RB Leipzig vs Bayern: Lima Belas Menit Pertama Jadi Kunci

Foto: Twitter @FCBayern.

Bayern Muenchen boleh tampil perkasa di hadapan banyak tim musim ini. Namun, di hadapan RB Leipzig, ceritanya bisa berbeda.

Raihan enam gelar jadi bukti betapa perkasanya Bayern Muenchen di bawah Hansi Flick. Mereka ibarat mesin yang tak bisa berhenti memangsa para lawan. Jika lawan mencetak dua gol, Bayern bakal membalas hingga empat atau lima gol sekaligus.

Silakan tanya rincinya pada Borussia Dortmund sebab mereka pernah merasakannya.

Namun, ada satu hal yang mengganjal di balik catatan impresif itu. Ternyata, Bayern-nya Flick belum sekali pun menang atas sang runner up sementara, RB Leipzig. Tim asuhan Julian Nagelsmann tersebut merupakan satu-satunya tim yang pernah membuat Bayern tak mampu bikin gol dalam satu pertandingan.

Sabtu (3/4/2021) malam, Bayern punya kans untuk memperbaiki catatan itu dalam lanjutan Bundesliga 2020/21 di Red Bull Arena, Leipzig. Masalahnya, Die Roten dalam kondisi yang sangat pincang. Robert Lewandowski mengalami cedera lutut yang memaksanya absen pada laga tersebut.

Ini jelas kondisi yang tak ideal buat Bayern. Lewandowski adalah pencetak gol terbanyak mereka musim ini dengan 35 gol. Jumlah itu membuat Lewandowski berperan terhadap sekitar 45% dari keseluruhan gol Bayern di Bundesliga. Ini belum termasuk assist-nya yang menyentuh angka enam.

Situasi jadi tambah runyam buat Bayern karena bukan cuma Lewandowski yang absen. Ada pula Jerome Boateng dan Alphonso Davies yang terkena hukuman akumulasi kartu. Mau tak mau Flick mesti memeras otak lebih kencang untuk mencari alternatif terbaik.

Melihat skuad yang tersedia, ada kemungkinan Flick akan memasang Javi Martinez untuk menggantikan Boateng. Sebenarnya masih ada Niklas Suele, tetapi si pemain belum fit benar karena sedang pemulihan cedera. Davies, sementara itu, bakal digantikan oleh Lucas Hernandez.

Satu yang pasti, susunan seperti itu akan mengurangi banyak hal pada lini belakang. Pertama-tama, Bayern bakal kehilangan salah satu pengumpan terbaik mereka musim ini. Boateng adalah pemilik rata-rata 5,3 long ball per laga, sedangkan Martinez 1,2.

Kedua, kecepatan akan tereduksi karena ketiadaan Davies, pemain tercepat Bayern sekaligus Bundesliga musim ini. Kabar baiknya, Hernandez yang jadi pengganti lebih disiplin dalam hal positioning. Flick bahkan pernah memuji aspek tersebut ketika membahas Hernandez.

Jangan lupa pula bahwa Hernandez punya catatan bertahan yang lebih oke ketimbang Davies. Jumlah tekel sukses dan sapuan perlaganya mencapai angka 1,6 dan 1,2, berbanding 1,5 dan 0,8 milik Davies. Oh, ya, Bayern juga belum pernah kalah di Bundesliga ketika Hernandez jadi starter.

Namun, tetap saja, hilangnya Davies akan jadi masalah. Tak ada sosok yang bisa melakukan track back dengan cepat dalam situasi serangan balik. Kalau begini, Flick mungkin bisa menugaskan Hernandez untuk tak sering merangsek ke depan. Lagi pula aspek menyerangnya memang tak terlalu oke.

Yang jadi masalah adalah absennya Lewandowski. Meski cuma mencetak satu gol dalam tiga pertemuan terakhir melawan Leipzig, keberadaanya tetap penting bagi penyerangan, terutama untuk memecah fokus lini belakang Dayot Upamecano dan kolega.

Tengok saja pertandingan terakhir mereka di putaran pertama lalu yang berujung sama kuat 3–3. Semua gol Bayern berasal dari lini kedua karena Leipzig begitu fokus menjaga Lewandowski, tepatnya lewat kaki Jamal Musiala dan Thomas Mueller (dua gol).

