Bukayo Saka si Penambah Kebahagiaan Arsenal

Foto: Twitter @BukayoSaka87.

Buat Arsenal, Saka adalah oase. Di tengah naik-turunnya penampilan The Gunners, Saka justru muncul sebagai salah satu pemain yang tampil konsisten.

Telepon genggam Bukayo Saka sedang tak aktif saat perwakilan Timnas Inggris menghubunginya. Gelandang Arsenal itu sedang berada di dalam pesawat dan tak bisa membaca pesan tersebut.

Begitu mendarat, Saka membuka pesan itu. Ia tak mengenali siapa yang mengirimkannya. Namun, pesan tersebut menyampaikan maksudnya dengan jelas: “Kami dengan senang hati mengabarkan bahwa Anda terpilih untuk bergabung dengan Timnas Inggris.”

Isi pesan itu membuat Saka melamun. Saka diam seribu bahasa dengan hati penuh tanda tanya. Sampai akhirnya, Alexandre Lacazette mengeplak kepalanya untuk menyadarkannya.

Saka kemudian menelpon saudara dan keluarganya untuk mengabarkan berita bahagia tersebut.

***

Pada awal musim 2020/21, Arsenal melepas Henrikh Mkhitaryan ke AS Roma secara permanen. Buat Arsenal dan Mkhitaryan, ini adalah keputusan yang sama-sama menguntungkan. Di Arsenal, Mkhitaryan sudah tidak mendapatkan tempat. Sebaliknya, bersama Roma, gelandang asal Armenia tersebut tampil apik selama peminjaman pada musim 2019/20.

Kepergian Mkhitaryan membuat nomor punggung 7 di Arsenal lowong. Bagi The Gunners, nomor punggung 7 mungkin tidak “sesakral” nomor punggung 14. Namun, mereka yang pernah memilikinya bukanlah nama-nama sembarangan. Liam Brady, Robert Pires, hingga Alexis Sanchez pernah mengenakan nomor tersebut.

Kini, nomor punggung 7 tersemat pada pemain asli didikan Hale End. Ketika mendapatkan nomor tersebut, ia berusia 18 tahun. Pemain itu adalah Bukayo Saka.

"Ketika klub memberikan nomor punggung 7 kepada pemain seusiaku, itu menunjukkan mereka memiliki kepercayaan besar kepadaku. Itu memberikan aku kepercayaan diri. Aku tidak terbebani dengan itu," ucap Saka.

"Ini betul-betul menyenangkan, aku sudah memimpikan ini sejak dulu. Nomor 7 adalah nomor yang sudah dikenakan legenda sebelumnya. Suatu kehormatan bisa mendapatkan kesempatan mengenakannya untuk Arsenal," tambahnya.

Bersamaan dengan pemberian nomor punggung 7 itu, Saka juga mendapatkan kado yang tak kalah spesial: Sebuah kontrak baru. Dengan begitu, ia bisa terus memperkuat Arsenal hingga Juni 2024.

***

Bukayo merupakan nama yang sering digunakan oleh suku Yoruba di Nigeria. Nama tersebut menunjukkan adanya darah Nigeria yang mengalir di dalam tubuh Saka.

Ayah dan ibu Saka memang asli Nigeria. Untuk menopang finansial keluarga, mereka hijrah ke Inggris dengan tujuan mendapat kehidupan yang lebih layak.

Di Inggris-lah Saka lahir. Tak heran Saka lebih memilih membela Timnas Inggris karena memang itu tim nasional negara kelahirannya.

Kalau urusan sepak bola, Saka memang sudah menyukainya sejak kecil. Namun, ini bukan perkara hobi. Buat Saka, sepak bola adalah mimpi yang mau tak mau mesti ia wujudkan. Pasalnya, ia yakin sepak bola dapat mengangkat derajat kehidupannya dan keluarganya.

Saka berjodoh dengan Arsenal sejak kecil. Jauh-jauh hari, ia sudah menjatuhkan pilihannya kepada klub London Utara itu. Padahal, banyak klub Inggris lain yang mengajaknya untuk bergabung.

"Saya mendapatkan undangan bergabung dari Spurs, Chelsea, dan Fulham, tetapi saya hanya memilih Arsenal. Saya senang dengan cara Arsenal bermain, jadi itu pilihan yang sangat mudah," ucap Saka.

