Mereka yang Seharusnya Pergi dari Arsenal

Twitter: @Arsenal

Terperosok ke peringkat 15 dan gagal menang dalam 7 laga teranyar Premier League, siapa yang harus angkat kaki dari Arsenal?

Musim 2020/21 menjadi periode yang berat untuk Arsenal. Bayangkan saja, mereka kini menempati posisi ke-15 Premier League dengan mengantongi 14 angka.

The Gunners baru meraih empat kemenangan di pentas Premier League. Sedihnya, Bernd Leno dan kolega tak meraih kemenangan pada tujuh laga terakhir Premier League. Rangkaian duel itu selesai dengan lima kekalahan dan dua seri.

Catatan tersebut seperti menghidupi kembali periode buruk pada musim 1974/75. Waktu itu, Arsenal cuma meraih 14 poin dari 14 pertandingan. Arsenal menutup musim di posisi ke-16 dengan 37 angka.

Lucunya, eks manajer Arsenal, Unai Emery, mendapat hasil yang berbeda. Emery yang dipecat Arsenal pada 29 November 2019 memetik buah yang manis bersama Villarreal. Tim asuhannya itu tak terkalahkan pada 19 pertandingan terakhir dalam semua kompetisi.

Apakah keputusan Arsenal memecat Emery dan menggantinya dengan Arteta itu salah? Toh, bersama Arteta, Arsenal juga susah sekali meraih kemenangan.

Tunggu, bututnya penampilan Arsenal saat ini bukan karena Arteta. Bernd Leno memberi pembelaan kepada sang manajernya tersebut.

"Arteta tak bisa disalahkan di posisi saat ini. Kalau kalian melihat cara kami bermain di lapangan, hanya pemain yang pantas untuk disalahkan," ujar Leno kepada Sky Germany.

"Kami mendapat kartu merah, membuat kesalahan, dan out position. Ini sudah kami bahas dengan jelas, bahkan sampai ribuan kali. Pada akhirnya hasil buruk ini bicara tentang kurangnya fokus para pemain," lanjutnya.

Kami sepakat dengan Leno. Memang ada beberapa pemain Arsenal yang sudah sepantasnya tak dimainkan sejak menit awal oleh Arteta. Beban, kasihan rekan-rekan lainnya. Di sini kami akan mengurai, siapa saja pemain yang sudah tak layak bermain untuk Arsenal.

Hector Bellerin

Untuk urusan pemotretan jersi, Hector Bellerin boleh diandalkan. Namun, untuk masuk ke dalam starting XI Arsenal, nanti dulu, deh.

Kemampuan Bellerin seperti jalan di tempat. Tak ada peningkatan yang baik di setiap pertandingannya. Pada Premier League musim ini, Bellerin sudah melepaskan 31 umpan silang. Masalahnya adalah umpan-umpan tersebut tak akurat. Bayangkan, akurasinya cuma sampai 22 persen.

Bellerin juga cuma membuat 12 tekel sepanjang penampilannya untuk Arsenal di kompetisi domestik. Jumlah ini paling kecil dibanding full back kanan lainnya, seperti Trent Alexander-Arnold, Aaron Wan-Bissaka, dan Reece James.

Rob Holding

Ooooo Rob Holding you know better than Cannavaro~~

Itu merupakan chant pendukung Arsenal untuk Holding. Berlebihan? Tentu saja. Penampilan Holding jauh banget dari Cannavaro.

Sebagai seorang bek tengah, Holding cenderung tidak konsisten. Kadang mampu tampil solid, kadang membuat lawan gampang membuat gol.

Penampilan terbaik Holding adalah saat Arsenal mengalahkan Manchester United di Old Trafford musim ini. Pada laga itu, Holding membuat enam sapuan dan membantu menjaga gawang Arsenal tidak kebobolan di laga tersebut.

Namun, Holding tak bisa meneruskan penampilan gemilangnya. Sebulan setelahnya, Holding tampil buruk melawan Tottenham Hotspurs. Ia memberikan ruang yang terbuka untuk Son Heung-min mencetak gol.

Beralih ke laga lain, Holding malah membuat gol bunuh diri saat Arsenal kalah dari Everton akhir pekan lalu.

Sebenarnya, Arsenal memiliki satu pemain belakang yang menjanjikan. Dia adalah William Saliba. Entah mengapa, Arteta sama sekali belum memberikan kesempatan bermain untuk Saliba di semua kompetisi. Eks asisten Pep Guardiola itu malah terus memberikan kepercayaan kepada Rob Holding.

Granit Xhaka

Harusnya Granit Xhaka sudah pergi dari Arsenal pada pertengahan musim lalu. Sebab, musim lalu pemain bernomor punggung 34 itu sudah membuat onar dengan pendukung The Gunners.

