Mencari Penerus Benzema

Foto: @Euro2024

Madrid tak bisa terus bergantung pada Benzema. Musim ini sudah menunjukkan itu. Mereka harus segera menemukan penerus untuk jadi bintang baru di lini depan.

Hilangkan Karim Benzema dari skuad dan Real Madrid hanya akan mencetak 26 gol di La Liga. Jumlah itu setara dengan jumlah gol Real Mallorca yang kini duduk di peringkat 18.

Karim Benzema memang sebegitu pentingnya buat Real Madrid. Tanpa pemain berpaspor Prancis itu, Madrid kelabakan. Tengok saja laga El Clasico akhir Maret silam. Pasukan Carlo Ancelotti tak bertaji. Mereka cuma bisa melepaskan empat tembakan ke gawang dan tak bisa mencetak gol sama sekali. Ujung-ujungnya keok 0-4.

Karena itu, ketika berbicara soal bursa transfer, salah satu yang penting buat Madrid adalah mencari penerus Benzema. Sebab, perlu diingat bahwa sang striker kini sudah berusia 34 tahun dan mungkin dalam dua sampai tiga tahun ke depan sudah tak bisa berada di puncak performa.

Memang akan sulit. Sebab striker yang sekompletnya amatlah sedikit. Kalaupun ada, harganya jelas akan tinggi. Madrid mungkin bisa saja sekadar mencari penyerang tengah, tapi trek rekor membuktikan bahwa itu tak berhasil. Tengok saja kisah Luka Jovic yang belum pernah tampil sebagai starter di La Liga musim ini.

Karena itu, Madrid memang harus merogoh kocek dalam untuk membeli penerus Benzema nanti. Atau, setidaknya, penyerang yang dibeli memiliki beberapa beberapa atribut yang Benzema miliki: Tajam, mampu menciptakan peluang buat dirinya sendiri, bagus dalam membantu pertahanan, pintar membuka ruang buat lawan, dan cukup kreatif. Iya, tidak semua, tapi beberapa.

Yang jelas, sang pemain harus bisa membuat serangan Madrid tetap berwarna tanpa kehadiran Benzema. Karena itulah yang tak ada di kubu Los Galacticos musim ini. Lantas, jika melirik pasar sekarang ini, kira-kira siapa saja penyerang yang bisa jadi pelapis Benzema?

Harry Kane

Kane adalah salah satu striker paling komplet yang ada di dunia saat ini. Ia tajam, kreatif, mampu menciptakan peluang buat dirinya sendiri, serta pintar membuka ruang buat pemain lain. Itu tertonjol dari apa yang ia tunjukkan dalam beberapa musim terakhir.

Di musim ini, misalnya, selain sudah mencetak 12 gol, Kane juga mampu menorehkan enam assist. Kualitas penciptaan assist-nya, yang diukur via expected assist (xA), juga menyentuh angka 7,65 musim ini. Terbaik ketiga di Premier League. Kane juga punya catatan 1,3 umpan kunci per laga. Angka-angka yang menunjukkan bahwa Kane memang kreatif dan serakah sebagai striker.

Dalam pertandingan-pertandingan Tottenham Hotspur pun terlihat bahwa ia rajin turun ke tengah lapangan untuk menjemput bola sekaligus menarik bek lawan supaya rekannya mendapatkan ruang kosong. Itulah mengapa jumlah gol partnernya Kane, Son Heung-min, lebih banyak. Son bisa mencetak 14 gol di Premier League musim ini berkat ketidakegoisan dan kepintaran Kane.

Apa yang Kane lakukan di Tottenham bisa kembali direplikasi di Madrid kelak. Umpan-umpannya bisa memanjakan Vinicius Junior, Rodrygo, sampai Marco Asensio. Kepintarannya dalam menarik bek lawan juga bisa membuat sayap-sayap Madrid yang cepatbisa mendapat ruang bebas. Kebetulan, Madrid di bawah Carlo Ancelotti dengan Tottenham-nya Conte sekarang pun tak jauh beda: Kedua klub sama-sama piawai menyerang cepat via transisi.

Pria 28 tahun ini juga tak buruk-buruk amat dalam soal bertahan. Catatan pressure per 90 menit miliknya ada di angka 10,9 dengan persentase kesuksesan 90%. Dalam periode yang sama, Kane juga mncatatkan 0,68 tekel + intersep. Catatan yang tak buruk buat seorang penyerang tengah.

Namun, Kane memang tak sempurna. Ia memang luar biasa dari aspek teknis, tapi ia bisa menyulitkan Madrid di dalam aspek non-teknis. Sebagai pria Inggris, harganya jelas mahal dan, untuk mendapatkannya, Madrid juga harus bersaing dengan klub boros macam Manchester United atau Manchester City yang, sejauh ini, memang terus dikabarkan mengincar Kane.

Kylian Mbappe

Mbappe memang cocok tampil sebagai partner Benzema. Kita melihat itu di Tim Nasional Prancis. Namun, ketika Benzema tak ada, kompatriotnya ini juga bisa dibebankan tugas untuk memimpin lini depan. Sebab, Mbappe bisa melakukan apa saja untuk menunjang produktivitas tim: Ia bisa mencetak gol dan bikin assist.

