Revierderby: Duel yang Ramai dengan Comeback

Ilustrasi: Arif Utama

Revierderby antara Borussia Dortmund dan Schalke seringkali tak mengindahkan performa atau hasil yang diraih masing-masing tim belakangan.

Konon, partai derbi acap menghadirkan sesuatu di luar nalar. Logika menjadi sesuatu yang kerap ditabrak pada laga-laga semacam ini. Laga Revierderby yang mempertemukan Borussia Dortmund dan Schalke 04 ini juga tak lepas dari hal tersebut.

Nah, pada laga pekan 5 Bundesliga 2020/21, Die Schwarzgelben dan Die Knappen akan berjumpa lagi di Signal Iduna Park, Sabtu (24/10/2020) pukul 23:30 WIB. Jika menilik catatan kedua tim dalam beberapa laga terakhir, sejatinya Dortmund berada pada posisi yang lebih unggul.

Selepas ditekuk FC Augsburg di pekan kedua, Dortmund mampu bangkit dan meraih dua kemenangan berturut-turut di liga atas SC Freiburg dan TSG 1899 Hoffenheim. Hasil ini membawa mereka duduk di peringkat ketiga klasemen sementara Bundesliga dengan torehan 9 poin.

Di lain sisi, Schalke tengah menjadi pesakitan. Performa buruk yang mereka tampilkan sejak pertengahan musim lalu, masih berlanjut sampai sekarang. Sejak terakhir menundukkan Borussia Moenchengladbach pada 17 Januari 2020, hingga kini mereka belum mampu meraih kemenangan di ajang Bundesliga.

Total, Schalke sudah tidak membukukan kemenangan dalam 20 laga. Disinyalir, krisis finansial memengaruhi penampilan Die Knappen. Mereka juga terpaksa harus melego atau meminjamkan beberapa pemain ke klub lain, salah satunya Weston McKennie yang dipinjamkan ke Juventus.

Melihat kondisi yang ada sekarang, sejatinya mustahil bagi Schalke untuk membekuk atau setidaknya menyulitkan Dortmund. Akan tetapi, laga ini adalah derbi. Dalam derbi, logika adalah sesuatu yang kerap terpinggirkan.

Bahkan, jika mau merunut, Revierderby ini adalah tempat di mana comeback kerap kali terjadi. Comeback yang bahkan tak pernah terpikirkan oleh suporter, yang tak ayal membuat Revierderby disebut sebagai The Mother of All Derbies di Jerman. Berikut adalah beberapa di antaranya.

Musim 2008/09 (Dortmund vs Schalke 3-3)

Musim 2008/09 jadi musim pertama Juergen Klopp memimpin Dortmund melakoni Revierderby. Awalnya, segala sesuatu berjalan buruk bagi Klopp. Timnya sudah tertinggal 0-3 dari Schalke sampai menit ke-54 via gol yang masing-masing dilesakkan oleh Jefferson Farfan, Rafinha, dan Heiko Westermann.

Namun, apa yang terjadi setelah menit 54 itu membuat semua orang yang ada di Signal Iduna Park terperangah. Semua berawal dari gol sundulan Neven Subotic pada menit ke-67 usai memanfaatkan assist Alexander Frei. Selepasnya, Frei menjelma menjadi malaikat pada laga tersebut.

Dua gol sukses Frei lesakkan pada menit ke-70 dan 89 (lewat titik penalti). Skor berakhir imbang 3-3, dan laga ini, menurut situs resmi Bundesliga, menjadi laga yang penuh kenangan bagi Klopp dan Frei. Bahkan, Frei tidak ragu menyebut laga ini sebagai salah satu yang terbaik selama kariernya sebagai pesepak bola.

Musim 2017/18 (Dortmund vs Schalke 4-4)

Jelang pertemuan kedua tim pada November 2017, Schalke sebenarnya berada dalam tren yang lebih baik. Mereka tidak terkalahkan dalam enam laga, dengan rincian empat kemenangan dan dua kali imbang.

Sementara itu, Dortmund tengah berada dalam tren negatif. Dalam enam laga, mereka hanya meraih satu kemenangan. Sisanya, satu laga berakhir imbang dan empat lainnya berujung kekalahan. Namun, dalam Revierderby, Dortmund menunjukkan perangai berbeda.

Dortmund berhasil melesakkan empat gol pada babak pertama, masing-masing lewat Pierre-Emerick Aubameyang, gol bunuh diri Benjamin Stambouli, Mario Goetze, dan Raphael Guerreiro. Keunggulan ini bertahan hingga menit ke-60. Semua fans di Signal Iduna Park sudah tersenyum lebar.

