Best XI Liverpool vs Manchester United

Foto: Pinterest.

The Flanker menyusun Best XI Liverpool dan Manchester United berdasarkan impak dan cerita menarik yang pernah diberikan pemain-pemain ini terhadap duel paling akbar di Liga Inggris tersebut.

Peter Schmeichel

Peter Schmeichel adalah salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki Man United. Namun, tahukah Anda bahwa ia hampir bergabung dengan Liverpool? Well, setidaknya begitu menurut Graeme Souness. Schmeichel sudah bernegosiasi dengan Liverpool, tetapi Souness akhirnya memilih David James sebagai penerus Bruce Grobbelaar.

Patrice Evra

Patrice Evra memang bukan produk akademi Man United, tapi ia punya passion yang tak kalah dengan Gary Neville. Ia pernah berkonflik dengan Luis Suarez setelah Suarez memanggilnya “negrito”. Pada pertemuan tak lama setelah itu, Evra sempat merayakan kemenangan United atas Liverpool tepat di depan Suarez.

Rio Ferdinand

Rio Ferdinand pernah dihukum 8 bulan karena lalai melakukan tes doping. Begitu kembali, terlihat mengapa Man United begitu merindukannya. Ia tampil kokoh di pertahanan dan mencetak satu gol penting ke gawang Liverpool, pada 22 Januari 2006, untuk membawa ‘Iblis Merah’ menang 1-0 di Old Trafford.

John O’Shea

Selama kariernya, John O’Shea adalah pemain penting buat Man United. Bukan apa-apa, dia serba bisa dan bisa main di berbagai posisi (bahkan jadi kiper pun pernah!). Tapi, salah satu highlight paling penting dalam kariernya adalah ketika mencetak gol kemenangan ke gawang Liverpool pada injury time di tahun 2007. United menang 1-0 atas tuan rumah Liverpool waktu itu.

Gary Neville

Sebagai pemain, Gary Neville punya passion berlebih. Terlebih kalau ia bermain melawan Liverpool. Pada Januari 2006, setelah Rio Ferdinand mencetak gol kemenangan Man United atas Liverpool, Neville berlari setengah lapangan Old Trafford untuk merayakan gol di depan tribune suporter Liverpool. Hasilnya? FA mendendanya 5.000 poundsterling.

Paul Scholes

Paul Scholes pernah 33 kali membela United melawan Liverpool. Ia mencetak 2 gol dan 2 assist. Meski beberapa kali tampil bagus, yang paling mencolok adalah rekor kartunya: 8 kartu kuning dan 1 kartu merah. Satu-satunya kartu merah yang ia dapatkan adalah karena hendak menonjok Xabi Alonso.

Eric Cantona

Eric Cantona selamanya merupakan Raja buat Old Trafford. Pada final Piala FA 1996, Cantona menjadi penentu kemenangan Man United atas Liverpool 1-0 lewat golnya pada menit ke-85. United meraih gelar ganda musim itu: Premier League dan Piala FA.

Roy Keane

Roy Keane pernah memaki-maki sekelompok pemain Liverpool ketika bertemu dengan mereka di Cheshire waktu keluyuran malam. Menurut pengakuan eks gelandang United, Lee Sharpe, di The Athletic, Keane memaki tiga orang sekaligus: Phil Babb, Jamie Redknapp, dan John Scales.

Wayne Rooney

Wayne Rooney adalah scouser. Ia besar dengan mendukung Everton, rival sekota Liverpool. Ketika menghadapi Liverpool di Anfield, Januari 2005, ia mencetak gol lewat sepakan jarak jauh dan merayakannya sembari menaruh tangan di belakang telinga, tepat di depan tribune pendukung Liverpool.

Diego Forlan

Diego Forlan menjadi salah satu pemain favorit suporter Man United dan mendapatkan chant khusus. Semuanya gara-gara ia mencetak dwigol ke gawang Liverpool, yang dikawal Jerzy Dudek, pada Desember 2002.