Pada laga melawan Crystal Palace, Xhaka terlibat cekcok dengan suporter. Insiden itu berawal dari rasa senang para pendukung Arsenal ketika Xhaka ditarik dari lapangan.

Xhaka terlihat kesal, lalu melempar ban kaptennya ke lapangan. Gelandang asal Swiss itu berjalan pelan, padahal Arsenal harus segera membobol gawang Palace karena keunggulan dua gol mereka terbuang begitu saja.

Sorakan suporter berubah menjadi cemooh. Xhaka, yang memang terkenal vokal dan keras, membalas cemoohan itu dengan kata-kata makian. Ia tidak menyambut jabat tangan Unai Emery, melepas seragamnya, lalu langsung masuk ke ruang ganti.

Xhaka kembali berulah kala Arsenal melawan Burnley pada 13 Desember 2020. Eks pemain Borussia Moenchengladbach ini mendapat kartu merah akibat tindakan yang membuat orang-orang bergumam “Ngapain, sih…”

Yep, Xhaka mencekik Ashley Westwood. Di zaman yang serba-canggih seperti sekarang, perbuatan bodoh macam itu pasti langsung terlihat. Benar saja, usai meninjau VAR, wasit memberikan kartu merah kepada Xhaka.

Arsenal yang sedang menguasai pertandingan dan berpeluang untuk membuat gol jadi kekurangan pemain. Hasilnya, The Gunners kalah dengan skor 0-1. Ulah tersebut membuat tak sedikit orang menganggap karier Xhaka di Arsenal sudah tamat.

Willian Borges

Ini musim perdana Willian Borges bersama Arsenal. Pemain asal Brasil itu didatangkan dari Chelsea dengan gratis. Willian pun dikontrak selama tiga tahun ke depan.

Namun, Willian justru minim kontribusi. Pada pekan awal Premier League 2020/21, Willian memang mampu membuat dua assist untuk Arsenal. Performa itu membangkitkan harapan suporter Arsenal. Apes, kini penampilannya malah melempem.

Hingga sekarang, Willian mengemas tiga assist untuk Arsenal. Belum ada gol yang dibuat oleh pemain 33 tahun itu untuk Arsenal.

Willian sebenarnya merupakan pemain yang paling sering melepas umpan silang. Jumlahnya sampai 68 kali. Masalahnya, jumlah yang tinggi itu tidak dibarengi dengan akurasi. Bayangkan, akurasi umpan silang Willian hanya sanggup berhenti di angka 14,71 persen.

Willian juga sudah melepaskan sembilan shots di Premier League musim ini. Cuma ada satu yang mengarah ke gawang. Itu juga tidak menjadi gol. Dalam sekejap, tak ada lagi Willian yang digadang-gadangkan bakal menjadi amunisi baru Meriam London.

Edward Nketiah

Banyak pendukung Arsenal yang hilang kesabaran dengan Edward Nketiah. Performa pemain yang pernah dipinjamkan ke Leeds United ini tidak stabil.

Nketiah sering menyia-nyiakan kesempatan starter yang sudah diberikan Arteta. Kemampuannya untuk melindungi bola masih minim, begitu pula dengan kreativitasnya dalam membangun serangan.

Dalam 309 menit bermainnya di Premier League, Nketiah cuma bisa membuat lima tembakan. Gol yang dibuatnya pun cuma satu. Daripada Nketiah, Gooners lebih menginginkan Folarin Balogun diberi kesempatan untuk tampil bersama Arsenal.

Sead Kolasinac

Sepertinya Sead Kolasinac sudah tak ada lagi di hati para pendukung Arsenal. Keberadaannya tenggelam seiring meningkatnya kepercayaan Arteta kepada Kieran Tierney.

Kalau Tierney absen, Arteta memilih Ainsley Maitland-Niles sebagai bek sayap kiri. Well, penampilan Kolasinac memang jauh dari kata memuaskan. Sebagai full back, kemampuan bertahannya memprihatinkan. Lucunya, saat menyerang Kolasinac juga biasa-biasa saja.

Pemain yang pernah membela Schalke itu tidak berani baik itu untuk melakukan penetrasi maupun passing ke depan. Kolasinac selalu passing aman ke belakang atau ke samping. Akibatnya, ya, tim jadi kehilangan ritme serangan.

Shkodran Mustafi

Beredar kabar agen Shkodran Mustafi sedang berada di Barcelona untuk merampungkan transfer sang pemain. Kemungkinannya, Mustafi akan bermain dengan Lionel Messi, si megabintang.

Kabar itu tentunya disambut dengan sukacita oleh pendukung Arsenal. Terlebih, kontrak Mustafi yang tinggal enam bulan lagi bersama The Gunners.