Nuno Tavares Bukan Sekadar Serep

Foto: Arsenal.com

Kemampuan Tavares untuk main di banyak posisi membuatnya bisa jadi pemain inti Arsenal. Sebab ia bisa memberikan alternatif posisi dan formasi untuk Mikel Arteta.

Kieran Tierney menjadi salah satu pilar penting Arsenal musim 2020/21. Bek sayap asal Skotlandia itu menjadi salah satu tumpuan The Gunners dalam membangun serangan.

Sebanyak 40 persen serangan Arsenal datang dari sisi kiri yang ditempati Tierney. Pemain asal Skotlandia itu juga membuat rata-rata 1,1 umpan kunci per 90 menit. Tertinggi keempat di bawah Martin Odegaard, Emile Smith-Rowe, dan Bukayo Saka.

Tak heran, saat Tierney mengalami cedera, Arsenal kelimpungan. Apalagi, mereka tak punya pelapis yang kemampuannya sepadan.

Sead Kolasinac yang memiliki pos sama dipinjamkan ke Schalke. Oleh karena itu, Mikel Arteta kerap memainkan Cedric Soares atau Granit Xhaka di pos bek sayap kiri. Keputusan yang cukup riskan mengingat keduanya bukan asli di posisi tersebut.

Pada bursa transfer musim panas kali ini, Arsenal dikait-kaitkan dengan bek sayap kiri. Awalnya, Ryan Betrand dan Patrick van Aanholt menjadi dua nama yang dirumorkan akan didatangkan The Gunners. Keduanya pun bisa didapatkan dengan gratis mengingat kontraknya sudah habis Juni lalu.

Namun, itu hanya sebatas rumor karena nyatanya Arsenal mendatangkan bek sayap yang lebih muda bernama Nuno Albertino Varela Tavares atau yang akrab disapa Nuno Tavares.

Bek asal Portugal itu didatangkan Arsenal dari Benfica dengan mahar sebesar 8 juta poundsterling. Pemain berusia 21 tahun pun dikontrak selama lima tahun oleh Arsenal.

***

Sepak bola adalah mimpi masa kecil Nuno Tavares. Kendati begitu, ia juga punya passion juga di bidang musik. Tavares tahu betul bagaimana menyeimbangkan mimpinya di dunia sepak bola dan komitmen dalam bermusik.

"Tavares tidak pernah menyembunyikan kalau dia suka sekali bermain biola. Saya ingat betul saat pulang dan pergi latihan ia sering membawa biolanya," ucap rekan setim Tavares, Goncalo Cabral.

Casa Pia menjadi klub sepak bola pertama bagi Tavares. Cuma tiga tahun di sana, Tavares memilih klub yang lebih besar yakni Sporting CP. Sayangnya Sporting CP tak memberikan kesempatan yang besar kepada Tavares. Ia malah mau dikirim ke akademi Alchochete.

Tavarez pun menolak. Ia lalu pindah ke akademi Benfica untuk mengembangkan karier sepak bolanya. Oh, ya, bersama Benfica pula, Tavares harus memilih antara musik dan sepak bola.

"Saya diberi kesempatan di Benfica, kemudian saya harus memutuskan saya harus mengambil musik atau sepak bola. Saya memilih sepak bola," ucap Tavares.

Keputusan yang tepat dari seorang Tavares. Dengan penuh ketekunan, Tavares akhirnya bisa memperlihatkan bakatnya ke tim utama Benfica. Ia bisa menjadi pesepak bola profesional di sana.

Pada musim panas 2019, Tavares diberi kesempatan berlatih dengan tim utama Benfica. Kesempatan dibayar apik karena Tavares mampu tampil baik dan memberikan assist di laga persahabatan melawan Anderlecht.

Tavares akhirnya mendapat debut di Primeira Liga pada 10 Agustus 2019. Namun, Tavares tak bermain di posisi bek sayap kiri. Cedera yang dialami Andre Almaida membuat Tavares bermain di posisi bek sayap kanan.

Perpindahan pos tak membuat Tavares canggung. Pemain kelahiran 26 Januari 2000 itu tetap tampil baik dan bisa memberikan satu gol dan dua assist di laga debutnya melawan Pacos Ferreira. Di laga itu, Benfica menang dengan skor 5-0.

