Luuk De Jong dan Opsi Lain Barcelona

Foto: Twitter @FCBarcelona.

Pada hari terakhir jendela transfer, Barcelona meminjam Luuk De Jong dari Sevilla. Memang sebutuh itukah Barcelona?

Barcelona sangat sibuk pada hari-hari terakhir bursa transfer musim panas 2021/22. Wajar, mereka memang harus melakukan penghematan untuk bisa mendaftarkan pemain-pemain barunya.

Emerson Royal, Ilaix Moriba, Miralem Pjanic, hingga Antoine Griezmann dilepas dengan status yang berbeda-beda. Selain itu, Barcelona juga mendatangkan pemain dengan gaji yang lebih minim.

Kepergian Griezmann membuat Barcelona mengincar seorang pemain depan. Awalnya, duo penyerang Arsenal, yakni Alexandre Lacazette dan Pierre Aubameyang, dikabarkan jadi target. Akan tetapi, bukan salah satu dari keduanya yang akhirnya Blaugrana gaet. Tak disangka, Barcelona memilih untuk mendatangkan Luuk de Jong dari Sevilla dengan status pinjaman.

Kedatangan De Jong tergolong mengejutkan. Pasalnya, penampilan penyerang berusia 31 tahun itu tak mencolok bersama Sevilla pada musim sebelumnya.

Bahkan, torehan gol De Jong di pentas La Liga tak lebih dari lima. Kalau ditotal dengan keseluruhan kompetisi, De Jong cuma mencatat sembilan gol dari 48 penampilan bersama Sevilla.

Catatan tersebut membuat keputusan Barcelona dipertanyakan. Tepatkah mereka menghadirkan De Jong di bursa transfer musim panas ini?

***

Luuk De Jong adalah anomali untuk Barcelona. Hampir satu dekade belakangan, Barcelona selalu mengisi pos depan dengan penyerang yang klinis dan dinamis.

Bukan tanpa sebab, memang, para penyerang dinamis itu dibutuhkan untuk melakukan kerja sama dengan Lionel Messi. Jadi, penyerang-penyerang Barcelona akan bergerak membuka ruang untuk mengacaukan bentuk barisan pertahanan lawan.

Samuel Eto'o, David Villa, Luis Suarez, hingga Paco Alcacer memiliki tipikal yang tak jauh beda. Mereka tajam di depan kotak penalti, tetapi juga bisa bergerak ke tepi dan membikin peluang dari sisi tersebut.

Musim ini, tipikal penyerang seperti itu memang masih ada. Dalam skuad saat ini, Barca memiliki Sergio Aguero yang punya pergerakan dinamis dan bisa turun ke second line guna memberikan opsi umpan.

Berbeda halnya dengan De Jong. Mengingat arketipenya berbeda, ia diprediksi akan memberikan variasi lain pada pos penyerangan Blaugrana.

"Saya tahu, saya tidak akan bermain di setiap pertandingan. Mungkin saya hanya akan dijadikan rencana cadangan atau variasi taktik," ucap De Jong usai diperkenalkan oleh Barcelona.

Sebenarnya, De Jong bukan penyerang yang melulu minim mencetak gol tiap musimnya. Pada musim 2018/19, ia berhasil menjadi top skorer Eredivisie dengan raihan 28 gol. Ia juga menciptakan 26 gol di kompetisi serupa pada musim 2015/16, cuma kalah satu gol dari Vincent Janssen yang meraih predikat top-skorer.

Pengalamannya di pentas sepak bola Eropa juga tak bisa dibilang sedikit. Trofi Liga Europa pernah De Jong raih saat membela Sevilla dua musim lalu. Bahkan, dia jugalah yang menjadi bintang kemenangan timnya lewat dua gol ke gawang Inter, membuat Sevilla menang 3-2.

Tipe De Jong yang berbeda dengan pemain depan yang ada membuat Barcelona memiliki variasi lain di lini depan. Tubuhnya yang tinggi dan kemampuannya dalam duel udara membuat Barcelona punya opsi memainkan umpan silang saat mengalami kebuntuan.

Dari tiga pertandingan yang sudah dilalui oleh Barcelona musim ini, ada rata-rata 12 umpan silang yang mereka lakukan per pertandingannya. Dari situ, cuma ada 2 gol yang tercipta via sundulan kepala.

Padahal, umpan silang bisa menjadi opsi saat menghadapi lawan yang bermain dengan garis pertahanan rendah. Barcelona bisa memanfaatkan kemampuan Jordi Alba atau Sergino Dest yang piawai melepaskan umpan silang. FYI, sampai sejauh ini Alba sudah membuat 30 umpan silang di La Liga.

De Jong bisa memperbaiki catatan tersebut. Penempatan posisi serta instingnya yang jitu bisa membantu Barcelona dalam duel bola-bola atas. Rata-rata sundulan De Jong mencapai 1,1 per laganya musim lalu. 

Sundulan mengarah ke gawangnya juga berada di angka 0,36 per laga. Catatan itu jadi yang terbaik kelima di pentas La Liga. Bahkan, Setengah jumlah gol yang dibuat De Jong musim lalu lahir dari sundulan kepala.

Soal ketangguhan duel udara, De Jong juga bisa jadi penambal lini belakang. Kehadirannya diprediksi akan mampu menghalau umpan-umpan silang yang menuju ke area pertahanan Blaugrana manakala mereka menghadapi situasi bola mati.

Selain itu, De Jong juga pemain yang cukup rajin melakukan pressing kepada pemain belakang lawan yang sedang menguasai bola. Di Sevilla musim lalu, 194 jumlah pressing yang dilakukan De Jong. Lebih dari 50 persennya dilakukan di bidang area lawan.

Lantas, apakah kedatangannya cuma perkara untuk menyambut bola-bola udara atau melakukan pressing saja? Well, salah satu kemampuan lain yang ia tawarkan adalah bisa bermain sebagai penghubung. Link up play-nya dengan para winger bisa menjadi pintu masuk serangan Barcelona.

Dengan kekuatan tubuhnya, De Jong bisa menjadi pemantul untuk pemain Barcelona melakukan kombinasi. Perlu diingat, Barcelona punya Memphis Depay, yang merupakan rekan senegara De Jong dan cukup sering melakukan serangan dari lini kedua atau dari sayap.

Selain bersama Timnas Belanda, keduanya pernah bermain bersama saat membela PSV pada musim 2014/15. Kala itu, kombinasi keduanya mampu menghadirkan total 52 gol untuk PSV dan membawa PSV juara Eredivisie.

"Saya memiliki hubungan yang baik dengan Memphis. Saya tahu dia dari PSV dan kami sudah bermain bersama-sama. Kami mengerti satu sama lain," tutur De Jong seperti dilansir Marca.

Meskipun bukan pemain kelas wahid, De Jong menambah kedalaman skuad Barcelona dan memberikan mereka opsi berbeda. Saat ini, ada empat pemain yang bisa bermain di role nomor sembilan, yakni Martin Braithwaite, Aguero, Memphis Depay, dan De Jong sendiri.

Keempatnya punya tipikal berbeda-beda. Mengingat Barcelona juga masih punya winger cepat dalam diri Ousmane Dembele, Ansu Fati, dan Yusuf Demir, semestinya lini depan mereka bisa menghadirkan kejutan tersendiri.