Sergiño Dest, Harapan Barcelona akan Bek Sayap Kanan Eksplosif

Foto: Twitter @sergino_dest

Semenjak Dani Alves hengkang, Barcelona belum memiliki bek sayap kanan yang sama eksplosifnya. Sampai kemudian Sergiño Dest hadir.

Dulu, tepatnya pada musim 2008/09 hingga musim 2015/16, Barcelona memiliki seorang bek sayap kanan yang mumpuni. Namanya Daniel Alves da Silva.

Pria kelahiran Juazeiro, Brasil, tersebut sukses memberikan banyak hal untuk Blaugrana. Untuk urusan trofi, Alves menyumbangkan 23 gelar. Rinciannya, enam gelar La Liga, empat trofi Copa del Rey, empat trofi Supercopa de Espana, tiga gelar Liga Champions, tiga gelar Piala Super Eropa, serta tiga gelar Piala Dunia Antarklub.

Selain banyak menyumbangkan trofi, Alves juga dicintai public Camp Nou karena performanya. Selaku bek kanan, ia adalah sosok yang eksplosif. Ia begitu sering membantu serangan, serta melakukan kombinasi yang berbuah tusukan ke kotak penalti lawan. Tak jarang, tusukan-tusukan itu berakhir gol.

Dalam sebuah tulisan di The Players’ Tribune, Alves memang mengakui bahwa ia keranjingan menyerang. Pernah suatu masa ia diminta untuk bertahan, tetapi kakinya merasa gatal hingga akhirnya ia tetap membantu lini serang. Karakter Alves inilah, yang pada akhirnya, cocok dengan skema yang diterapkan Pep Guardiola di Barcelona.

Sayang, selepas Alves pergi, belum ada lagi sosok yang mampu menggantikan sinarnya di sisi kanan Barcelona. Ada Nelson Semedo maupun Sergi Roberto yang kerap dicoba untuk menempati posisi itu. Akan tetapi, hasilnya nihil. Mereka tidak seeksplosif Alves dalam membongkar lini pertahanan lawan.

Kini, cahaya harapan di posisi bek sayap kanan Barcelona mulai berpendar seiring dengan kedatangan Sergiño Dest (19 tahun). Ia didatangkan oleh Blaugrana dari Ajax Amsterdam pada awal musim 2020/21, dengan mahar sekira 21 juta euro (per Transfermarkt).

Lalu, bagaimana sejatinya kemampuan dari Dest ini? Apakah ia mampu memberikan dimensi baru di daerah sayap kanan Barcelona?

***

Dest lahir di Almere, Belanda, pada 3 November 2000. Laiknya para pemuda yang lahir di Belanda, Dest tentu mencicipi atmosfer pembinaan usia muda di Negeri Kincir Angin tersebut. Setelah mengecap masa belajar di Akademi Almere City, pada 2012, kesempatan membawanya masuk salah satu akademi sepak bola terbaik di dunia: Akademi Ajax.

Pada mulanya, ia bukanlah seorang bek sayap. Ia lebih senang bermain di posisi penyerang. Namun, talentanya justru mencuat manakala ia ditempatkan sebagai bek sayap kanan. Hingga kini, posisi itu jadi posisi tetap baginya.

Perjalanan karier sepak bola Dest terbilang gemilang. Lama menimba ilmu di Akademi Ajax, ia akhirnya mencicipi debut profesional pertamanya bersama tim Ajax B (Jong Ajax) pada 2018, dalam sebuah laga melawan Jong PSV. Selama musim 2018/19, ia tampil impresif bersama Jong Ajax di Eerste Divisie dan UEFA Youth League. Total, ia mampu mengemas 2 gol dan 3 assist dari 27 laga bersama Jong Ajax.

Bulan Juli 2019, Dest akhirnya merasakan debut bersama tim Ajax senior di ajang Piala Super Belanda. Selepas debut, ia terus dipercaya oleh Erik ten Hag di tim senior. Total, ia mampu mencatatkan 38 penampilan bersama Ajax di semua ajang, berbalut torehan 2 gol dan 6 assist. Berkat hal ini pula, Barcelona akhirnya memutuskan untuk meminang Dest.