Masuk akal jika Nagelsmann mengakui bahwa Bayern jadi tim yang lebih hebat ketika Lewandowski berlaga. Terlebih, Bayern kerap kewalahan tiap si nomor sembilan tak turun sejak awal. Dua di antaranya ketika kalah 1–4 dari Hoffenheim dan disingkirkan Holsten Kiel dari DFB-Pokal.

“Musim ini Bayern adalah tim yang kuat dalam urusan mencetak gol. Lewandowski jadi sosok yang paling bertanggung jawab atas catatan tersebut,” tutur Nagelsmann pada jumpa pers.

Flick sendiri belum bisa memastikan siapa yang akan jadi pengganti. Pilihannya beragam, salah satunya Eric Maxim Choupo-Moting. Namun, bisa saja Flick menurunkan trio Serge Gnabry, Leroy Sane, dan Kingsley Coman sebagaimana yang banyak diprediksi media-media Jerman.

***

Bild melaporkan bahwa Nagelsmann bakal mengincar 15 menit pertama kala melawan Bayern. Dia ingin timnya mencetak gol dan unggul secepat mungkin. Untuk meraihnya, Nagelsmann tak bakal segan melakukan all-out attack pada kurun tersebut.

“Pada 15 menit pertama, ada statistik yang jelas mengenai kedua tim yang harus dieksploitasi,” ucap Nagelsmann.

Yang Nagelsmann maksud adalah statistik kebobolan Bayern. Dari 35 gol yang sudah menembus gawang mereka di Bundesliga musim ini, tujuh di antaranya terjadi pada 15 menit awal.

Tak cuma gol, lini belakang Bayern memang cenderung rentan terekspos pada kurun itu. Mereka bahkan menerima 48 tembakan pada masa yang sama, salah satu yang terbanyak di Bundesliga. Masuk akal jika sudah 10 kali Bayern tertinggal lebih dulu musim ini.

Nah, untuk mengeksploitasinya, Leipzig bisa menerapkan pressing ketat guna merebut bola secepat mungkin dari pemain Bayern, terutama di area-area berisiko. Soalnya, ini salah satu situuasi yang kerap mengawali bobolnya gawang Bayern.

Pada kondisi demikian ruang di pertahanan sangat terbuka karena dua bek tengah masih dalam situasi hendak menyerang. Semakin rentan saja lini belakang Bayern karena mereka tak punya Davies sebagai ‘jimat’ dalam situasi serangan cepat lawan.

Jika mampu memanfaatkan situasi itu, bukan tak mungkin dua dari tiga gol yang Bayern terima saat kalah 2–3 dari Borussia Moenchengladbach kembali terulang. Oh, Leipzig bahkan juga mencetak gol lewat cara tersebut ketika imbang 3–3 di Allianz Arena.

Pendekatan Leipzig sendiri pada dasarnya memang menyerang secepat mungkin tiap kali berhasil menguasai bola, di mana pun itu. Satu lagi, Leipzig juga piawai memainkan switch play dengan cepat. Lagi-lagi, skema ini juga termasuk salah satu kelemahan lini belakang Bayern.

Masalahnya, Leipzig kemungkinan besar bakal tanpa Angelino, salah satu sosok kunci di balik switch play cepat mereka. Leipzig juga tak bakal diperkuat Marcel Halstenberg sehingga praktis tak ada bek kiri yang tersisa. Opsi paling masuk akal adalah dengan menggeser Lukas Klostermann ke area tersebut.

Perlu diingat pula bahwa jika Leipzig bakal menyerang total pada 15 menit awal, ada potensi lini belakang mereka cenderung mudah terekspos. Alih-alih jadi strategi jitu, sangat mungkin Bayern malah memanfaatkan situasi tersebut untuk mencuri keunggulan dari Leipzig.

Apalagi Bayern tampaknya akan mengubah pendekatan menyerang karena absennya Lewandowski. Mereka bisa bermain lebih dalam terlebih dahulu, lalu melancarkan serangan cepat dengan memanfaatkan kecepatan Gnabry, Sane, dan Coman di lini serang, tentunya jika ketiganya yang bermain.

Bagaimana pun, 15 hingga 20 menit pertama pertandingan nanti bakal jadi kunci. Kita tinggal menunggu saja tim mana yang mampu lebih dulu memanfaatkan situasi: Apakah Leipzig atau justru Bayern? Yang jelas, hasilnya bisa sangat berpengaruh terhadap perebutan juara musim ini.