Inggris vs Skotlandia Setelah 149 Tahun

Foto: Instagram @scotlandnationalteam.

Rivalitas Inggris dan Skotlandia di sepak bola adalah akar dari pertandingan internasional. Ironisnya, di atas lapangan, kedudukan mereka berbeda jauh.

Andrew Robertson menghabiskan tujuh tahun di tanah Inggris. Di sana, ia meraih uang, piala, hingga popularitas. Satu hal yang mungkin belum ia dapatkan adalah respect atas tanah leluhurnya, Skotlandia.

Bagi Skotlandia, Inggris adalah rival tradisional. Di sepak bola, kedua kesebelasan pertama kali bertemu pada 30 November 1872. Laga tersebut bahkan menjadi pertandingan resmi pertama di level internasional.

***

Setahun sebelum Skotlandia dan Inggris bertarung di sepak bola, kedua negara lebih dulu bertanding di rugbi. Pertandingan yang menjadi partai rugbi internasional pertama tersebut digelar di Raeburn Place, Edinburgh.

Partai tersebut mendapatkan animo masyarakat. BBC mencatat 4.000 penonton hadir dalam laga tersebut. Tidak hanya memecahkan rekor pertandingan rugbi se-Britania Raya, tapi juga olahraga beregu di dunia.

Tak ingin kehilangan momen, Sekretaris FA saat itu, Charles Alcock, lantas mengadakan sayembara. Ia menginisiasi laga Inggris vs Skotlandia di level sepak bola. Alcock pun mendapatkan lima lawan yang mendaku sebagai perwakilan Skotlandia.

Setelah ditelusuri Alcock, lima lawan tersebut ternyata berlaku curang. Meski mengaku sebagai perwakilan Skotlandia, tak ada tim yang seluruh skuatnya benar-benar diisi oleh orang Skotlandia. Jika ada, jumlahnya tidak banyak.

Foto: Historia del Fútbol

Kenyataan tersebut membuat Alcock heran. Alasannya, saat itu banyak pesepak bola yang bermain di Inggris berasal dari Skotlandia. Ia pun mengirimkan sayembara ke koran terbesar Skotlandia, The Scotsman.

Queen’s Park, yang menjadi klub terbesar Skotlandia saat itu, menerima tawaran yang diberikan oleh Alcock. Mereka mengaku punya skuat yang seluruh pemainnya adalah orang Skotlandia. Namun, mereka juga meminta keringanan kepada Alcock karena hanya punya 11 pemain.

Sebelum laga digelar, Alcock bertemu perwakilan Queen’s Park, Robert Gardner. Beberapa kesepakatan dibuat. Di antaranya adalah memperbolehkan Queen’s Park menggunakan pemain dari klub lain asal pemain tersebut adalah orang Skotlandia dan memilih lokasi pertandingan.

Hamilton Crescent di Glasgow disepakati sebagai lokasi pertandingan oleh kedua kubu. Semula, lokasi pertandingan rencananya digelar di Inggris Utara. Lokasi diubah ke Glasgow demi memperkenalkan sepak bola ala Inggris ke Skotlandia.

Tensi pertandingan membuat Queen’s Park tak ingin malu. Arthur Kinnaird, yang karakternya beken lewat mini seri 'The English Game', ikut dipanggil. Sayang, Kinnaird yang saat itu memperkuat The Wanderers gagal turut serta.

4.000 orang memadati pertandingan yang dibanderol 1 shilling ini. Animo penonton yang tinggi bahkan membuat pertandingan yang semula dijadwalkan pukul 14.00 waktu setempat ditunda selama 20 menit karena penuhnya tempat duduk.

Foto: Historia del Fútbol

Menurut The Guardian, pertandingan ini dikuasai oleh Skotlandia karena mereka berasal dari satu tim yang sama. Sementara itu, Inggris, yang skuatnya diisi oleh pemain dari sembilan tim yang berbeda, kesulitan mendominasi permainan.

Laga ini berakhir dengan skor 0-0. Namun, bagi penonton saat itu, gaya bermain masing-masing tim membuat skor pertandingan ini jadi terlupakan. Tidak heran, keesokan harinya, Aberdeen Press and Journal membuat headline, “Pertandingan terbaik yang pernah ada di Skotlandia.”

Pertandingan ini juga tidak hanya dikenang sebagai laga internasional pertama, tapi juga menjadi pencetus dimulainya International Football Association Board atau IFAB. IFAB adalah perumus laws of the game yang kita ketahui di sepak bola sekarang.

***

“Kami tidak mendapatkan tempat seperti seharusnya,” kata Robertson sesaat sebelum laga Inggris vs Skotlandia, Sabtu (19/6) dini hari WIB.

Robertson tak asal bicara. Ia mengemukakan pendapat tersebut usai melihat tak adanya nama Skotlandia di daftar rival Inggris. Di benak pendukung Inggris, rival mereka saat ini, ya, hanya Argentina dan Jerman.

Menganggap Skotlandia kini sebagai lawan Inggris rasanya cukup wajar. Empat tahun lalu, mereka berhasil menahan Inggris 2-2 di Hampden Park. Laga tersebut berhasil menghentikan rekor tidak pernah menang Skotlandia atas Inggris empat tahun sebelumnya.

Namun, situasinya berubah setahun terakhir. Dalam 10 laga terakhir, Skotlandia tampil angin-anginan. Alhasil, mereka hanya mampu memetik 3 kemenangan, 2 di antaranya didapatkan dari Kep. Faroe dan Luksemburg.

Masalah tersebut berlanjut di laga perdana mereka di Euro 2020 lalu. Menghadapi Rep Ceko, mereka gagal mencetak gol dan meraih kemenangan, meski mendominasi permainan dan melepaskan 19 percobaan.

Buruknya Skotlandia berbanding terbalik dengan Inggris. Mereka menyapu pertandingan internasional di 2021 dengan kemenangan. Baiknya lagi, mereka hanya kebobolan sekali, yakni di laga melawan Polandia.

Oleh karena itu, bagi Robertson, jika Skotlandia ingin dihormati, buktikan di laga ini. Jika ia dan rekan-rekannya tidak mampu, tidak salah juga, kan, pendukung Inggris melihat Skotlandia sebelah mata