Dimitar Berbatov

Dimitar Berbatov adalah pemain penting Man United waktu mereka meraih gelar juara Liga Inggris yang ke-19. Ia juga mencetak hattrick ke gawang Liverpool ketika kedua tim bertemu pada pertandingan di Old Trafford, September 2010, dengan salah satunya lewat overhead kick.

Ray Clemence

Ray Clemence adalah salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki Liverpool. Rekornya ketika menghadapi Man United pun terbilang lumayan oke: 29 kali bertanding, 11 kali menang, 9 kali imbang, dan 9 kali kalah. Di antara 29 laga itu, ia menorehkan 13 clean sheets.

Trent Alexander-Arnold

Sejarah Trent Alexander-Arnold pada duel ini memang belum panjang, baru empat kali bertemu Man United. Namun, kali terakhir bermain pada duel ini, ia meraih kemenangan pertamanya atas United. Jangan lupa, Alexander-Arnold juga menyumbang 1 assist pada laga tersebut.

Jamie Carragher

Anak asli Liverpool, tumbuh sebagai pendukung Everton, tapi kemudian mengabdikan kariernya untuk Liverpool FC. Selalu tampil habis-habisan ketika menghadapi Man United—termasuk beradu mulut dengan “teman baik”-nya saat ini, Gary Neville—dan berimbas pada catatan 11 kartu kuning dalam 33 laga.

Virgil van Dijk

Virgil van Dijk adalah salah satu alasan mengapa Liverpool menjadi tim terbaik Eropa dan Inggris pada dua musim sebelum ini. Siapa yang bisa melupakan senyum Van Dijk usai membobol gawang Man United di Anfield pada 2019/20?

John Arne Riise

John Arne Riise dikenal punya tendangan geledek. Salah satu gol yang paling dikenalnya adalah ketika membobol gawang Man United lewat tendangan bebas pada November 2001. Ia juga pernah membuat cerita ketika eks gelandang United, Alan Smith, mengalami patah engkel waktu berusaha memblok tendangannya.

Steven Gerrard

Steven Gerrard terlibat pada salah satu laga paling seru antara Liverpool dan Man United: Ketika The Reds menang 4-1 di Old Trafford pada 2008/09. Satu gol Gerrard cetak waktu itu—lewat titik putih—dan ia merayakannya dengan, well, mencium kamera televisi.

Jonjo Shelvey

Jonjo Shelvey mungkin tidak sementereng Steven Gerrard ataupun Xabi Alonso buat Liverpool, tetapi siapa lagi coba yang berani cekcok dan beradu mulut dengan Sir Alex Ferguson tak lama setelah mendapatkan kartu merah? Ya, cuma Shelvey.

Paul Ince

Paul Ince adalah sosok kontroversial. Sempat menjadi pemain penting Man United di pertengahan 90an, ia ditendang ke Inter karena mulai besar kepala. Begitu kembali ke Inggris, ia justru membela Liverpool dan sempat merayakan gol ke gawang United dengan penuh semangat pada pertemuan musim 1998/99 di Anfield.

Dirk Kuyt

Mr Duracell, demikian para pendukung Liverpool menjulukinya karena energi Kuyt seolah tak habis-habis. Kuyt juga bisa diandalkan karena bisa bermain di beragam posisi. Salah satu pertandingan penting dalam kariernya bersama The Reds hadir ketika ia mencetak hattrick ke gawang Man United pada 2011.

Luiz Suarez

Karena perseteruannya dengan Patrice Evra, Luis Suarez adalah public enemy buat pendukung Man United. Suarez cuma pernah mencetak 2 gol ke gawang United, tapi dua-duanya ia cetak di Old Trafford.

Fernando Torres

Fernando Torres, sebelum membelot ke Chelsea, adalah penyerang tengah yang memukau. Ia punya penempatan posisi dan finishing yang sama bagusnya. Pada 2008/09, ia membuat Nemanja Vidic—salah satu bek terbaik di Premier League dan dalam sejarah Man United—tampak seperti amatiran ketika mengawalnya.