Krisis Pemain, Akan seperti Apa Starting XI Liverpool?

Foto: @LFC

Liverpool sedang diterjang badai cedera. Mulai dari Gomez, Alexander-Arnold, hingga Henderson harus menepi. Belum lagi ada Salah yang positif COVID-19. Lantas, siapa saja yang akan masuk dalam daftar susunan 11 pemain pertama Liverpool?

"Saya selalu bilang, selama kami bisa menurunkan 11 pemain, kami akan berjuang untuk tiga poin. Kami bisa dan kami akan menurunkan 11 pemain, saya bisa berjanji setidaknya untuk hari Minggu, dan kemudian kami akan bertarung dengan semua yang kami miliki."

Juergen Klopp berkata demikian dalam konferensi pers teranyarnya jelang laga Liverpool vs Leicester, Minggu (22/11) waktu setempat atau Senin (23/11) dini hari WIB. Manajer Liverpool itu memang tengah pusing bukan main. Penyebabnya tentu saja karena dia sulit menentukan 11 pemain yang akan diturunkan dalam laga vs Leicester.

Bukan. Ini bukan karena banyaknya pilihan. Sebaliknya, ini dikarenakan Klopp hampir kehabisan stok pemain. Musababnya apalagi kalau bukan cedera dan COVID-19.

Usai Alex Oxlade-Chamberlain dan Virgil van Dijk masuk ruang perawatan, kini giliran Jordan Henderson, Trent Alexander-Arnold, Joe Gomez, dan Rhys Williams menyusul. Belum lagi Fabinho Tavares dan Thiago Alcantara masih diragukan bisa tampil, meski kondisi kedua pemain sudah mulai membaik dari cedera yang mereka derita.

Kasus Mohamed Salah lain lagi. Dia tidak cedera, tapi dikonfirmasi positif COVID-19 usai kembali ke Mesir untuk melakoni laga internasional. Belum sempat berlaga, Salah sudah dinyatakan positif. Usut punya usut, pemain berusia 28 tahun itu ditengarai tertular saat menghadiri pesta pernikahan saudaranya. Kebetulan dia tertangkap kamera tidak menggunakan masker.

Dengan sembilan pilar itu kemungkinan besar bakal absen, Klopp tak punya banyak pilihan. Belum lagi pemain seperti Van Dijk, Gomez, Alexander-Arnold, Henderson, Fabinho, Thiago, hingga Salah merupakan pemain-pemain andalan. Tanpa mereka, Liverpool bukanlah Liverpool yang biasanya.

Lantas, menarik melihat akan seperti apa susunan pemain utama Liverpool kala menghadapi Leicester nanti? Kami mencoba memberi alternatif untuk Klopp.

Posisi penjaga gawang aman. Alisson Becker tak cedera lagi dan fans Liverpool tak perlu deg-degan melihat Adrian tampil. Nah, lini belakang ini yang mengkhawatirkan. Sisi kiri, sih, sebenarnya masih terjamin karena Andy Robertson kemungkinan besar bisa bermain, meski tengah pekan lalu dikabarkan cedera saat membela Tim Nasional Skotlandia.

Posisi bek tengah ini yang gawat. Tanpa Gomez, Van Dijk, atau Fabinho, Liverpool hanya memiliki Joel Matip sebagai sosok bek tengah senior. Mau tak mau, Klopp kudu menurunkan kembali Nathaniel Phillips sebagai starter untuk mendampingi Matip. Penampilan pemain 23 tahun itu pada laga melawan West Ham beberapa pekan lalu tidaklah buruk, tapi menghadapi Leicester yang punya Jamie Vardy akan memberikan tantangan lebih berat untuknya.

Untuk pos full-back kanan, tanpa adanya Alexander-Arnold, Klopp masih punya pilihan dalam sosok Neco Williams. Namun, menghadapi Leicester yang punya pemain sayap cepat dan pintar memaksimalkan ruang, tampaknya sosok James Milner yang lebih berpengalaman akan dipilih.

Mundurnya Milner ke posisi belakang membuat stok di lini tengah juga makin tipis. Pilar inti yang tersisa hanya Gini Wijnaldum. Namun, Klopp beruntung karena Naby Keita sudah pulih dari cedera dan bahkan tampil menawan bersama Timnas Guinea pada jeda internasional kemarin. Keita akan mengisi satu slot di lini tengah.

Satu slot tersisa dalam pakem 4-3-3 akan diperebutkan dua pemain tersisa, Xherdan Shaqiri dan Curtis Jones. Namun, melihat penampilan Shaqiri yang apik dalam laga Liga Champions vs FC Midtjylland dan laga vs West Ham, rasanya pemain berpaspor Swiss itu layak dikedepankan. Kreativitasnya bisa dimaksimalkan untuk membongkar lini tengah dan belakang Leicester yang rapat.

