Mengapa Calhanoglu Penting untuk Milan yang Sekarang?

Foto: Twitter @hakanc10

Jika Zlatan Ibrahimovic merupakan pintu yang mengantar Milan pada kemenangan, Calhanoglu adalah kunci untuk membuka pintu tersebut.

Hakan Calhanoglu sudah tidak peduli dengan hari selain 5 Desember 2019. Pada hari itu Stefano Pioli datang ke ruang ganti Milan untuk pertama kalinya. 

Bagi sebagian suporter Milan kedatangan Pioli ibarat menyambut aib. Bagaimanapun, Pioli adalah mantan pelatih Inter. Namun, bagi Calhanoglu, kedatangan Pioli adalah jalan yang mengeluarkannya dari mediokritas. Jika Zlatan Ibrahimovic merupakan pintu yang mengantar Milan pada kemenangan, Calhanoglu adalah kunci untuk membuka pintu tersebut.

Terlebih setelah kompetisi dilanjutkan kembali, Calhanoglu datang dengan wajah berbeda. Bukan, ini bukan karena penampilannya tak terurus selama lockdown, tetapi karena ia menjadi komponen penting dalam serangan Milan.

Calhanoglu adalah pemain yang bertugas melakukan serangan balik setiap kali Milan mendapatkan kembali penguasaan bola di wilayah mereka sendiri. Calhanoglu juga dapat diandalkan untuk memotori serangan dengan mengirim umpan panjang kepada temannya di depan. Jika pertahanan lawan tidak siap, habis sudah. Tanyakan pada para pemain Lecce yang merasakan gawang mereka dibobol Ante Rebic.

Pada dasarnya Milan mengusung formasi 4-2-3-1 di bawah kepelatihan Pioli. High pressing yang menekankan kejelian pemain untuk merebut bola di area tinggi merupakan ciri permainan Milan saat ini. Agresivitas itu ditopang oleh duo Franck Kessie dan Ismael Bennacer. Keduanya ibarat tukang jagal yang siap memenggal para gelandang lawan yang berupaya turun menjemput bola.

Pioli membentuk Milan sebagai tim yang bermain vertikal dengan transisi panjang. Sistem itu dinilai pas bagi Calhanoglu karena dapat menutupi kekurangannya. Sebelum kedatangan Pioli, Calhanoglu kerap terpinggirkan karena cenderung lambat dalam mengambil keputusan.

Transisi panjang itu memberi ruang bagi Calhanoglu untuk mengambil opsi tepat, terutama saat mengirim umpan kunci. Dalam 10 laga Serie A musim ini, Calhanoglu sudah membuat rataan 3,82 umpan kunci per pertandingan. Jumlah itu tertinggi di antara para pemain Milan yang sudah turun arena 10 kali di kompetisi liga musim ini.

Membicarakan performa Calhanoglu mau tidak mau mesti menyinggung Zlatan. Pemain Swedia ini memang menjadi aktor utama Milan yang sekarang. Meski demikian, saat menguasai bola ia menjadi playmaker ofensif yang ikut memantik daya ledak para winger dan Calhanoglu.

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas Calhanoglu tidak muncul saat ia diminta untuk menjadi pemain proaktif. Sebaliknya, Calhanoglu akan menggila jika ia dibiarkan untuk berlaga dengan identitasnya sebagai pemain reaktif.

Yang diuntungkan dari sistem yang dibangun Pioli sekarang bukan cuma Calhanoglu. Keberadaannya pun bisa menguntungkan Zlatan. Calhanoglu adalah pengumpan yang baik. Akurasi umpannya di Serie A mencapai 85,9%. Lagi-lagi jumlah itu menjadi yang tertinggi di antara para pemain Milan.

Selain itu, Calhanoglu cerdik dalam memanfaatkan half-space dan memiliki penguasaan bola yang oke. Ia mahir menciptakan keunggulan posisi setelah mengecoh lawan. Itulah sebabnya ia cocok untuk ditempatkan di belakang striker, termasuk striker seperti Zlatan.

Kabar baiknya, Calhanoglu tidak menciptakan peluang untuk Zlatan seorang. Ambil contoh saat Milan berlaga melawan Crotone pada 27 September 2020. Calhanoglu bergerak di depan lawan ketika Alexis Saelemaekers sedang mencari opsi umpan.

Dengan cepat Calhanoglu menembus kepungan lawan dan melanjutkan serangan yang dibangun Saelemaekers. Begitu menguasai bola, Calhanoglu bergerak di sayap kanan lawan lalu melepas umpan area pertahanan. Di situ sudah ada Brahim Diaz yang menunggu. Yang terjadi beberapa detik kemudian adalah keunggulan 2-0 untuk Milan.

Kemampuannya bermain di belakang penyerang adalah keunggulan umum Calhanoglu. Secara khusus, dia memiliki atribut yang tinggi saat memberikan umpan dan sentuhan bola. Gaya bermainnya yang stylish bisa saja mengingatkan suporter Milan pada salah satu gelandang serang terbaik mereka, Kaka.

***

Calhanoglu mungkin bukan pemain yang selalu menyulut riuh karena meledak-ledak di kotak penalti lawan. Ia memilih untuk bermain dengan menyisir area kiri demi bekerja sama dengan kawan-kawannya saat membangun serangan.

Calhanoglu bukan pemain yang akan diburu wartawan pertama kali seusai pertandingan. Untuk keperluan itu, Milan sudah memiliki Zlatan yang siap membikin publik termangu mendengar ucapannya.

Namun, kejaran jurnalis memang bukan perkara penting bagi Calhanoglu saat ini. Kaki-kakinya lebih banyak berbicara ketimbang mulutnya. Bagi Calhanoglu bertanding bersama tim yang membiarkannya bermain sebagai diri sendiri sudah lebih dari cukup.