Manchester City vs Dortmund: Misi Berat Tim Tamu
Manchester City nyaris sempurna, sementara Borussia Dortmund sedang compang-camping. Peluang Dortmund untuk menang pun terbilang sulit.
Sebegitu mengecewakannya penampilan Borussia Dortmund kala takluk 1–2 dari Eintracht Frankfurt, Sabtu (3/4/2021), sampai-sampai bikin Hans-Joachim Watzke berkata seperti ini:
“Saya selalu membela tim, tetapi saya tak bisa melakukannya untuk pertandingan tersebut. Ini adalah soal tekad, dan apa yang tim tunjukkan hari ini sangat mengecewakan saya,” tutur CEO Dortmund tersebut.
Kekecewaan Watzke sangat beralasan. Karena kalah, Erling Haaland dan kolega tertinggal tujuh angka dari Frankfurt yang ada di posisi keempat. Kans untuk menembus zona Liga Champions bakal terasa jauh lebih sukar, meski Bundesliga masih tersisa tujuh pekan lagi.
Jika akhirnya Dortmund betulan gagal berlaga di Eropa, kerugiannya akan sangat banyak. Sumber pemasukan berkurang. Selain itu, yang paling utama, bakal super sulit bagi mereka untuk mempertahankan para bintang seperti Haaland dan Jadon Sancho.
Mengikuti jejak Chelsea yang lolos karena menjuarai Liga Champions? Maaf-maaf saja, lolos dengan jalur yang satu ini bakal jauh lebih sukar lagi. Untuk melewati fase perempat final saja akan sangat sulit sebab lawan yang akan mereka hadapi adalah Manchester City.
Terlebih, Dortmund dalam kondisi yang tak ideal. Selain baru kalah dari Frankfurt, mereka dipastikan tak bisa menurunkan Sancho. Di sisi lain, City sedang gila-gilanya. Cuma sekali City kalah dari sepuluh laga terakhir. Masuk akal jika mereka unggul 14 poin di puncak klasemen Premier League.
Bagaimanapun, hasilnya baru akan kita lihat ketika kedua tim melakoni leg pertama di Etihad pada Rabu (7/4/2021) pukul 02:00 dini hari WIB.
City yang Nyaris Sempurna vs Dortmund yang Serba Kekurangan
“Jika ada satu orang di Manchester yang mengenal Borussia Dortmund, itu adalah saya. Saya tidak bisa menemukan satu pemain pun di klub mereka yang tidak berkualitas. Mereka memiliki kualitas luar biasa. Luar biasa,” kata Pep Guardiola, juru taktik City.
“Bukan hanya [Erling] Haaland, tapi Jadon Sancho, Marco Reus, Mo Dahoud, dan [Mats] Hummels. Saya sangat terkesan dengan kualitas yang dimiliki. Ketika mereka bisa berlari, mereka ‘membunuh’ Anda, mereka memiliki kualitas,” sambung dia.
Guardiola benar soal kualitas yang Dortmund miliki. Namun, klaim bahwa dialah orang di City yang paling mengenal Dortmund tidak bisa disebut akurat. Ada orang lain yang jauh lebih mengenal Die Borussen dan orang tersebut adalah Ilkay Guendogan.
Pemain berusia 30 tahun itu pernah memperkuat Dortmund selama lima musim. Di tim inilah namanya mulai dikenal sebagai salah satu gelandang tengah menjanjikan di dunia. Nah, laga nanti adalah pertemuan kompetitif pertama Guendogan sejak meninggalkan bekas timnya.
Besar kemungkinan Guendogan bakal jadi tumpuan City kala melawan Dortmund. Kebetulan, Guendogan juga tengah dalam performa terbaik sepanjang kariernya. Yang paling utama adalah catatan golnya yang meningkat pesat, yakni 12, terbanyak di City.
Cederanya Sergio Aguero jadi muasal catatan tersebut. Di sisi lain, Raheem Sterling sebagai tumpuan gol City lainnya tengah melempem. Guardiola lantas memutar otak dengan memberi peran yang jauh lebih menyerang buat Guendogan.
Idenya sederhana, Guardiola ingin si pemain punya kebebasan dan lebih dekat dengan gawang.
City sendiri biasanya menurunkan skema 4–3–3 musim ini. Dalam skema itu, sebagaimana musim-musim sebelumnya, Guendogan berperan sebagai satu dari tiga gelandang. Yang jadi pembeda adalah caranya bergerak ketika City melancarkan serangan.
Dalam mode itu Oleksandr Zinchenko atau pun Benjamin Mendy akan membentuk tribek bersama dua bek tengah City, lalu Joao Cancelo maju ke tengah menjadi tandem pivot Rodri.
Pendekatan tersebut bikin Guendogan lebih leluasa bergerak ke depan. Terlebih, Sterling dan Phil Foden lebih intens mengisi sisi tepi. Namun, ini bukan hanya faktor keberadaan. Guendogan juga dianugerahi finishing di atas rata-rata.
Simak saja caranya mencetak gol dan jumlahnya sejauh ini: Sesuatu yang tak lazim dilakukan seorang gelandang tengah.
Namun, City bukan cuma Guendogan dan ini yang jadi masalah buat Dortmund. Musim ini, City tak ubahnya tim yang nyaris sempurna. Lini belakang mereka begitu kokoh berkat duet John Stones dan Ruben Dias, sedangkan lini serang amat tajam.
Keunggulan Bola Mati Dortmund
Kalaupun ada yang bisa dianggap sebagai kelemahan, hal tersebut ialah kemampuan City dalam mengantisipasi bola mati yang terbilang rendah. Tengoklah tiga dari lima gol terakhir yang bersarang ke gawang mereka: Semuanya via bola mati.
Aspek inilah yang mesti Dortmund manfaatkan. Apalagi, Dortmund adalah tim terbaik kedua di Bundesliga dalam hal konversi bola mati. Sudah 10 gol yang mereka cetak lewat situasi itu. Salah satu sumbernya adalah Mats Hummels yang sudah bikin 4 gol.
Satu hal lain yang juga bisa Dortmund andalkan: Haaland. Sempat diprediksi bakal menurun karena absennya Sancho (salah satu sumber assist terbanyak untuk gol Haaland), Haaland berhasil membuktikan bahwa dia mampu tetap tajam. Dari lima laga terakhir tanpa Sancho, Haaland bikin 6 gol!
Dortmund bisa memanfaatkan lowongnya lini belakang City lewat kecepatan Haaland. Soalnya, hampir dipastikan bahwa City akan menguasai atau bahkan mengurung Dortmund untuk bertahan, sebagaimana yang kerap mereka lakukan pada banyak laga musim ini.
Nah, ketika peluang berhasil didapat, Haaland mesti memanfaatkannya sebaik mungkin karena momen begini tak bakal sering mereka peroleh. Bila tidak, Dortmund bakal bernasib sama seperti saat melawan Frankfurt: Punya cukup banyak peluang, tetapi hanya mampu mencetak sebiji gol. Apalagi lawan yang dihadapi City, bukan Frankfurt.