Yang menarik, jika trio Shaqiri-Wijnaldum-Keita yang akan bermain bersama, Wijnaldum akan mengisi pos holding midfielder. Pemain berpaspor Belanda itu sebenarnya juga sudah pernah menjalankan tugas itu, tapi kemampuan defensifnya yang tak sekokoh Henderson atau Fabinho. Dan itu bisa jadi titik lemah Liverpool.

Sebagai perbandingan, kita lihat catatan defensif mereka pada Premier League musim lalu. Per WhoScored, Wijnaldum hanya punya catatan 1,1 tekel sukses per 90 menit. Sementara itu, Fabinho mampu mencatatkan 3,1 tekel sukses per 90 menit dan Henderson punya catatan 2,6 tekel sukses per 90 menit.

Soal angka intersep pun demikian. Per Sky Sports, Wijnaldum memiliki catatan 0,52 intersep per 90 menit, sedangkan Fabinho mencatatkan 1,48 intersep per 90 menit dan Henderson punya catatan 1,21 intersep per 90 menit. Atribut defensif Wijnaldum memang tak semantap dua rekannya yang biasa bermain di pos sentral.

Dengan begitu, Klopp harus bisa menginstruksikan Keita untuk tidak terlalu jauh meninggalkan Wijnaldum di tengah. Bersama Shaqiri, ketiganya harus bermain narrow (rapat) ketika dalam kondisi bertahan. Sebab, gelandang Leicester seperti James Maddison, Dennis Praet, atau Youri Tielemans memiliki visi yang bagus.

Di lini depan, Klopp sedikit lega karena Sadio Mane dan Roberto Firmino ada dalam kondisi fit. Keduanya kemungkinan besar akan ditemani Diogo Jota yang juga tengah moncer. Jota kemungkinan yang akan mengisi pos sebelah kanan untuk menggantikan Salah, seperti pada laga vs Manchester City lalu.

heatmaps Jota vs City. Gambar: WhoScored

Namun, kali ini Jota harus lebih rutin bergerak masuk ke dalam kotak penalti seperti apa yang sering Salah lakukan. Jika melihat dari heatmaps laga vs City lalu, Jota terlalu bermain ke dalam ketika ditugaskan mengisi pos serangan sebelah kiri. Itu yang harus dia ubah dalam laga vs Leicester nanti.

Dengan susunan 11 pemain awal seperti itu, sebenarnya Liverpool punya tim yang tidak terlalu buruk. Tinggal bagaimana mereka bisa meminimalisir kesalahan dan menambal kelemahan yang ada. Titik lemah sendiri kemungkinan ada pada Phillips--yang rentan dieksploitasi oleh kecepatan Vardy--serta Wijnaldum sebagai jangkar. Jika ternyata keduanya tampil luar biasa, tiga poin rasanya bisa didapatkan di Anfield.

Di luar susunan 11 pemain itu, akan ada Adrian, Neco Williams, Jones, Divock Origi, Kostas Tsimikas, dan Takumi Minamino yang akan mengisi bangku cadangan. Selain mereka, kemungkinan  satu orang dari para pemain muda macam Jake Cain, Luis Longstaff, Paul Glatzel, atau Leighton Clarkson akan disertakan.

Selain versi di atas, persiapan jika Fabinho dan Thiago bisa tampil, kami juga menyiapkan susunan starting XI dengan kehadiran mereka berdua. Fabinho akan menggantikan Phillips di lini belakang, sedangkan Thiago akan membuat Shaqiri kembali ke bangku cadangan. Dia akan mengisi pos gelandang sentral dan diapit oleh Wijnaldum serta Keita.

Gimana, sepakat?

***

Cedera memang akan terus jadi momok menakutkan bagi Liverpool. Terlebih, ini karena pemain macam Van Dijk dan Gomez akan absen dalam waktu yang tidak sebentar, plus Thiago dan Matip punya riwayat cedera yang mengkhawatirkan. Ancaman COVID-19 juga kapan saja bisa menyerang para pemain.

Selain itu, hingga tahun depan, klub yang memiliki kamp latihan baru ini masih akan mendapati jadwal padat--di mana harus setiap tiga hari sekali. Jadwal padat, waktu istirahat sebentar, ditambah dengan jarak antarmusim yang mepet adalah musabab tumbangnya para pemain. 


Liverpool sudah merasakan itu dan, ditambah dengan kabar dari David Ornstein (jurnalis kawakan The Athletic) bahwa mereka tak akan belanja bek baru pada Januari nanti, situasi bisa semakin gawat. Peluang mempertahankan gelar juara bisa semakin kecil.

Mungkin, harapan akan tetap besar jika para pesaing (seperti City, Tottenham Hotspur, atau Chelsea) terus tampil tak konsisten seperti sekarang ini.