Menakar Raja Assist Premier League 2021/22

Ilustrasi: Arif Utama

Antara Harry Kane dan Kevin De Bruyne? Atau bisa jadi malah Paul Pogba yang nantinya mencuri mahkota raja assist Premier League musim ini.

Pebasket asal Serbia, Nikola Jokic, pernah mengatakan hal yang menarik, "Satu poin (gol) membuatmu bahagia. Sementara sebuah assist membuatmu dan rekan setimmu bahagia. Ya, satu assist membuat dua orang bahagia secara bersamaan."

Sebegitu pentingnya assist dalam suatu pertandingan. Ia adalah komponen utama terciptanya sebuah gol. Ia sama pentingnya seperti pulpen dengan tinta. Sudah semestinya para pencipta assist ini mendapatkan kredit lebih atau bahkan disetarakan dengan para pencetak gol.

Untuk itu kami mencoba merangkum tujuh nama yang paling potensial untuk menyabet titel top assist Premier League musim ini. Posisi, peran, perfroma dalam dua laga awal, serta catatan di musim lalu menjadi pertimbangannya. Siapa saja mereka?

Harry Kane

Kita mulai dari pencetak assist terbanyak musim lalu, Harry Kane. Well, kalau berbicara soal kapasitasnya sebagai penyerang komplet, semestinya ia masih bisa bersaing sebagai pendulang assist terbanyak musim ini. Namun, tunggu dulu, masa depan Kane masih belum jelas sekarang. Ia sempat absen di latihan Tottenham Hotspur dan baru tampil 18 menit hingga pekan kedua.

Perubahan pelatih ke Nuno Esprito Santo juga bisa saja memengaruhi perannya. Pasalnya, eks pelatih Porto itu memakai format dasar 4-3-3, sedikit berbeda dengan Jose Mourinho yang intens memakai 4-2-3-1. Belum lagi dengan adanya kemungkinan Kane hengkang ke Manchester City.

Dengan berbagai pertimbangan serta waktu beradaptasi dengan skema anyar, rasanya rada sulit bagi Kane untuk kembali menjadi top assist. Torehan assist-nya mungkin tetap tinggi, tetapi bisa jadi tak sebanyak musim lalu.

Kevin De Bruyne

Tentu saja Kevin De Bruyne tak bisa dilewatkan. Ia tiga kali menjadi raja assist Premier League dalam lima edisi terakhir. Setidaknya 13 assist per musim dibuatnya selama periode tersebut.

Ini bukan perkara kreativitas De Bruyne saja, tetapi juga agresivitas Manchester City yang ugal-ugalan. Mereka punya segudang pemain yang mampu mendulang gol. Setidaknya ada 7 pemain yang mampu mencetak lebih dari 5 gol di Premier League musim lalu—termasuk De Bruyne. Itulah mengapa The Citizens selalu menjadi tim terproduktif Premier League sejak periode 2017/18.

Yang jadi masalah, De Bruyne ini rentan cedera. Mengacu data Transfermarkt, eks Wolfsburg ini telah melewatkan 13 pertandingan dengan City pada periode lalu. Pun demikian musim ini. Baru sekali De Bruyne mentas, itu pun dengan durasi 11 menit.

Bruno Fernandes

Betul, sejauh ini Bruno Fernandes memang masih nihil assist. Alih-alih menjadi penyaji, namanya justru mencuat di daftar teratas top skorer sementara.

Namun, bukan berarti juga Fernandes meninggalkan fitrahnya sebagai kreator serangan Manchester United—sebagaimana yang dilakukannya musim lalu. Nyatanya sudah 5 umpan kunci yang dibuatnya dari dua pekan awal Premier League.

Setidaknya tunggu sampai Marcus Rashford sembuh dari cedera, deh. Soalnya striker 23 tahun itu adalah pemain yang paling banyak mendapatkan assist dari Fernandes di pentas liga musim lalu. Jumlahnya 5, hanya kalah dari torehan assist Kane kepada Son Heung-Min.

Jack Grealish

Ada dua alasan mengapa kami mencantumkan Jack Grealish dalam daftar ini. Pertama, karena ia adalah tipikal pemain yang rajin mendulang peluang. Kedua, ya, sebab Grealish bermain di klub sebesar City.

Penciptaan peluang adalah salah satu spesialiasi Grealish. Nyatanya ia menjadi produsen terbanyak Aston Villa selama dua musim terakhir. Sepuluh assist dibuatnya selama edisi 2020/21 atau keempat terbanyak setelah Kane, Fernandes, dan De Bruyne.

Kalau bersama Villa saja bisa mengemas dua digit assist, mestinya Grealish bisa mendulang lebih banyak lagi di City. Bukan tak mungkin Pep Guardiola akan memaksimalkan kreativitas Grealish untuk menggantikan De Bruyne yang cedera.

Mason Mount

Waktunya mempertimbangkan Mason Mount sebagai kandidat top assist musim ini. Selain punya distribusi bola yang ciamik, ia juga memilki spesialisasi dari bola mati. Mount menjadi pilihan pertama Thomas Tuchel dalam mengeksekusi sepak pojok serta tendangan bebas langsung dan tak langsung.

Sebagai gambaran, di musim lalu Mount rata-rata melontarkan 2,4 umpan kunci per laga. Angka itu jauh meninggalkan Hakim Ziyech di urutan kedua (1,5).

Lebih-lebih Chelsea sekarang punya Romelu Lukaku. So, sepertinya tak ada lagi, tuh, yang namanya buang-buang peluang seperti musim kemarin.

Trent Alexander-Arnold

Kami memilih Trent Alexander-Arnold untuk perwakilan dari Liverpool. Ya, ia merupakan satu-satunya full-back dalam daftar ini. Namun, jangan salah. Alexander-Arnold mencatatkan rata-rata 10 assist selama tiga musim terakhir. 

Di musim 2019/20, ia sukses mengumpulkan 13 assist sekaligus mengukuhkan diri sebagai pemain belakang dengan assist terbanyak dalam sejarah Premier League.

Sementara catatannya pada dua pertandingan awal musim ini juga cukup impresif. Alexander-Arnold sudah mengantongi satu assist dan mengumpulkan 10 umpan kunci. Tak ada pemain lain yang mengemas lebih dari itu.

Paul Pogba

Yang paling meyakinkan sampai sejauh ini, ya, Paul Pogba. Bagaimana tidak, sudah ada lima assist yang dibuatnya. Empat di antaranya ditorehkan saat United melibas Leeds United 5-1 di pekan pertama.

Area operasinya di sayap kiri memudahkan Pogba untuk melepaskan umpan direct ke kotak penalti lawan. Apalagi lini depan United cukup cair sehingga punya ia memiliki banyak opsi target umpan. Ada Fernandes dan Mason Greenwood, belum lagi dengan dua finisher lainnya, Marcus Rashford dan Edinson Cavani.

Oh, iya, sebenarnya rekam jejak Pogba sebagai pendulang assist lumayan cemerlang. Ia pernah menjadi raja assist di Serie A pada musim 2015/16. Torehannya waktu itu menyentuh angka 12—setara dengan Miralem Pjanic.