Ruben Neves: Keping Terakhir Manchester United?

Ruben Neves saat mencetak gol dari jarak jauh ke gawang Manchester United. Foto: @rubendsneves

Manchester United cukup menggeliat di bursa transfer musim panas ini. Setelah Varane dan Sancho, apakah Ruben Neves akan menjadi kepingan terakhir yang dicari United?

Satu setengah tahun setelah berkata, "Bruno Fernandes berada di klub hebat dan liga fantastis," kepada Sky Sports, Ruben Neves menjadi pemain yang desas-desusnya amat kencang dengan klub hebat tersebut.

Tepatnya pada 20 Februari 2020, Neves mengomentari kepindahan Fernandes ke Manchester United. Sebagai rekan satu negara, Neves berdoa supaya Fernandes cepat mengintegrasikan diri dengan hal-hal baru.

Satu setengah tahun kemudian, giliran Fernandes yang dikabarkan berharap Neves bergabung dengan United. Rumor itu beredar cepat. Sejumlah laporan jurnalis beken macam Rob Dawson dari ESPN menguatkan kabar tersebut.

Dawson mengabarkan, Ole Gunnar Solskjaer ingin menerapkan formasi 4-3-3 musim depan. Untuk menopang rencana sang pelatih, United membidik gelandang tengah yang oke. Salah satunya Neves.

Per laporan The Athletic, Wolverhampton Wanderers juga bersedia melepas Neves dengan harga 35 juta poundsterling. Sedangkan TalkSport mengklaim United sedang memimpin perlombaan untuk merekrut Neves.

***

Manchester United menggeliat di bursa transfer musim panas ini. Tiga pemain baru sudah mereka datangkan, yakni Tom Heaton, Jadon Sancho, dan Raphael Varane.

Kedatangan Sancho membuat stok lini depan United melimpah, khususnya di sektor sayap. Di sebelah kiri, ada Anthony Martial, Marcus Rashford, dan belakangan Paul Pogba bermain di pos tersebut. Di kanan, ada James, Greenwood, dan Sancho.

Stok melimpah tersebut seharusnya tidak menjadi persoalan. Tinggal pintar-pintar pelatih melakukan rotasi. Apalagi, musim depan United menargetkan trofi Premier League dan ingin berbicara lebih jauh di Liga Champions. Kedalaman skuad jadi faktor krusial untuk mengejar keduanya.

Satu problem lain yang sudah diperbaiki dengan aktivitas transfer adalah sektor bek tengah. Varane diyakini dapat menjadi komplementer Harry Maguire. Varane-Maguire akan menjadi palang pintu yang menarik. Sebab, keduanya memiliki atribut bertahan yang baik dan mampu mengalirkan bola.

Tiga tahun lalu, Jose Mourinho memasukkan Varane dan Maguire ke dalam daftar pemain incaran United. Jika tidak Varane, ya Maguire. Tapi sekarang, United mendapatkan keduanya.

Meski aktivitas transfer United terbilang efektif sampai saat ini, tetapi itu belum cukup melegakan. Satu problem lain yang perlu diperbaiki adalah sektor gelandang tengah.

Jika United tetap bermain direct dan lebih ofensif musim depan, mereka harus memiliki gelandang yang jago mengemban peran sebagai holding-midfielder atau deep-lying playmaker.

Gelandang tersebut tidak hanya disiplin menjaga zona, merebut bola, dan merangkum intersep, tetapi juga harus dapat melakukan progresi serangan, baik melalui dribel maupun operan panjang.

Di antara gelandang United saat ini, hanya Nemanja Matic yang dapat berperan seperti itu. Namun, Matic sudah tidak muda lagi, usianya 32 tahun. Kecepatannya pun sudah mulai menurun. Itu akan membuatnya kerepotan bila menghadapi gelandang-gelandang energik.

Oleh karena itu, mendatangkan satu gelandang tengah pada jendela transfer merupakan keputusan logis. Dan Neves bisa jadi pemain yang tepat.