Di Ligue 1 musim ini, sudah ada 17 gol dan 13 assist yang dibukukannya. Kualitas peluang yang Mbappe dapatkan dan ciptakan pun terlihat bagus. Angka expected goal (xG)-nya musim ini ada di angka 16,20 atau 0,63 per 90 menit. Sementara catatan xA-nya ada di angka 8,89 atau 0,34 per 90 menit. Seluruh catatan itu ada di level elite Ligue 1.

Karenanya, selain bisa dimanjakan oleh Benzema, Mbappe juga bisa menjadi pelayan buat pemain-pemain lainnya. Ia bisa merusak konsentrasi pemain belakang lawan dengan kecepatan maupun dribelnya untuk kemudian membuat rekannya jadi tanpa kawalan. Mbappe juga jagonya dalam skema serangan balik atau transisi cepat ke menyerang.

Jadi, dengan segala atribut ofensif itu, Mbappe harusnya tak membutuhkan waktu lama untuk bisa nyetel dengan Madrid. Namun, untuk membuatnya benar-benar mampu mengover segala atribut Benzema, Mbappe harus bisa meningkatkan effort bertahannya. Sebab, per 90 menit musim ini, ia cuma melancarkan 8,2 pressure.

Dan dengan masa depan yang masih belum 100% jelas, Madrid harusnya bisa segera mengunci tanda tangan Mbappe buat musim depan. Sebab, jika Paris Saint-Germain (PSG) yang lebih dulu mendapatkannya, berat buat Madrid untuk memboyong Mbappe ke Santiago Bernabeu.

Erling Haaland

Haaland memang tak sekreatif nama lain di dalam daftar, tapi ia sangat bisa diandalkan soal ketajaman. Musim ini, dari 18 penampilan liga, ia mampu mencetak 16 gol buat Dortmund. Atau, bila dirata-rata, Haaland mampu mencetak 1,04 gol per 90 menit. Catatan itu lebih baik dari Benzema dan seluruh nama di daftar ini.

Pemain berpaspor Norwegia ini juga mampu menyelesaikan peluang dalam situasi apa pun dan dengan kualitas sekecil apa pun. Terbukti dari total xG sebesar 12, ia mampu mencetak 16 gol. Karenanya, jika Madrid ingin mencari striker yang hanya fokus untuk menciptakan gol, Haaland adalah pilihan tepat.

Pun Haaland juga bisa diandalkan untuk menarik atau merusak konsentrasi pemain belakang lawan. Itu bisa bermanfaat buat siapa pun pemain yang tampil bersamanya. Bermain di Dortmund pun membuatnya tak malas dalam melakukan aksi defensif. Per 90 menit rerata ia mencatatkan 12,9 pressure dengan persentase sukses sebesar 30,3%.

Hanya saja, Madrid memang kudu berjuang ekstra untuk mendapatkannya. Selain saat ini harga Haaland memang terbilang mahal, persaingan juga begitu ketat. Tercatat ada Manchester City yang dikabarkan jadi kandidat terkuat klub yang bisa mendaratkan eks pemain RB Salzburg ini.

Gerard Moreno

Catatan assist Moreno memang baru dua, tapi itu tidak menghapuskan fakta bahwa ia merupakan striker yang kreatif. Per 90 menit, catatan xA-nya ada di angka 0,29. Dalam periode yang sama, ia juga melepas rerata 2,13 umpan kunci. Dua catatan itu terbaik dibanding seluruh kandidat dalam tulisan ini.

Moreno memang tipikal penyerang yang unik. Ia lebih menonjol dalam hal menciptakan peluang dibanding menyelesaikannya. Itulah kenapa ia juga bisa bermain sebagai penyerang sayap. Ini pula yang, jika ia bergabung ke Madrid, akan bermanfaat buat nama macam Vinicius, Asensio, Rodrygo, atau bahkan Hazard (jika masih ada).

Moreno bisa menjadi pelayan yang baik. Per 90 menit, aksi-aksi ofensifnya (dribel, umpan, atau jika ia dilanggar) mampu menghasilkan 3,68 tembakan. Dan ia mirip dengan Benzema soal ini, bahwa seorang pemain tengah tetap bisa menciptakan banyak peluang buat lawan-lawannya.

Soal urusan mencetak gol pun Moreno sebenarnya cukup klinis. Catatan delapan gol dari xG yang hanya 6,3 jadi salah satu buktinya. Ia juga mencatat 0,65 gol per 90 menit di musim ini. Dan bisa jadi ketika pindah ke Madrid nanti catatan itu akan meningkat, mengingat ia akan dikelilingi lebih banyak pemain kreatif.

Pun Moreno bisa diandalkan dalam urusan bertahan. Selain punya catatan 0,98 intersep + tekel per 90 menit, persentase pressure suksesnya dalam periode yang sama juga mencapai 32%. Ini jelas sesuai dengan kebutuhan Madrid yang menuntut para pemain depannya untuk berani menekan lawan.

***

Bursa transfer tinggal menghitung bulan dan usia Benzema akan menyentuh 35 pada akhir tahun nanti. Madrid harus bergerak cepat untuk menemukan penerus. Sebab, jika musim depan mereka cuma bergantung pada Benzema seorang, peluang untuk merengkuh gelar demi gelar mungkin tak bakal sebesar sekarang.