Kieran Tierney dan Masa Depan Arsenal

Foto: Twitter @KieranTierney1.

Kieran Tierney mengobati kerinduan Arsenal akan sosok bek kiri yang bisa diandalkan. Meski begitu, Tierney masih memiliki ruang untuk berkembang.

Bagi Kieran Tierney, Celtic adalah segalanya. Tierney yang lahir 23 tahun lalu itu memang berasal dari keluarga yang merupakan suporter fanatik Celtic.

Kedua orang tua Tierney merupakan pemegang tiket terusan Celtic. Padahal, Tierney dan keluarga tak benar-benar lahir di Skotlandia.

Tierney lahir di Douglas yang merupakan ibu kota dari Isle of Man. Baru di masa kecilnya, Tierney menghabiskan waktu di Edinburgh.

"Saya dan keluarga merupakan fans fanatik Celtic. Saya pikir semua orang tahu itu," ujar Tierney dalam wawancara khusus dengan BBC.

Saking nge-fansnya, Tierney selalu meminta jersi Celtic setiap Hari Natal. Satu waktu, Celtic berhasil meraih gelar Scottish Premier League dan League Cup di tahun yang sama. Pencapaian itu yang membuat Tierney bercita-cita menjadi pesepak bola profesional dan membela Celtic.

Tierney pernah ditentang untuk menjadi pesepak bola. Lucunya, tentangan itu bukan dari orang tua, melainkan dari gurunya.

"Ketika sekolah, kami diminta untuk menuliskan pekerjaan apa yang diinginkan ketika dewasa. Saya selalu menuliskan (menjadi pemain) sepak bola, tetapi guru saya mengatakan jangan. Menurutnya, saya harus menjadi pekerja konstruksi bangunan atau apa pun yang berhubungan dengan itu," kenang Tierney.

Sudah kadung cinta, Tierney tak menghiraukan nasihat gurunya. Menjadi pesepak bola adalah tujuan hidup Tierney. Pada usia tujuh tahun, Tierney bisa bergabung dengan akademi Celtic.

Beragam memori indah pernah dirasakan Tierney. Salah satunya, pada musim 2012/13. Tierney ada di dalam bagian kemenangan bersejarah Celtic atas Barcelona di ajang Liga Champions.

Saat itu, Tierney bertugas menjadi ball boy dalam laga yang berlangsung di Celtic Park. Celtic bisa meraih kemenangan lewat gol Victor Wanyama dan Tony Watt. Sementara, Barcelona cuma bisa membalas lewat Lionel Messi.

"Saya tidak percaya bisa menjadi ball boy dan berada di sudut stadion melawan Barcelona. Saya ingat, saya berada di depan Green Brigade--pendukung Celtic. Ketika Wanyama mencetak gol, dia berlari langsung ke arah saya," tutur Tierney.

Tierney akhirnya dapat kesempatan melakoni debut di tim utama Celtic pada 22 April 2015, kala Celtic melawan Dundee. Tierney masuk pada menit ke-81 menggantikan posisi Emilio Izaguirre.

Kalau ditotal, Tierney tampil sebanyak 170 kali bersama Celtic di semua kompetisi. Pemain yang lahir pada 5 Juni 1997 itu bisa membuat delapan gol dan 37 assist. Tierney juga telah menyumbangkan 13 gelar juara untuk The Bhoys.

Meski mencintai Celtic, Tierney pada akhirnya membutuhkan tantangan baru. Maka, pada 2019/20, ia menerima pinangan Arsenal untuk bermain di Premier League. Bagi bocah yang seumur hidupnya cuma mengenal satu klub, ini bukan perkara mudah.

"Saya bisa mengatakan, meninggalkan Celtic merupakan keputusan terberat yang pernah saya buat. Saya akan selalu rindu kepada Celtic," ucap Tierney.

***

Sudah lama sekali Arsenal tak memiliki bek kiri yang bisa tampil memukau. Terakhir kali, ya, Ashley Cole yang juga ikut ke dalam skuad tak terkalahkan Arsenal pada musim 2003/04.

Setelahnya, Arsenal punya Kieran Gibbs. Namun, pemain yang kini membela West Bromwich itu sering cedera sehingga tak bisa menunjukkan penampilan gemilang. Ada juga Nacho Monreal yang dibeli dari Malaga pada pertengahan musim 2012/13.

