Mengapa Eden Hazard Belum Berkontribusi Maksimal di Real Madrid?

Foto: Twitter @realmadrid

Padahal Hazard datang ke Bernabeu saat Madrid masih mencari-cari pengganti sepadan Cristiano Ronaldo.

Dua puluh delapan tahun lalu Nintendo merilis gim balap bertipe go-kart. Mereka menempatkan Super Mario Bros sebagai karakter utama dalam gim tersebut. Dalam gim itu, si tukang ledeng tak lagi berjalan melewati pipa dan memakan jamur, tetapi beradu cepat di lintasan balap go-kart.

Mario Kart namanya. Hingga kini Mario Kart sudah banyak menghadirkan edisi. Gim ini juga tak hanya bisa dinikmati di Nintendo, tetapi juga di Android.

Banyak teknik balapan yang bisa dipakai dalam gim Mario Kart ini. Slipstream, misalnya, membantu memberikan kecepatan saat berada di belakang musuh. Kemudian, ada drifting yang bisa membuat kecepatan tetap stabil saat berbelok. Tak heran jika gim balap ini populer di berbagai kalangan, mulai dari anak zaman sekarang hingga anak 90-an yang kini sudah mulai dewasa.

Salah satu orang yang memainkan gim ini adalah winger Real Madrid, Eden Hazard. Suatu ketika Filipe Luis pernah bercerita soal kebiasaan Hazard di ruang ganti. Luis dan Hazard juga pernah jadi rekan setim di Chelsea.

"Hazard bermain Mario Kart di kamar ganti. Ketika pelatih meminta untuk pemanasan, ia malah tak bergegas mengganti pakaian. Dia terus saja asyik bermain," cerita Luis seperti dilansir Marca.

Bisa jadi, gim Mario Kart menjadi inspirasi dari permainan Hazard. Kalau dilihat-lihat, cara main gim dan tipe bermain Hazard mirip. Di atas lapangan, Hazard merupakan pemain yang cepat. Dia juga lincah saat meliuk-liuk melewati penjagaan lawan.

Aksi-aksi itu memampukan Hazard untuk mengacaukan sistem pertahanan lawan. Tak heran banyak gol dan assist yang bisa dibuatnya untuk tim dan negara yang dibelanya.

Sayangnya, kelihaian Hazard belum terlihat lagi saat ini. Memutuskan hijrah ke Real Madrid, Hazard malah belum bisa berkontribusi maksimal.

***

Real Madrid menjamu Deportivo Alaves pada jornada ke-11 La Liga. Dalam susunan pemain awal, ada nama Hazard di lini depan. Pemain asal Belgia itu bersanding dengan Mariano Diaz dan Marco Asensio di lini serang Los Blancos.

Ini laga ketiga Hazard menjadi starter di La Liga. Sebelumnya, pemain yang kini berusia 29 tahun itu tampil melawan SD Huesca dan Villarreal.

Masalahnya, Hazard ketiban sial. Pertandingan belum sampai setengah jam, Hazard harus ditarik keluar oleh Zinedine Zidane. Cedera otot membuatnya tak bisa melanjutkan pertandingan.

Cedera memang jadi biang keladi penampilan buruk Hazard di Real Madrid. Musim ini saja Hazard absen dalam 10 pertandingan El Real di semua kompetisi.

Musim lalu juga sama parahnya. Hazard cuma 22 kali tampil untuk Madrid di semua kompetisi. Sisanya, pemain yang pernah membela Lille itu berada di ruang perawatan.

Kontribusi Hazard untuk Madrid pada musim perdananya pun sangat minim. Ia hanya mencetak satu gol dan tujuh assist pada musim lalu. Bandingkan dengan musim terakhirnya bersama Chelsea.

Saat itu, Hazard bisa tampil sebanyak 52 kali dan mengemas 21 gol serta 17 assist. Hazard juga membawa Chelsea meraih gelar Liga Europa pada musim tersebut.

Selain faktor cedera, ada beban di pundak Hazard yang membuatnya belum tampil maksimal. Ya, ekspektasi pendukung Madrid kepada Hazard memang cukup tinggi. Terlebih, pemain asal Belgia itu datang ketika Madrid belum menemukan pengganti sepadan Cristiano Ronaldo.

Tak heran 50.000 pendukung hadir saat Madrid memperkenalkan Hazard di Santiago Bernabeu. Angka itu lebih tinggi daripada jumlah penonton yang hadir di empat laga Madrid pada musim sebelumnya.

"Sekarang saya di sini. Saya seperti anak muda yang datang dengan ambisi untuk mencoba menggantikan perannya. Pertama, saya harus tampil konsisten, mencetak gol, dan memenangi gelar," ucap Hazard saat itu.

Tak cuma cedera dan ekspektasi, Hazard juga kudu beradaptasi dengan pola yang dimainkan oleh Madrid. Zidane tak menekankan pressing yang ketat di area pertahanan lawan. Madrid lebih menunggu lawannya dan menyergap di daerah pertahanan sendiri. Hal ini membuat Hazard juga harus ikut membantu pertahanan. Padahal, Hazard cukup 'malas' untuk melakukan track back dan membantu pertahanan.

Jose Mourinho yang pernah melatih Hazard sempat mengkritik permainan Hazard. Mou malah sampai menaruh Hazard di bangku cadangan.

"Saya tak memainkan Hazard karena kami kebobolan banyak gol. Kami harus bertahan lebih baik lagi. Willian dan Pedro memiliki kontribusi bertahan yang luar biasa. Hazard harus meniru apa yang Willian dan Pedro lakukan," ujar Mourinho saat itu.

Hazard juga harus memahami gaya bermain Karim Benzema yang merupakan partnernya di Madrid. Dengan pergerakan yang sama aktifnya, Hazard dan Benzema mempunyai kans besar untuk tabrakan posisi. Apalagi, Benzema kerap melebar ke kiri untuk mendapatkan ruang yang besar.

Saat Chelsea dilatih Antonio Conte dan Maurizio Sarri, Hazard tak perlu jauh turun membantu pertahanan. Lagi pula, Chelsea juga menerapkan pressing di daerah pertahanan lawan.

Posisi Hazard juga diuntungkan dengan gelandang dan fullback yang siap mengover daerah pertahanan. Saat tak menguasai bola, salah satu gelandang akan beroperasi di sisi kiri untuk membantu fullback mengatur pertahanan

Hal itu membuat posisi Hazard tetap dekat dengan gawang musuh. Dari situ Hazard bisa memaksimalkan kecepatannya untuk mengobrak-abrik pertahanan lawan. Terlebih, Hazard diberi kebebasan untuk masuk ke tengah atau menyisir sisi tepi.

Catatan Hazard di musim terakhirnya bersama Chelsea dengan musim perdana di Madrid sangat berbeda jauh. Di Chelsea, Hazard membuat rata-rata 0,46 assist per 90 menit. Sementara, di Madrid cuma 0,12. Expected goals Hazard di Chelsea bahkan mencapai 0,38 per 90 menitnya. Bandingkan saat di Madrid yang cuma 0,20 per laganya.

***

Masih banyak waktu untuk Hazard beradaptasi di Real Madrid. Yang paling utama tentu Hazard harus lepas dari ancaman cedera yang terus mengintainya agar bisa memberikan kontribusi untuk Madrid.