Bukayo sendiri berarti penambah kebahagiaan. Sekarang, Saka menjadi penambah kebahagiaan untuk Arsenal dan para pendukungnya.

***

Unai Emery melakukan eksperimen pada laga terakhir fase grup Liga Europa 2018/19. Melawan Qarabag, Arsenal yang sudah dipastikan lolos ke fase gugur mengombinasikan pemain senior dan junior pada laga kali itu.

Satu nama yang mencuri perhatian pada eksperimen Emery kali ini adalah Saka. Bocah yang bermain sebagai pemain sayap tersebut menjadi pemain kelahiran abad 21 pertama yang menjadi starter untuk Arsenal pada turnamen resmi.

Meski begitu, Saka sebenarnya sudah melakoni debut untuk Arsenal pada matchday sebelumnya. Kala itu, pemain yang lahir pada 5 September 2001 ini tampil selama 22 menit pada laga melawan Vorlska. Saka, yang mengenakan nomor punggung 87, tampil mengesankan. Satu shots on goal dan satu umpan kunci berhasil ia usai masuk di menit ke-68.

Pada laga debutnya sebagai starter, Saka juga tampil impresif. Bermain selama 90 menit, Saka melepaskan empat upaya dengan tiga mengarah ke gawang. Tak cuma itu, Saka juga mencatatkan delapan take ons completed dan satu chance created.

Saka baru mendapatkan banyak kesempatan tampil pada musim 2019/20. Di ajang Premier League, Saka tampil sebanyak 26 kali. Lalu, di Liga Europa dan Piala FA, Saka bermain sebanyak 10 kali. Kalau ditotal, Saka tampil sebanyak 38 kali dan berhasil membuat 4 gol serta 11 assist.

Yang membuat musimnya makin impresif adalah catatan ini: Saka merupakan penyumbang assist terbanyak Arsenal pada 2019/20. Catatan expected assist-nya (xA) berada di tiga besar pemain Arsenal dengan angka 3,68.

Kepergian Emery dan masuknya Mikel Arteta sebagai pengganti tidak mengubah peruntungan Saka. Malah, Saka kian matang saja. Selain mendapatkan nomor punggung 7, ia juga mendapatkan panggilan untuk masuk Timnas Inggris.

Kematangan Saka terlihat dari makin kompletnya kontribusi yang ia berikan. Tak cuma memberikan assist, ia juga mulai rajin mencetak gol. Sejauh musim 2020/21 berjalan, ia sudah membuat lima gol di ajang Premier League. Jumlah itu cuma kalah dari Alexandre Lacazette (8) dan Pierre-Emerick Aubameyang (8).

Menariknya, tiga dari lima gol Saka tersebut lahir dari umpan Emile Smith-Rowe. Kombinasi Saka-Smith Rowe memang setara dengan kombinasi James Maddison dan Jamie Vardy. Mereka nyetel satu sama lain.

Expected goals (xG) Saka juga cuma kalah dari Lacazette dan Aubameyang di angka 5,62. Untuk urusan assist, Saka masih menjadi yang tertinggi. Sampai sejauh musim 2020/21 berjalan, pemain berkaki kidal itu sudah membuat dua assist di Premier League.

Dengan kemampuan memberikan assist, gol, dan menciptakan peluang, Saka merupakan paket komplet untuk Arsenal. Di lini depan, Arteta bisa menempatkan Saka di kiri maupun kanan.

Pada posisi tersebut, Saka tak kehilangan sentuhan untuk berkontribusi. Sebab, Saka punya skill dan kemampuan melewati lawan yang sangat baik. Kecermatannya dalam melakukan penetrasi juga bisa membuat repot pertahanan lawan.

Tak cuma di lini depan, Saka juga bisa bermain sebagai full-back. Musim lalu, Saka cukup sering tampil sebagai full-back saat Kieran Tierney dan Sead Kolasinac mengalami cedera. Hasilnya, umpan-umpan silang Saka memanjakan lini serang “Meriam London”.

Itu masih belum termasuk ketenangannya ketika menguasai bola. Berkat kemampuan yang satu ini, Saka pun tidak kagok ketika harus berhadapan dengan pressing lawan.

Buat Arsenal, Saka adalah oase. Di tengah naik-turunnya penampilan The Gunners, Saka justru muncul sebagai salah satu pemain yang tampil konsisten. Dengan Saka, Arsenal berbahagia. Mereka memiliki senjata manakala menemui kebuntuan.