Tottenham Hotspur, Manchester United, Arsenal, dan West Ham, siapa yang nantinya berhasil finis di posisi empat?

Finis di top four menjadi gengsi tersendiri buat kontestan Premier League 2021/22. Bagi klub-klub mapan ini berarti mengukuhkan eksistensi mereka sebagai BIg Six terbaik. Sementara buat para medioker, keberhasilan merangsek ke pos empat besar bak mimpi yang menjadi kenyataan. Bukan cuma menaikkan derajat mereka, tetapi. juga bisa mendatangkan kucuran dana dengan tiket mentas di Liga Champions.

Sejauh ini Tottenham Hotspur ada di garis terdepan dengan torehan 57 poin. Di belakangnya ada Manchester United dan Arsenal yang sama-sama mengemas 54 angka. Medioker musim ini diwakili West Ham United. Mereka duduk di posisi enam dan hanya berjarak 5 poin dari Tottenham.

Lantas, di antara keempatnya, siapa yang paling berpeluang finis di posisi keempat?

[Baca Juga: Menakar Mereka yang Akan Terlempar dari Premier League]

Tottenham Hotspur (Peluang 75%)

Dibanding tiga kompetitornya, Tottenham yang kansnya paling besar buat finis di top four. Bukan cuma karena mereka nangkring di peringkat keempat sejauh ini, tetapi juga karena form yang relatif stabil.

Kombinasi Son Heung-Min dan Harry Kane gacor betul. Bila ditotal, keduanya berhasil mengoleksi 11 gol dan 6 assist sejak Maret. Ditambah lagi dengan Dejan Kulusevski. Sudah 3 gol dan 6 assist yang dicetak winger Swedia ini sejak didatangkan pada jendela musim dingin.

Persentase kemenangan Tottenham menyentuh 80% pada 5 pertandingan terakhir. Pun dari selisih gol. Pasukan Antonio Conte ini surplus 18, jauh lebih baik dari West Ham (9) serta Arsenal dan United (8).

Tottenham juga diuntungkan karena sudah terlempar dari turnamen yang mereka ikuti musim ini (Conference League, Piala FA, dan Piala Liga). So, fokus dan energi Hugo Lloris cs. bakal terkonsentrasi ke sisa pertandingan di liga.

Namun, enam pertandingan sisa Tottenham lumayan berat. Mereka masih kudu meladeni Liverpool dan Arsenal, dua tim yang berpotensi menjadi ganjalan. Pasalnya, pada paruh pertama mereka hanya mampu bermain imbang dengan The Reds dan keok di Derbi London Utara.

Arsenal (Peluang 50%)

Arsenal harusnya mampu merangsek ke top four bila menilik tabungan laga. Mereka masih menyimpan satu pertandingan lebih banyak dari Tottenham serta United, dan dua laga dari West Ham. Itu kalau Arsenal konsisten. Sayang, kenyataannya tidak demikian.

The Gunners menelan empat kekalahan dari lima laga terakhir. Selain Liverpool, mereka ditumbangkan oleh tim-tim papan tengah macam Crystal Palace, Brighton and Hove Albion, dan Southampton. Jangankan untuk menang, mencetak gol di sana saja Arsenal kesulitan. Hanya satu lesakan yang Bukayo Saka dkk. cetak dalam rentang waktu itu.

Tumbangnya beberapa pilar penyebabnya. Arsenal kehilangan Thomas Partey, Kieran Tierney, dan terbaru, Alexandre Lacazette yang terjangkit COVID 19. Sialnya lagi, Arsenal tidak memiliki pengganti yang kompeten untuk mereka. Nuno Tavarez yang paling kentara. Dua gol awal Palace awal bulan lalu menjadi buktinya. 

Kembali lagi ke jadwal sisa. Arsenal memang masih menyisakan 7 pertandingan lagi dan itu jelas sebuah privilege. Kendati begitu, mereka masih harus berhadapan dengan tiga anggota Big Six, Chelsea, United, dan Tottenham. Well, semoga saja Mikel Arteta bisa mengeluarkan maginya sekali lagi di musim ini.

Manchester United (Peluang 50%)

Asa itu kembali meletup setelah Cristiano Ronaldo mencetak hat-trick dan membawa United menang pekan lalu. Namun, perlu diingat, lawan mereka cuma Norwich yang notabene tim terlemah di liga. The Canaries malah sampai menjebol gawang David De Gea dua kali.

Artinya, performa United belum bisa dibilang stabil. Sama seperti ketika imbang dengan Leicester City dan takluk dari Everton—dua tim yang seharusnya mampu mereka kalahkan. Jadi, apapun masih bisa terjadi di enam laga ke depan.

Adangan pertama United tak main-main, Liverpool. Dari dua pertemuan terakhir, selalu kalah dan kemasukan 9 gol dari The Reds. Makin berat karena United tidak akan diperkuat Ronaldo dini hari nanti.

Belum lagi dengan koordinasi pertahanan United yang sergut. Tak sekalipun mereka berhasil mendulang nirbobol sejak lima pertandingan ke belakang. Pada medio tersebut, gerombolan Ralf Rangnick itu kemasukan rata-rata 2 gol per laga.

Setelah melawan Liverpool, United bakal beradu dengan duo Big Six asal London, Arsenal dan Chelsea. Ini juga tricky karena besar kemungkinan mereka akan kesulitan menggamit tiga poin.

West Ham United (Peluang 25%)

Kita akan berbicara tentang tim yang mulai kehabisan bensin. Ya, West Ham ini sebenarnya cukup meyakinkan sejak awal musim. Delapan poin sukses mereka kumpulkan di empat pekan pertama. The Hammers bahkan sempat bertengger sebagai runner-up.

Namun, ketergantungan David Moyes kepada Michail Antonio serta cederanya Jarrod Bowen membuat West Ham mengendur di tengah jalan. Ditambah lagi dengan fokus mereka yang terpecah ke Liga Europa. FYI, West Ham lolos ke babak semifinal dan bakal menjalani laga tengah pekan di akhir April dan awal Mei. 

Dengan kata lain, West Ham akan melakoni 5 laga selama 3 minggu. Untuk tim dengan skuad yang tak terlalu dalam seperti mereka, jadwal padat seperti ini lumayan mereportkan. Apalagi di rentang waktu itu mereka ditantang Chelsea dan Arsenal. Pada pekan 37 West Ham juga masih harus meladeni City.

Well, pada akhirnya Moyes memang harus memprioritaskan salah satu. Mengejar trofi Liga Europa sekaligus mencetak sejarah baru atau berburu posisi empat liga. Tidak bisa keduanya. Kami rasa opsi pertama yang nantinya akan dia pilih.