Bhayangkara FC vs Persib: Menguji Agresivitas The Guardian

Foto: Twitter @BhayangakraFC

Persib memiliki pertahanan yang cukup solid sejauh ini. Akankah Bhayangkara FC bisa menembusnya?

Tak sedikit klub dari instansi kepolisian yang mentas di kompetisi sepak bola profesional. Di Thailand, ada Police Tero yang merupakan gabungan antara Bec Tero Sasana dengan Police United.

BEC Tero Sasana merupakan klub besar yang mentas di Liga Thailand. Mereka tercatat dua kali merengkuh gelar Thailand Premier League di musim 2000 dan 2001. Home United yang berasal dari Singapura juga terlahir dari instansi kepolisian. Awalnya, mereka menamakan timnya, Police Football Club.

Namun, seiring kesempatan mentas di Singapore League, mereka mengubah nama menjadi Home United. Pergantian nama bukan cuma mencerminkan mereka dari kepolisian saja, melainkan juga keseluruhan instansi di bawah naungan Angkatan Pertahanan Sipil Singapura. 

Secara prestasi, Home United sangatlah apik. Sudah tiga kali mereka meraih kampiun kompetisi tertinggi di Singapura. Mereka juga menelurkan salah satu pemain yang berkiprah di Timnas Singapura, yakni Lionel Lewis.

Klub yang berasal dari instansi kepolisian juga hadir di Indonesia. Berdiri pada 2016, Bhayangkara FC turut meramaikan kompetisi tertinggi di sepak bola Indonesia.

Pencapaian apik terus digapai oleh klub berjuluk The Guardian itu. Mereka mampu menjadi juara Liga 1 meski berbau kontroversi. Namun, kiprahnya hingga saat ini menjadikan Bhayangkara FC patut diperhitungkan.

Musim ini, Bhayangkara FC nyaman di puncak klasemen Liga 1 dengan kemasan 16 poin. Mereka bisa menghasilkan lima kemenangan dan sekali imbang di seri perdana Liga 1.

Nah, di pekan kedelapan nanti, Bhayangkara FC akan berhadapan dengan salah satu tim kuat, yaitu Persib. Kedua tim sama-sama belum menelan kekalahan di Liga 1 musim ini.

Pilihan Membuat Gol yang Banyak dari Bhayangkara FC

Bhayangkara FC diunggulkan untuk meraih kemenangan di laga ini. Mereka akan bermain dengan kekuatan penuh pada pertandingan yang digelar di Stadion Moch Soebroto, Magelang itu.

Dari enam pertandingan yang sudah dimainkan, Bhayangkara FC menjadi tim kedua tersubur di Liga 1. Andik Vermansah dan kolega sudah membuat 10 gol, cuma kalah dua gol dari PSIS yang paling subur sejauh ini.

Eks penyerang Persib, Ezechiel N'Douassel, akan memimpin lini depan Bhayangkara FC. Pemain asal Chad itu sudah mengemas enam gol di musim ini.

N'Douassel menjadi salah satu penyerang modern yang ada di Liga 1 saat ini. Ia tak akan statis berada di dalam kotak penalti lawan. Kemampuannya untuk membuka ruang dan melakukan dribel menjadi salah satu keuntungan untuk Bhayangkara FC.

Golnya ke gawang Madura United menjadi bukti lengkapnya kualitas N'Douassel sebagai pemain depan. Berhasil memenangi duel lari dengan pemain lawan, N'Douassel langsung melepaskan sepakan yang sulit dijangkau penjaga gawang.

Tugas yang berat untuk Nick Kuipers dan Victor Igbonefo yang akan menjadi palang pintu Persib. Dua bek tepi Persib juga tak boleh terlalu agresif menekan karena N'Douassel punya kemampuan meneror dari sisi tepi.

Seandainya N'Douassel bisa dihentikan, Bhayangkara FC memiliki stok lain sebagai pendulang gol. Nama Renan Silva bisa juga menjadi pembeda di laga kali ini. Pemain asal Brasil itu tak cuma bisa jadi kreator, melainkan juga penyelesai peluang.

Sudah ada dua gol dan satu assist yang dibuat eks pemain Persija itu. Senjata Renan yakni passing dan pergerakan yang baik bisa membuat lini Persib kewalahan. Kendati sering ditempatkan di winger, Renan dibebaskan untuk bergerak ke tengah dan menambah kuantitas di kotak penalti lawan.

Persib juga mesti waspada dengan bola mati pemain-pemain Bhayangkara FC. N'Douassel dan Renan Silva bisa juga menjadi eksekutor. Selain itu, ada juga Muhammad Hargianto dan Anderson Salles yang memiliki akurasi yang baik. Khusus Salles, satu gol sudah dibuatnya lewat tendangan bebas kala Bhayangakra FC mengalahkan Persebaya.

Persib yang Compang-camping

Berbeda dengan Bhayangkara FC, Persib datang dengan belbagai masalah yang menggerayangi mereka. Empat laga terakhir, mereka cuma bisa bermain imbang. Lini depan Persib juga menjadi sorotan. Dua penyerang, yakni Wander Luiz dan Geoffrey Castillion, belum sama sekali membuat gol di Liga 1 musim ini.

Persib juga sangat monoton dalam membangun serangan. Mereka terlalu mengandalkan kedua sisi dan ujungnya umpan silang untuk bisa menghadirkan peluang. Sialnya lagi, Wander Luiz kerap bekerja sendiri di dalam kotak. Ini membuat serangan-serangan Persib mudah untuk dimentahkan.

Masalah Persib semakin besar usai beberapa pilarnya absen dengan alasan beragam. Beckham Putra dan Bay Fiqri absen untuk membela Timnas Indonesia U-23. Sementara, Marc Klok harus absen karena akumulasi kartu kuning.

Tanpa ketiga pemain tersebut, Persib rasanya akan kesulitan. Apalagi, Beckham dan Klok merupakan sosok kreatif di lini tengah 'Maung Bandung'.

Selain sebagai pemutus serangan, Klok bisa menjadi penyuplai bola ke lini depan. Menurut situs resmi LIB, Klok sudah melepaskan 362 passing dengan catatan sukses mencapai 279. Lalu, Beckham Putra mencatat 99 operan sukses. Pemain berumur 20 tahun itu juga sudah membuat dua gol dan satu assist untuk Persib.

Dedi Kusnandar kemungkinan besar akan diproyeksi menjadi pengganti Klok. Adanya Dedi di tengah membuat Bassim Rashid bisa lebih berada di depan dan mengkreasikan serangan Persib.

Kehadiran Dedi juga bisa menambah kokoh lini belakang Persib. Duet Kuipers dan Victor Igbonefo cakap dalam duel bola atas maupun menimalisir umpan-umpan terobosan. Untuk Igbonefi, pemain yang baru saja membela Timnas Indonesia itu memiliki catatan intersep terbanyak untuk Persib sejauh ini dengan torehan 73 kali.

Jangan lupa, Persib menjadi salah satu tim yang pertahananya solid sejauh ini. Baru ada empat gol yang masuk ke gawang Persib.

Pada pos lini depan, Robert juga bisa mencoba duet Wander Luiz dan Castillion dari awal. Dengan dua penyerang jangkung di depan, proyeksi umpan silang yang kerap dimainkan Persib mungkin saja akan manjur.