Bowen dan Fornals Penyempurna West Ham

Twitter: @WestHam

Jarrod Bowen dan Pablo Fornals jadi kepingan penting dalam skema David Moyes di West Ham United saat ini.

Premier League tak jarang menghadirkan tim kejutan yang berpotensi merusak struktur papan atas klasemen. Mereka memang tak konsisten sampai akhir musim, tapi kiprahnya mampu membuat persaingan jadi tambah menarik.

Sheffield United di musim 2019/20 menjadi contohnya. Berkutat di posisi enam besar untuk beberapa pekan, mereka pun akhirnya finis di posisi sembilan pada klasemen akhir. Sialnya, The Blades harus terdegradasi musim setelahnya usai tampil jeblok dan berada di dasar klasemen sejak gameweek delapan.

Di musim ini, ada West Ham yang mencuri perhatian pada pentas Premier League. Kemenangan atas Liverpool di gameweek 11 membuat The Hammers kini nangkring di posisi tiga klasemen sementara. Bahkan, West Ham memiliki poin yang sama dengan Manchester City di peringkat kedua. Anak-anak asuh David Moyes hanya kalah selisih gol dari The Citizens.

Sebenarnya, kiprah apik West Ham telah berjalan dari musim lalu. Lewat perpaduan gaya main fisikal dan skilfull, West Ham menjadi tim yang tak mudah dikalahkan. Atas permainan yang apik itu, mereka finis di posisi enam dan menggengam tiket menuju Liga Europa.

Jika ditelaah lebih jauh, banyak faktor yang membuat West Ham bisa berbicara banyak di Premier League dua musim belakangan. Selain, strategi Moyes yang klop dengan personel yang ada, West Ham juga dianugerahi pemain-pemain berbakat yang mampu mengangkat performa tim. Dua di antaranya adalah Pablo Fornals dan Jarrod Bowen.

***

Kecemerlangan Pablo Fornals membawa Spanyol menjadi juara Piala Eropa U-21 di tahun 2019 membuat namanya melambung tinggi. Fornals menjadi pemain yang banyak diminati oleh tim-tim besar eropa.

Menariknya, Fornals memilih West Ham sebagai tempat melanjutkan karier di musim 2019/20. Sosok Manuel Pellegrini menjadi alasan Fornals bergabung dengan The Hammers.


"Tentunya Manuel Pellgerini yang mempengaruhi saya pindah ke West Ham. Dia adalah salah satu pelatih terbaik yang ada di dunia," ucap Fornals melansir situs resmi West Ham saat itu.

Sayangnya, Fornals tak bisa berpendar sesuai ekspektasi para pendukung West Ham. Eks pemain Malaga dan Villarreal itu nihil kontribusi sampai gameweek ke-13 Premier League. Padahal, permainannya di Piala Eropa U-21 sangat gemilang lewat sumbangsih dua gol dan menjadi kunci permainan Spanyol.

Penampilan West ham kala itu juga memburuk. Manajemen kemudian memecat Pellegrini pada Desember 2019 dan menggantikannya dengan David Moyes.

****

Berbeda dengan Fornals, Jarrod Bowen datang di bursa transfer musim dingin. Apiknya penampilan Bowen bersama Hull City di Championship Division membuat David Moyes kesemsem berat dengannya.

Sebagai gelandang tepi, Bowen bisa membuat 22 gol untuk Hull di musim 2018/19. Kalau ditotal, Bowen bisa menorehkan 54 gol dan 14 assist selama tiga setengah musim dengan The Tigers.


"Ketika dia menciptakan gol dengan jumlah yang banyak di Championship, itu artinya dia memiliki kesempatan yang besar untuk mencetak banyak gol di Premier League. Kami tertarik dengan jumlah gol yang sudah dibuatnya, tidak hanya dalam semusim, tapi tiga musim belakangan," ucap Moyes saat West Ham mengumumkan kehadiran Bowen.

Sama seperti Fornals, Bowen tak langsung melejit di setengah musim perdananya. Cuma ada satu gol yang dibuat Bowen dalam 13 laga Premier League.