Tetapi Monreal, ya, begitu... Terbilang hebat tidak, diibilang buruk juga tidak. Monreal hanya pemain biasa-biasa saja yang konsisten.

Arsenal juga pernah mendatangkan Sead Kolasinac dari Schalke. Namun, pemain berpaspor Bosnia Herzegovina itu malah kerap jadi biang keladi kekalahan Arsenal.

Kedatangan Tierney pun menjadi angin segar untuk Arsenal. Memang, pada musim pertama Tierney tak bisa langsung mencuri perhatian. Namun, ia membuktikan bahwa dirinya bisa diandalkan musim ini.

Pada musim perdana, cedera demi cedera mendera sehingga Tierney absen dalam 20 laga The Gunners di pentas Premier League. Padahal, saat bermain statistik Tierney cukup apik.

Musim lalu, Tierney rata-rata membuat 1,3 tekel, 0,6 intersep, dan 2 sapuan. Untuk kontribusi menyerang, Tierney bisa mengkreasikan 6 peluang dan 44 umpan silang. Jumlah umpan silangnya lebih banyak dari Kolasinac yang tampil 11 kali lebih banyak dari Tierney di Premier League.

Pada musim ini, Tierney menjadi bagian penting dalam skuad Arsenal. The Gunners sempat terpuruk usai tujuh laga tak bisa menang di pentas Premier League. Namun, belakangan, pasukan Mikel Arteta itu bangkit dan Tierney menjadi sosok penting di balik kebangkitan itu-- bersama Emile Smith-Rowe dan Bukayo Saka.

Pada empat laga terakhir Arsenal, Tierney bisa membuat dua assist dan satu gol. Oh, ya, pada empat laga itu, Arsenal juga berhasil mengakhirinya dengan kemenangan.

Secara keseluruhan musim ini, permainan Tierney memang meningkat. Jumlah peluang yang ia kreasikan saja hingga kini menyentuh angka 21. Angka itu lebih tinggi ketimbang dua bek kiri di Premier League lainya, Ben Chilwell (17) dan Luke Shaw (20).

Menariknya, Tierney memang menjadi tumpuan serangan Arsenal. Sebanyak 42 persen serangan Arsenal berasal dari sisi kiri. Sementara, sisi kanan cuma sebanyak 34 persen.

Selain itu, rata-rata umpan kunci Tierney di skuat Arsenal tergolong tinggi. Tierney kini memiliki rata-rata 1,3 umpan kunci, cuma kalah dari Emile Smith-Rowe yang punya rata-rata 2 umpan kunci per laganya.

Agresifnya Tierney bukan tanpa sebab. Sewaktu bermain di akademi Celtic, Tierney biasa bermain di winger sebelah kiri. Tak heran kalau banyak umpan serta peluang yang ia buat saat ini.

Kendati begitu, Tierney juga tak alpa dalam bertahan. Rata-rata sapuannya mencapai 2,6 per laga. Belum lagi intersepnya yang berada di angka 0,8 per pertandingannya. Ini menunjukkan bahwa Tierney tidak hanya jago bertahan secara tradisional (menghalau bola), tetapi juga membaca ke mana arah bola dan ruang mana yang mesti ia tutup.

"Tierney memiliki mental petarung. Ketika dia bermain sepak bola, dia suka sekali melakukan tekel. Dia merupakan bek jadul yang gemar maju ke depan dan mengerti kalau bertahan adalah tugas utamanya," ucap Mantan Manajer Skotlandia, Gordon Strachan.

Yang harus ditingkatkan Tierney saat ini adalah konsistensi dan daya tahan tubuhnya. Dengan gaya mainnya yang ngotot, Tierney memang lekat dengan yang namanya cedera.

Kalau kedua itu sudah bisa diatasi, bukan tak mungkin Tierney bisa menjadi sosok krusial untuk Arsenal dan Timnas Skotlandia. Apalagi, Arteta menyebut bahwa Tierney memiliki kapasitas sebagai pemimpin.

"Aku pikir Tierney bisa menjadi kapten Arsenal. Dia memiliki rasa hormat yang baik kepada para staff dan semua pemain. Dia mewakili kita semua yang ada di klub, semua nilai yang ingin kami tanamkan dan ada di dalam DNA Arsenal," tutur Arteta.

Saat ini, Arsenal masih dalam proses menapaki papan atas klasemen Premier League. Uniknya, Arsenal menggunakan pemain-pemain belia untuk bangkit dari keterpurukan. Tierney adalah salah satunya.