Di musim perdananya promosi ke tim utama, Tavares diberi kesempatan 11 kali main. Ia bisa membikin satu gol dan empat assist untuk Benfica.

Baru di musim berikutnya, kesempatan main Tavares lebih banyak. Total ada 25 pertandingan di semua kompetisi yang dimainkan Tavares. Dan cuma sekali Tavares bermain di posisi bek sayap kanan.

Skill apik Tavares membuat Arsenal kepincut. Apalagi, Tavares tampil saat Benfica bersua Arsenal di babak 32 besar Liga Europa.

***

Tavares punya tipikal seperti kebanyakan bek sayap yang ada saat ini: Agresif, cepat, dan punya kemampuan menggiring bola yang sangat mumpuni. Tavares juga memiliki umpan-umpan silang yang memanjakan pemain depan.

Kelebihan yang dimiliki Tavares adalah kekuatan di kedua kakinya. Tak heran, beberapa kali Tavares dimainkan di posisi bek sayap kanan.

"Saya cepat, saya piawai melepaskan tembakan dengan kaki kanan. Akan tetapi, saya lebih sering menggunakan kaki kiri," ucap Tavares dilansir situs resmi Arsenal.

Keagresifan Tavares menyerang tertuang dalam rata-rata 1,3 umpan kunci dan satu tembakan per pertandingan di musim 2019/20. Tavares juga melepaskan rata-rata 1,9 crossing per 90 menit untuk Benfica.

Tavares juga kerap berada di posisi yang cukup tinggi ketika timnya menguasai bola. Hal ini membuat pemain yang berada di depannya bisa menusuk ke tengah atau bergerak di half-space pertahanan lawan. Apalagi, Tavares memiliki rata-rata 1,5 dribel sukses per 90 menit.

Kaki kanan yang kuat juga membantu Tavares. Ia bisa menjadi inverted wing back dan melepaskan tembakan. Ini sudah ia perlihatkan di laga uji tanding Arsenal melawan Rangers.

Mendapatkan umpan dari Rob Holding, Tavares lalu melewati penjagaan lawan dengan kecepatannya. Di akhir, pemain yang menggunakan nomor punggung 20 itu menyelesaikannya dengan sepakan kaki kanan ke dalam gawang.

Dalam aspek bertahan, Tavares juga tak kalah hebat. Ia bisa membuat rerata 3,2 tekel dan intersep per 90 menit. Kecepatan yang dimiliki membuatnya bisa turun membantu pertahanan dengan cepat. Ia juga cocok mengantisipasi serangan balik dan kecepatan-kecepatan winger lawan.

Bersama Arsenal, Tavares digadang-gadang akan menjadi pelapis Tierney di pos bek sayap kiri. Namun, kehadirannya bisa memberikan alternatif pola untuk Mikel Arteta.

Manajer asal Spanyol itu bisa menggunakan pola 3-4-3 dengan Tavares bermain di pos wing-back kiri. Arteta kemudian bisa menempatkan Tierney di bek tengah kiri. Posisi yang ia emban saat membela Skotlandia di Piala Eropa 2020.

Dalam pola ini, Tavares bisa aktif membantu serangan Arsenal. Ia juga bisa melakukan kombinasi dengan penyerang yang bergerak di half space.

Alternatif lainnya, Tavares bermain di pos bek sayap kanan. Siapa yang tahu bukan? Apalagi Arsenal berniat melepas Hector Bellerin ke Inter Milan.

Jika Bellerin dilepas, otomatis Arsenal cuma punya Cedric Soares dan Callum Chambers di pos bek sayap kanan. Akan tetapi, keduanya tak konsisten dan kerap mengisi ruang perawatan. Tavares pun menjadi opsi yang ideal.

****

Kedatangan Tavares membuat Arteta memiliki banyak opsi pemain dan alternatif taktik. Sekarang tinggal bagaimana eks asisten Pep Guardiola itu meramu bakat yang sudah didatangkan pada bursa transfer musim panas ini. Bisakah Tavares bersinar?