Bersama Wolverhampton Wanderers, Neves konsisten bermain sebagai gelandang bertahan. Ia selalu menjadi pilihan utama Nuno Espirito Santo sepanjang musim 2020/21.

Area operasi Neves, berdasarkan heatmap yang dirilis oleh Sofascore merunut pada permainannya sepanjang 2020/21, adalah di tengah lapangan. Ia bergerak cukup dinamis menutup ruang-ruang lawan sebelum berhadapan dengan bek.

Atribut bertahan Neves pun tergolong apik. Selain piawai membaca aliran bola lawan bola, ia juga mahir menekel. Mengacu WhoScored, pemain Portugal itu merangkum 2,5 tekel dan 1,8 intersep per 90 menit.

Catatan rata-rata tekel Neves terbanyak ketiga di Wolves setelah Nelson Semedo dan Ruben Vinagre. Sedangkan rata-rata intersep Neves tertinggi kedua setelah Romain Saiss.

Neves juga pandai mengirim umpan panjang, entah ke tepi kanan maupun kiri lapangan. Kemampuan itulah yang membuat Neves rajin melakukan progresi serangan. Sepanjang Premier League musim 2020/21, Neves mencatat 5,3 long ball per laga.

Saat lawan menerapkan garis pertahanan rendah, Neves seringkali bergerak hingga sepertiga akhir. Pergerakan Neves membuat opsi Wolves mengakhir serangan lebih banyak. Jika sulit masuk kotak 16, bola akan diarahkan kepada Neves untuk melesakkan tembakan jarak jauh.

Berdasarkan catatan Understat, Neves melakukan 67 tembakan di Premier League musim 2020/21. Dari jumlah tersebut, 53 tembakan dilesakan di luar kotak penalti. Dari catatan itu juga, Neves mampu mencetak 5 gol. Oh, iya, pria berusia 24 tahun itu juga mahir mengeksekusi bola mati.

***

Jika rumor Neves ke United benar terwujud, Solskjaer akan punya banyak opsi di lini tengah. Pelatih berkebangsaan Norwegia itu juga bisa menerapkan pakem 4-3-3 seperti yang ia inginkan untuk musim 2021/22.

Dengan pola tiga pemain depan, Solskjaer tidak sekadar menginginkan timnya untuk bermain cair di lini depan, tetapi juga lebih ofensif. Meski begitu, keseimbangan harus tetap dijaga. Kehadiran Neves di lini tengah inilah yang bakal membuat permainan United tetap stabil saat menyerang maupun bertahan.

Dalam formasi 4-3-3, Neves akan berada menempati pos gelandang bertahan. Dua gelandang lainnya bisa diisi Bruno Fernandes dan Paul Pogba atau Donny Van de Beek. Keberadaan Neves yang fokus bertahan, akan membuat atribut ofensif Fernandes dan Pogba atau Van de Beek termaksimalkan.

Daya jelajah Neves yang tinggi akan memberikan kenyamanan kepada dua gelandang lain sekaligus bek. Sedangkan kemahiran Neves mengirim umpan panjang berguna untuk memaksimalkan situasi serangan balik atau transisi cepat dari aksi bertahan ke aksi menyerang.

Jika itu tidak memungkinkan, United bisa melakukan switch ke plan b untuk melakukan build-up dengan sabar dan melakukan sirkulasi bola. Soal plan b ini, Neves bisa menjadi pusat build-up dengan mengirim umpan-umpan pendek ke segala sisi, maupun menggiring bola untuk membuka ruang.

Lalu bagaimana dengan Fred dan McTominay? Mereka dapat bergantian menjadi tandem Neves di lini tengah manakala Solskjaer menerapkan pakem 4-2-3-1. Baik Fred maupun McTominay merupakan gelandang yang liat, rajin, dan bisa saling meng-cover satu sama lain. Nantinya, perkara membantu progresi bola akan diserahkan kepada Neves.

Adaptasi Neves pun dinilai tidak akan berjalan sulit jika bergabung United. Selain tidak asing dengan Premier League, toh, ada Fernandes yang merupakan kompatriotnya di Portugal.