Schick Asyik

Instagram @p_schicky

Patrik Schick terpuruk bersama AS Roma. Namun, Leipzig, Piala Eropa, dan kini Leverkusen menjadi tempat untuknya bangkit.

Patrik Schick tidak terbang lalu langsung tenggelam dalam-dalam. Mencuat bersama Republik Ceko di Piala Eropa 2020, Schick bisa mempertahankan konsistennya bersama Bayer Leverkusen musim ini.

Bundesliga saat ini diisi oleh penyerang-penyerang top nan tajam. Selain Robert Lewandowski, ada juga Erling Haaland, Andre Silva, hingga Anthony Modeste yang konsisten membobol gawang lawan. Schick mampu bersaing dengan nama-nama tersebut. Kiprahnya di Bundesliga cukup tajam dengan kemasan 20 gol. Unggul empat gol atas Haaland dan cuma kalah dalah dari Lewandowski.

Hebatnya lagi, 20 gol dibuat Schick dari 20 penampilannya bersama Leverkusen. Expected Goals (xG) Schick juga berada di rata-rata 14,1. Schick juga penyerang dengan naluri gol tinggi. Rata-rata 3,7 shot per laga menjadi buktinya. Tingkat akurasi shotnya juga mencapai 50,8 persen.

***

Schick sudah gila bola sejak kecil. Tak langsung menggunakan bola kulit yang biasa dimainkan dalam pertandingan sepak bola, Schick lebih memilih menggunakan balon untuk mengasah skillnya.

Kecintaanya kepada sepak bola membuat Schick mengidolai legenda dan ikon sepak bola, yakni David Beckham. Sama seperti kita kebanyakan, Schick menempel poster Beckham di dinding kamarnya. Tak cuma itu, Shick juga sering menggunakan jersi Inggris atau Manchester United dengan nama Beckham di punggungnya.

Schick memulai sekolah sepak bola di klub lokal dekat tempat tinggalnya bernama Vestec. Pada suatu kesempatan, Vestec menggelar pertandingan melawan Sparta Prague. Di situ, Schick yang berusia 11 tahun tampil brilian dan membuat Sparta terpukau.

Usai pertandingan, Schick dan manajemen Sparta terlibat pertemuan. Di akhir, Schick akhirnya bergabung dengan akademi Sparta.

Perjalanan Schick di Sparta tak berjalan begitu mulus. Schick sempat bermain dengan Tim U-18 Sparta dan mampu menciptakan banyak gol. Akan tetapi, Schick disebut tak memiliki pemahaman taktik yang baik dan tak pantas bermain di tim utama Sparta.

"Mereka berkata saya tidak akan pernah bisa mencapai level yang tinggi di sepak bola. Saya berharap ucapan mereka salah," ucap Schick mengutip Independent.

Atas dasar itu, Schick tak pernah mendapatkan menit bermain yang lama bersama Sparta. Malah Schick dipinjamkan ke Bohemians Prague yang merupakan tim papan bawah di Czech League.

Kiprahnya di Bohemians terbilang lumayan. Delapan gol berhasil dikemas dalam 29 penampilan. Catatan itu yang membuat Schick diangkut ke Sampdoria pada musim 2016/17.

Musim perdana di Serie A, Schick tak langsung mendapat tempat utama. Namun, kontribusinya tergolong meyakinkan. Sebanyak 32 laga dimainkan Schick di musim perdananya, ia pun berhasil membuat 11 gol dan tiga assist.

Mengesankan bermain di musim pertama, Schick langsung diburu tim besar Italia lainnya. Juventus paling getol memburu Schick. Selain diplot untuk menjadi deputi Gonzalo Higuain, Schick diidam-idamkan oleh Direktur Juventus saat itu, Pavel Nedved. Kebetulan, Nedved juga berasal dari Ceko seperti Schick.

"Bayangkan saja dia (Schick --red) dalam dua, tiga tahun ke depan. Jika terus berkembang, dia bakal menjadi penyerang kelas dunia," tutur Nedved.

Penyerang kelahiran 24 Januari 1996 itu setuju gabung Juventus. Tes medis juga sudah dijalani oleh Schick saat itu.

Namun, kepindahan Schick ke Juventus urung terjadi. Salah satu alasan yang mengemuka gagalnya Schick ke Juventus adalah masalah kesehatan. Schick dikabarkan mempunyai masalah pada jantungnya dan membuat transfer ke Juventus batal.

Kendati begitu, perkara jantung ini tidak pernah dikonfirmasi oleh pihak mana pun, entah itu Juventus, Sampdoria, maupun sang pemain sendiri. Tak jadi ke Juventus, Schick juga tak bertahan di Sampdoria.

Penyerang yang disebut-sebut setipe dengan Jan Koller itu memilih bergabung dengan AS Roma. Di usianya yang masih berusia 21 tahun ketika itu, Schick menjadi pembelian termahal Roma dengan mahar sebesar 42 juta euro. Angka itu melebihi transfer Gabriel Batistuta yang didatangkan dari Fiorentina pada tahun 2000.

Harga mahal tak menjamin kualitas yang sepadan. Dua musim berseragam Roma, Schick tak memperlihatkan kontribusi yang maksimal. Ada 58 pertandingan yang dijalankan, tetapi cuma sanggup menorehkan delapan gol.

Cedera menjadi faktor yang membuat Schick seret gol. Tercatat, Schick kerap menderita hamstring dan masalah pada otot kakinya sehingga harus absen membela Roma.

Terpuruk tak membuat karier Schick hancur. RB Leipzig datang menolong dan membantu Schick untuk bangkit. Benar saja, kiprahnya di Bundesliga jauh lebih baik daripada di Serie A.

Skema bermain yang pas untuk Schick ditambah kepercayaan dari Julen Nagelsmann membuat gairah dan kepercayaan dirinya bangkit lagi. Dua digit gol ditorehkan Schick di musim perdananya. Leipzig juga untuk pertama kalinya dibawa mentas ke semifinal Liga Champions.

****

Salah satu hal yang paling diingat dari Schick adalah gol spektakulernya di Piala Eropa 2020 ke gawang Skotlandia. Dari jarak sekitar 45 meter, Schick yang jeli melihat posisi kiper yang maju langsung melepaskan tendangan ke arah gawang.

Bola melayang tinggi lalu mendarat denga sempurna di dalam gawang Skotlandia. Gol berserajah sebagai yang terjauh di turnamen antarnegara Eropa itu.

Schick juga bermain baik selama turnamen. Lima gol dibuatnya menyamai perolehan Cristiano Ronaldo. Namun, Ronaldo yang dinobatkan sebagai topskorer turnamen karena memiliki menit bermain yang lebih sedikit.

Konsistensi terus diperlihatkan Schick di level klub. Pendarnya membuat namanya kembali masuk radar tim besar untuk didatangkan di bursa transfer musim panas nanti.