Mencari Rumah Baru untuk Alaba

Foto: @da_27

Ke mana David Alaba akan berlabuh musim depan?

Hingga sejauh ini, belum ada keputusan soal masa depan David Alaba bersama Bayern Muenchen. Melihat apa yang terjadi sekarang, hijrah ke klub lain jadi kemungkinan terbesar pemain asal Austria tersebut.

Jika dihitung sejak meninggalkan Austria Wien pada musim panas 2009, Alaba telah memperkuat Bayern selama 12 tahun. Mulanya, ia bergabung di tim U-17 dan hanya butuh setengah musim untuk bermain di tim senior.

Selama berada di Allianz Arena, Alaba telah mempersembahkan 9 gelar Bundesliga, 6 DFB-Pokal, dan 2 Liga Champions. Ia bahkan menjadi pemain penting saat Bayern meraih predikat treble winners musim lalu.

Berangkat dari peran penting di musim lalu--sekaligus kontrak yang berakhir akhir musim ini, Alaba meminta Bayern menghargainya dengan angka yang lebih tinggi. Bayern tak setuju dengan ide tersebut dan mempersilakan Alaba pergi dengan gratis akhir musim ini.

Alotnya perpanjangan kontrak Alaba, menurut Direktur Olahraga Bayern, Hasan Salihamidzic, karena permintaan gaji yang tidak rasional. Salihamidzic berkilah bahwa Alaba, yang kini digaji 8 juta euro per tahun meminta bayaran di atas Robert Lewandowski dan Manuel Neuer.

"Saya tidak berpikir bahwa David bisa mendapatkan gaji di atas mereka. Dia bisa memberikan tawaran, tapi kami tidak akan menyetujuinya. Saat ini, klub tengah berada di kondisi yang sulit dan bagaimana pun, kita sepak bola adalah urusan bisnis,” kata Salihamidzic.

Dari pernyataan Salihamidzic, isu ini berkembang ke klub mana yang nantinya akan menjadi pelabuhan Alaba. Real Madrid, Barcelona, dan Paris Saint-Germain disebut sebagai klub yang siap menampung Alaba.

Lantas, bagaimana peluang tiga klub tersebut? Dan, apakah Alaba bisa nyetel dengan mereka?

Real Madrid

Menurut banyak sumber, Real Madrid jadi klub yang memiliki potensi terbesar untuk mendapatkan servis Alaba. Menurut Marca, Madrid dan agen Alaba, Pini Zahavi, bahkan telah melakukan pertemuan untuk membahas rencana ini.

Jalan Madrid untuk mendapatkan jasa Alaba tidak akan mudah. Zahavi meminta Madrid untuk membayar 11 juta euro per musim. Meski bukan angka yang tinggi, tapi El Real saat ini mengalami kesulitan finansial dan tengah bersiap memotong gaji pemain-pemain senior.

Satu cara yang bisa ditempuh Madrid mungkin dengan melepas Sergio Ramos yang kontraknya juga berakhir musim ini. Dengan melepas Ramos, yang dibayar 24 juta euro per musim, Madrid tidak hanya akan melonggarkan beban finansial, tapi juga posisi bek tengah sebelah kiri.

Bek tengah sebelah kiri adalah pos yang sering diisi oleh Alaba dalam beberapa musim terakhir. Meski bukan posisi aslinya, Alaba terhitung cukup fasih ketika diperintahkan untuk bermain di posisi ini.

Namun demikian, Madrid perlu berpikir dua kali sebelum mendatangkan Alaba sebagai pengganti Ramos. Sebab, catatan Alaba saat bermain sebagai bek tengah tak cukup melegakan.

Melihat statistik penampilan per 90 menit pada musim ini, Alaba kalah dari Ramos dalam banyak hal, terutama saat melakoni duel. Alaba hanya mampu memenangi 53% ground duel (duel darat) per 90 menit, sedangkan Ramos mampu memenangi 57% ground duel.

Saat melakoni duel udara, catatan Alaba juga tak lebih apik. Ia hanya mampu memenangi 56% duel udara. Sementara itu, Ramos memiliki rasio kemenangan duel udara hingga 63%.

Barcelona

Nama Barcelona tak banyak dibicarakan saat rumor kepergian Alaba muncul untuk kali pertama. Namun, perlahan Barcelona mulai disebut-sebut mengingat adanya nama Joan Laporta di daftar calon kandidat presiden.

Laporta memiliki hubungan erat dengan Zahavi. Jika Laporta memenangi pemilihan presiden yang rencananya digelar akhir Januari 2021, besar kemungkinan Alaba akan menjadi pemain pertama yang didatangkan.

Barcelona tak punya masalah soal bayaran Alaba yang kelewat tinggi. Masalahnya adalah mau dimainkan di mana Alaba? Mengingat posisi bek kiri dan bek tengah Barcelona sekarang masih diisi oleh beberapa pemain senior dan memiliki kontrak jangka panjang.

Melihat pos bek tengah yang penuh dan kompetitif, besar kemungkinan Alaba akan ditempatkan sebagai bek kiri. Bisa jadi, ia akan disiapkan sebagai kompetitor Jordi Alba, yang kadung nyaman dan tak bisa disaingi oleh Junior Firpo.

Jordi Alba. Foto: Twitter @JordiAlba.

Catatan statistik per 90 menit Alaba pada musim ini berada di bawah Alba. Alba, yang kini berusia 31 tahun, mencatat 0,8 umpan silang berhasil per 90 menit. Angka tersebut di atas Alaba yang hanya mampu membuat 0,2 umpan silang berhasil.

Dari rasio keberhasilan umpan, Alaba juga berada di bawah Alba. Alaba hanya mampu membuat 79 umpan per 90 menit dengan keberhasilan mencapai 85%. Catatan tersebut berada di bawah Alba yang mampu menciptakan 80 umpan per 90 menit dengan keberhasilan 87%.

Paris Saint-Germain

Dengan pundi-pundi yang tak terbatas, Paris Saint-Germain tentu dapat mewujudkan keinginan Alaba. Apalagi, mereka kembali berhubungan dengan Zahavi, orang yang membantu Les Parisiens mendatangkan Neymar.

Jika bergabung PSG, besar kemungkinan Alaba akan dimainkan sebagai bek kiri. Selain kontrak Juan Bernat yang akan habis per akhir musim ini, PSG di bawah Mauricio Pochettino amat bergantung pada bek sayap.

Layvin Kurzawa menjadi pemain yang rutin diturunkan oleh Pochettino di posisi bek kiri sejauh ini. Melihat statistik musim ini, Kurzawa sebenarnya tak buruk-buruk amat. Ia memiliki beberapa catatan yang mengungguli Alaba.

Kurzawa memiliki akurasi umpan 87% dan akurasi umpan silang 40% per 90 menit. Angka tersebut berada di bawah Alaba yang hanya 85% dan 30%. Di luar angka ini, Alaba punya catatan yang lebih baik, misal chances created (operan yang menghasilkan peluang) dan umpan sukses di pertahanan lawan.

Alaba mampu membuat 0,7 chances created per 90 menit. Sedangkan Kurzawa hanya membuat 0,6 chances created per 90 menit. Selain itu, umpan sukses Alaba di pertahanan lawan mencapai 29,4 umpan per 90 menit. Di sisi lain, Kurzawa hanya mampu membuat 25,1.