Namun, senyum ini pelan-pelan berubah menjadi kecut manakala pada menit ke-61 dan 65, Guido Burgstaller dan Amine Harit membobol gawang Dortmund. Senyum mereka pun memudar tatkala Daniel Caligiuri dan Naldo mencetak gol di menit-menit akhir laga, yakni pada menit ke-86 dan 90+4.

Kemenangan Dortmund yang sudah di depan mata pun sirna. Di sisi lain, Naldo muncul sebagai pahlawan buat Schalke, laiknya apa yang dilakukan Alexander Frei untuk Dortmund pada musim 2008/09.

Musim 2002/03 (Schalke vs Dortmund 2-2)

Jelang akhir musim 2002/03, Borussia Dortmund tengah bersaing di papan atas bersama VfB Stuttgart dan Bayern Muenchen. Oleh karena itu, partai Revierderby pada pekan 22 Bundesliga 2002/03 wajib mereka menangi. Apalagi, dua pekan sebelumnya, Dortmund baru saja takluk 0-1 di tangan Stuttgart.

Namun, Schalke menyajikan perlawanan sengit untuk Dortmund. Hingga babak pertama usai, Dortmund tertinggal 0-2 lewat gol-gol yang dilesakkan oleh Sven Vermant dan Nico van Kerckhoven. Bayang-bayang kekalahan pun mengintai Dortmund.

Pada babak kedua, Die Borussen bangkit. Bermula dari gol yang dicetak oleh Jan Koller pada menit ke-52, Dortmund berhasil menyamakan kedudukan via gol Ewerthon de Souza pada menit ke-58. Namun, hingga laga usai, Dortmund tak kunjung menambah angka sehingga mereka harus puas dengan hasil imbang 2-2.

Musim 2003/04 (Schalke vs Dortmund 2-2)

Semarak Bundesliga pada musim 2003/04 langsung begitu terasa di awal musim. Bagaimana tidak, laga Revierderby langsung tersaji pada pekan pertama.

Ketika itu, Schalke menjamu Dortmund di markas mereka, Arena AufSchalke (sebelum dikenal dengan nama Veltins Arena). Mulanya, semua lancar-lancar saja bagi Schalke. Sampai menit ke-58, mereka mampu unggul dua angka atas Dortmund lewat sepasang gol dari Hamit Altintop.

Akan tetapi, Dortmund menolak pulang dengan rasa malu. Mereka sukses memperkecil kedudukan pada menit ke-66 lewat Flavio Conceicao. Kemenangan Schalke pun akhirnya sirna tatkala Marcio Amoroso sukses membobol gawang mereka pada menit 90.

Dortmund sukses mengulang apa yang mereka lakukan di Arena AufSchalke pada musim 2002/03. Mereka membuat para fans Schalke urung berpesta di kandang mereka sendiri.

***

Sejauh ini, rekor pertemuan Dortmund dan Schalke dari 96 laga yang mereka lakoni di Bundesliga tidak menunjukkan dominasi kentara. Dortmund menang 34 kali, Schalke menang 32 kali, dan 30 laga lainnya berakhir imbang. Dari situ, tampak bahwa laga ini memang berpotensi sengit.

Maka, terlepas dari performa buruk Schalke sejauh ini—yang berbuah protes dari para pendukung fanatiknya beberapa waktu lalu, Revierderby kali ini bisa saja menghadirkan hasil yang tak terprediksi.

Sekilas tentang Revierderby

Tahukah kamu istilah Revierderby tidak eksklusif untuk Borussia Dortmund dan Schalke 04 saja?

Revierderby alias Derbi Revier merujuk untuk pertandingan-pertandingan tim yang berasal dari Lembah Ruhr. Revier sendiri merupakan nama Jerman untuk Ruhr.

Revier berasal dari kata Bergbaurevier yang berarti Daerah Pertambangan. Daerah yang dimaksud meliputi Dortmund, Gelsenkirchen (kota tempat Schalke berbasis), Duisburg, Bochum, dan Rott-Weiss Essen.

Oleh karena itu, misalkan Dortmund bertanding melawan MSV Duisburg atau Schalke bertemu VfL Bochum, label Revierderby juga bisa disematkan. Meski begitu, pertemuan antara Duisburg, Bochum, dan Rott-Weiss Essen biasa disebut sebagai kleines Revierderby alias Revierderby minor.