***

Oke, Dest memang memiliki perjalanan karier yang apik sedari muda. Hal itu juga menjadi cerminan dari talenta yang ia miliki sebagai fullback. Namun, apa sejatinya kontribusi yang bisa ia berikan untuk Barcelona?

Selepas kehilangan Alves yang memutuskan hijrah ke Juventus pada musim 2016/17, Barcelona seolah kehilangan bek sayap kanan yang agresif. Kebanyakan, bek sayap kanan Barcelona cenderung lebih defensif dan lebih banyak menunggu pergerakan lawan. Hal ini menghilangkan opsi melebar ke sayap ketika serangan dilancarkan.

Nah, Dest adalah sosok yang dipercaya dapat mengembalikan eksplosivitas di sisi sayap kanan Barcelona. Selama membela Ajax, Dest adalah pemain yang gemar membantu lini serang. Situs resmi Barcelona menyebut, Dest memiliki visi menyerang yang baik, serta terhitung kreatif saat menyerang.

Di samping itu, Dest juga memiliki kemampuan olah bola mumpuni serta kecepatan yang oke untuk ukuran bek sayap. Yang membuat dia lebih unggul dari Alves adalah, Dest memiliki kemampuan bertahan yang tak kalah baik. Ia lihai dalam membaca serangan lawan, pandai melakukan intersep, serta tidak segan beradu dengan pemain sayap lawan.

Laga debutnya bersama Barcelona melawan Sevilla pada Minggu (4/10/2020) dapat menjadi salah satu tolok ukur kemampuan Dest. Dengan waktu tampil kurang lebih sebanyak 15 menit --ia masuk menggantikan Jordi Alba--, ia mampu menorehkan 11 kali umpan dengan akurasi 100%, melepas 1 umpan kunci, melakukan 1 intersep, serta 16 kali menyentuh bola (per Barca Times Stats).

Terlepas dari angka-angka di atas, penampilan Dest di laga debutnya bersama Barcelona memang menjanjikan. Ia berani berduel dengan para pemain sayap Sevilla, serta beberapa kali mampu melakukan kombinasi apik dengan para pemain lini serang Barcelona, termasuk dengan Lionel Messi.

Oh, ya, jangan lupa juga jika di laga ini, Dest ditempatkan sebagai bek sayap kiri, bukan posisi alaminya. Ia tentu dapat menunjukkan sesuatu yang berbeda jika ditempatkan sebagai bek sayap kanan.

Dengan moncernya penampilan Dest ini, Ronald Koeman selaku pelatih Barcelona akan memiliki banyak opsi di posisi bek sayap, atau bahkan wing-back sekalipun. Sejauh ini, dalam tiga laga di ajang La Liga, Koeman kerap menerapkan formasi dasar 4-2-3-1. Jika menggunakan formasi ini, maka Dest berpotensi untuk ditempatkan sebagai bek sayap, entah itu di kiri atau kanan.

Adapun, jika nantinya sosok asal Belanda itu ingin menggunakan skema tiga bek, kemampuan bertahan dan menyerang Dest yang sama baiknya akan memberikan jaminan bagi Koeman sebagai wing-back. Kehadiran Dest pada akhirnya memperluas dimensi penyerangan Barcelona di sisi sayap.

***

Selama bermain bersama dengan Messi, Alves kerap jadi sosok yang memberikan ruang untuk kreasi. Umpan-umpan pendek yang mereka mainkan membuat lawan kelimpungan, terutama di sisi sayap. Tak jarang, permainan mereka jadi titik mula serangan Barcelona.

Hal inilah yang juga sejatinya berpotensi dihadirkan oleh Dest. Ia memiliki atribut yang juga dipunyai Alves. Sekarang, tinggal bagaimana caranya membangun chemistry dengan Messi. Perkara bahasa tentu jadi hal utama, selain tentunya perkara memahami permainan yang ingin dilakukan oleh sosok asal Argentina itu.

Jika itu sukses dilakukan Dest, maka ia akan masuk jajaran salah satu bek sayap terbaik dunia. Ia sudah memiliki talenta untuk menuju ke sana.