Pertalian Kane-Sterling: Space and Movement

Foto: Twitter @EPLStatman

Bagi Kane dan Sterling, Piala Eropa adalah jalan menuju takhta juara dan meninggalkan jejak sejarah di rumah sendiri.

Seruan yang memanggil sepak bola untuk pulang lagi-lagi bendentum. Kali ini terdengar lebih keras. Sebab, penantian puluhan tahun tampak akan menemui titik akhir. Tinggal dua langkah, sepak bola diyakini menemukan jalan pulang.

Letupan kepercayaan diri orang-orang yang menanti kepulangan sepak bola, entah warga Inggris asli atau bukan, tentu beralasan. Semisal: Kemenangan 4-0 berkat gol Harry Maguire, Jordan Henderson, dan brace Harry Kane, membukakan pintu semifinal Piala Eropa 2020 untuk Inggris.

Hasil tersebut pun berefek domino. Selain memantik pesepakbola-pesepakbola senior seperti Alan Shearer berbual-bual soal momentum istimewa, kemenangan atas Ukraina itu melahirkan kredo bahwa pertalian dua superstar Inggris, Harry Kane dan Raheem Sterling, semakin erat.

***

Bagi Kane dan Sterling, Piala Eropa adalah jalan menuju takhta juara dan meninggalkan jejak sejarah di rumah sendiri. Untuk merealisasikannya, mereka rela meredam ego dan meredupkan sinar sebagai pemain bintang.

"Memenangi trofi bersama Inggris akan melampaui apapun yang saya dapat bersama klub," kata Kane kepada TalkSport.

Sebagai penyerang, Kane tidak hanya memiliki ledakan yang besar, tetapi juga visi dan kreativitas. Atribut itu membuatnya mampu membuka ruang di pertahanan lawan dan mengkreasikan peluang.

Mobilitas Kane di kotak penalti lawan tergolong tinggi. Ia tidak ragu menjelajahi ruang-ruang untuk menarik garis pertahanan lawan sekaligus memantulkan bola ke sisi kanan maupun kiri. Belum lagi postur ideal yang membantunya berduel di dalam kotak 16.

Gelar top scorer dan top assist Premier League 2020/21 hanya sebagian saksi bahwa Kane adalah superstar Inggris saat ini.

Meski tidak sekomplet Kane, kapasitas dan kapabilitas Sterling tidak bisa diragukan. Jika Kane terlihat elegan saat berada di kotak penalti, Sterling terlihat seperti kancil yang gesit.

Sterling mampu menggiring bola dengan cepat. Saat ada pemain lawan mengadang, ia langsung meliukkan badan --ke kanan atau kiri-- sambil mencukil bola. Setelahnya, ia akan mengambil keputusan besar: Menembak atau melanjutkan dribble.

Dari deretan skill Sterling yang tercantum dalam situs WhoScored, ada satu kemampuan yang perlu disoroti jika melihat performanya sepanjang musim 2020/21 yakni piawai mencari ruang untuk melepaskan tembakan.

Atribut-atribut kedua pemain itu sudah dipastikan menjadi salah satu bahan Gareth Southgate untuk meracik lini serang Inggris di Piala Eropa 2020. Sebagai pelatih adaptif, ia tidak membawa satu plan untuk mengarungi Piala Eropa 2020. Ada banyak skema yang tertanam di benaknya dan catatannya. 

The Athletic melaporkan, Inggris saat ini memiliki tim data khusus. Mereka bertugas membedah cara main lawan dan menganalisanya. Hasil analisa tim data akan menjadi pertimbangan Southgate untuk menetapkan skema permainan. Entah itu bermain efektif maupun agresif.

Meski jitu menetapkan kapan bermain pasif dan atraktif, Southgate tidak pernah mengubah tugas utama Kane dan Sterling. Yang mana kedua pemain itu tidak betul-betul diinstruksikan mencetak gol, melainkan memenangkan Inggris di setiap laga.

"Kami ingin jadi juara. Saya tahu itu akan tercipta di Stadion Wembley. Menyenangkan melihat semua orang memegang bir di hari Sabtu malam. Mereka harus menikmatinya. Mereka sudah lama menunggu ini. Dua performa terakhir membahagiakan semua orang," ucap Southgate dilansir Sky Sport.

Jika melihat permainan Inggris sepanjang Piala Eropa 2020, pertalian Kane-Sterling diikat oleh sebuah tali bernama space and movement.

Merujuk penelitian berjudul Wide Open Spaces: A Statistical Technique for Measuring Space Creation in Professional Soccer karya Luke Bornn dan Javier Fernandez, space and movement menjadi hal krusial dalam sepak bola.

Pergerakan pemain, dengan atau tanpa bola, dapat menciptakan ruang untuk diri sendiri maupun tim dalam mengkreasikan gol. Bornn berpendapat bahwa pergerakan pasif pemain saat mode menyerang bisa saja merupakan titik start terciptanya gol.

"Kita dapat melihat: Apakah pemain melakukan pergerakan secara aktif dengan berlari ke ruang terbuka atau dilakukan secara pasif. Apa  pun itu, yang paling penting adalah pemain berada di lokasi bernilai tinggi," kata Bornn.

Lokasi bernilai tinggi bagi Bornn bukan hanya dinilai dari seberapa jauh jarak pemain ke gawang lawan, tetapi juga sejauh mana keberadaan pemain di lokasi tertentu dapat menarik perhatian lawan dan membuatnya lengah.

Space and movement itulah yang kemudian membuat Kane-Sterling mendapat label pasangan striker terbaik Inggris saat ini. Jika masih ragu, yuks simak gol pertama Inggris saat memecundangi Jerman di babak 16 besar.

Ketika laga memasuki menit 75, Sterling, yang berpindah posisi di sisi kanan setelah Jack Grealish masuk, menggiring bola dari sepertiga lapangan. Berkat dribble-nya, situasi shape atau bentuk pertahanan Jerman menjadi tidak teratur.

Keputusan Kane menyambut umpan Sterling membuat pertahanan Jerman semakin kacau. Luke Shaw memanfaatkan kekacauan tersebut dengan menyisir tepi kiri pertahanan Jerman. Tanpa penjagaan, Shaw mengirim umpan silang. Sterling pun meneruskan bola ke jala gawang.

Situasi serupa terjadi dalam laga-laga lainnya. Saat melawan Republik Ceko misalnya. Sterling memang tidak mampu mencatatkan dribbles sukses sepanjang pertandingan, tetapi mampu mencetak satu-satunya gol pada laga itu. Gol yang dicetak Sterling tentu buat dari ruang yang diciptakan dirinya sendiri maupun Kane yang selalu berada di dekatnya.

"Siapa pun yang mencetak gol, entah saya atau Sterling atau siapa saja di tim, itu tidak masalah. Yang kami ingin hanya memenangi pertandingan sebanyak-banyaknya," ucap Kane. 

Di laga semifinal, Inggris akan menghadapi Denmark di Wembley Stadium, London, Kamis (8/7/2021). Bermain di hadapan pendukung sendiri, seruan yang memanggil sepak bola untuk pulang dipastikan akan terjadi sepanjang laga. Dan Kane-Sterling harus mewujudkan bahwa seruan itu bukan omong kosong. Seperti yang terjadi saat Piala Dunia 2018.