****

West Ham di bawah Moyes menjelma menjadi tim yang cukup komplet. Duet Tomas Soucek dan Declan Rice mampu menjaga kestabilan lini tengah dengan sangat baik. Soucek tangguh dalam berduel dan membaca permainan lawan, sementara Rice akan mengakomodir bola dari belakang menuju ke depan.

Selain Soucek dan Rice, ada juga Fornals dan Bowen yang mengesankan bersama Moyes, khususnya di musim ini. Dalam pola 4-2-3-1 yang dimainkan Moyes, Bowen akan bermain pos gelandang sayap kanan. Lalu, Fornals akan ditempatkan di belakang penyerang dan yang mengisi pos kiri adalah Said Benrahma.

Dengan Michail Antonio yang didapuk menjadi penyerang, lini depan West Ham akan sangat cair. Antonio akan bergerak dengan dinamis untuk membuka dan menemukan ruang yang kosong.

Pergerakan yang dinamis tersebut bisa dimanfaatkan Bowen dan Fornals yang akan melesat dari lini kedua. Gol kedua West Ham di laga melawan Liverpool menjadi contoh betapa dinamisnya pergerakan pemain depan The Hammers. Bowen yang melakukan dribel menusuk ke tengah. Sementara, Antonio membuka ruang yang kemudian diisi oleh Fornals. Gol lalu tercipta karena Fornals sangat bebas dan tinggal berhadapan dengan Alisson Becker.

Kemampuan Fornals menyongsong ruang kosong memang menjadi nilai tambah untuk West Ham. Ia juga mampu menyelesaikan peluang dengan tenang di depan gawang. Hal ini diwujudkan dengan jumlah golnya yang sudah empat cuma kalah dua gol dari Antonio yang menjadi top skorer sementara West Ham.

Fornals tak hanya piawai dalam menyelesaikan peluang dan menginisiasi serangan. Ia juga piawai dalam memberikan pressing kepada pemain lawan yang menginisiasi serangan dari belakang. Rata-rata keberhasilan pressing Fornals mencapai 27,2 persen per 90 menit. Jumlah tekel dan intersepnya juga berada di angka 3,24 per laga.

Lalu, bagaimana dengan Bowen? Sebagai seorang winger, Bowen menjadi pemain yang cukup tajam. Olah bola yang sangat baik ditunjang dengan kemampuannya melepaskan umpan serta tembakan yang baik nan akurat.

Starting poin Bowen memang akan berada di sebelah kanan. Namun, ia tidak akan terlalu banyak menyisir sisi tersebut. Bowen akan bergerak ke half-space dan masuk ke dalam guna menghadirkan ruang bagi Vladimir Coufal atau Ben Johnson, dua full-back West Ham, untuk agresif menekan di sisi tepi.

Saat merangsek ke dalam, Bowen memiliki banyak pilihan. Ia bisa memberikan umpan atau menyelesaikan peluang itu sendiri. Nah, Bowen juga berperan penting ketika West Ham menginisiasi serangan balik.

Umpan-umpan akurat dari kakinya acap jadi awal dari serangan balik West Ham yang cepat. Terutama untuk mengirimkan bola daerah buat Antonio maupun Fornals. Kebetulan, Bowen sendiri mencatat rerata 1,79 umpan progresif per 90 menit.

Kemampuan-kemampuan Bowen itu mebmbuat ia sebaiknya dipilih oleh kalian yang gemar main Fantasy Premier League. Sebab, rata-rata kepemilikan Bowen cuma 2,3 persen. Tergolong kecil dibandingkan dengan Said Benrahma yang memiliki persentase kepemilikan sebesar 29,9 persen.

Menariknya, Bowen lebih menjanjikan ketimbang Benrahma. Pemain berkaki kidal itu mencatat 1,7 umpan kunci dan 2,5 shot per laganya. Bowen juga berkontribusi dengan baik di lima laga terakhir Premier League lewat sumbangsih tiga assist dan satu gol.

****

Sejauh ini, Moyes sudah menemukan racikan yang tepat untuk West Ham. Tetap mengandalkan fisik dan duel, Moyes mengkreasikannya dengan permainan cepat. Tentu saja Pablo Fornals dan Jarrod Bowen menjadi dua aktor penting di balik pendar West Ham musim ini.