Opsi dari Ainsley Maitland-Niles

Foto: Twitter @WBA.

Sempat ingin pindah di awal musim. kini Maitland-Niles jadi salah satu opsi yang bisa dipilih Arteta untuk lini tengah Arsenal.

Prahara menimpa Arsenal pada awal musim 2021/22. Bukan cuma perkara hasil buruk yang mereka dapatkan, ruang ganti tim juga mendapatkan kendala.

Legenda Inggris, Matt Le Tisser, bercerita di Jeff Podcast mengenai adanya ketidakharmonisan di dalam ruang ganti The Gunners. Friksi dan ketidakpercayaan para pemain dengan Mikel Arteta disinyalir menjadi penyebab panasnya situasi internal Arsenal.

Masalah diperparah dengan adanya pemain yang tidak dibiarkan pergi. Ainsley Maitland-Niles minta untuk dilepas pada bursa transfer musim panas. Bahkan, Maitland-Niles menunggah kekecewaanya terhadap manajemen dan Arteta di media sosial.

"Yang saya inginkan adalah pergi ke tempat yang saya dibutuhkan dan saya akan dimainkan," tulis Maitland-Niles ditambah dengan emoticon sedih.

Namun, prahara-prahara tersebut segera teratasi oleh Mikel Arteta. Maitland-Niles juga dipertahankan dan menjadi pelapis yang memadai di lini tengah 'Meriam London'.

"Ada perbincangan secara pribadi dengan para pemain. Kami percaya dengan peran dari mereka di dalam tim ini. Dan itu semua sudah terpecahkan. Saya sangat senang Maitland-Niles bertahan di tim ini," ucap Arteta dalam perbincangannya di situsweb Arsenal.

***

Sebenarnya, masalah Maitland-Niles sudah hadir sejak tiga musim lalu. Pemain kelahiran 29 Agustus 1997 itu terang-terangan ingin bermain di posisi gelandang.

Maitland-Niles bukannya tanpa sebab memilih gelandang sebagai pos yang disukainya. Ia tumbuh dan berkembang dengan baik di posisi tersebut.

Pada saat mentas bersama Timnas Inggris U-20 di Piala Dunia, Maitland-Niles menjadi salah satu gelandang yang tampil sangat baik. Berbekal daya jelajah dan visi yang mumpuni, Maitland-Niles memimpin lini tengah Inggris muda dan menjadi kampiun Piala Dunia U-20 di tahun 2017.

Namun, sesaknya lini tengah Arsenal membuat Maitland-Niles terpinggirkan. Selain itu, cedera yang menimpa Hector Bellerin membuat pelatih Arsenal, Unai Emery, memainkan Maitland-Niles bermain di posisi bek tepi kanan atau wing back kanan dalam skema 3-5-2.

Catatan Maitland-Niles bermain di pos bek tepi dan wing back sesungguhnya sangat baik, meskipun itu bukan posisi utamanya. Kemampuannya yang baik dalam membaca permainan dan melakukan intersep membuat Maitland-Niles bisa beradaptasi di posisi barunya itu.

Maitland-Niles melakukan rata-rata 3,02 intersep dan blocked passes per pertandingan. Angka itu jadi yang terbesar keempat di antara bek tepi kanan lainnya di Premier League.

Kegemilangan Maitland-Niles bermain di posisi yang melebar terus berlanjut kala Arsenal ditangani Arteta. Bahkan, Arteta memainkan Niles di posisi wing-back kiri dalam pola 3-4-3. Menariknya, saat Arsenal menguasai bola, Maitland-Niles akan bergerak ke tengah untuk membuka opsi umpan. Ia juga akan meng-cover area kiri karena Tierney yang jadi satu di antara tiga bek tengah akan melakukan overlapping.

Pola seperti ini membuat Arsenal sukses mengalahkan Chelsea di Final FA Cup 2019/20. Skema dari kiri juga yang membuat Arsenal mendapat penalti dan kemudian sukses dieksekusi dengan baik Aubameyang.

Namun, permainan yang baik di sisi tepi tak membuat Maitland-Niles puas. Ia ingin pergi dari Arsenal dan bermain di posisi gelandang agar bisa masuk dalam skuad Timnas Inggris menuju Piala Eropa 2020. Maitland sangat paham dengan begitu banyaknya pemain di pos bek sayap kanan Timnas Inggris.

Southampton yang ingin meminjam Maitland-Niles di pertengahan musim 2020/21 tak bisa menjamin tempatnya di lini tengah. Sampai akhirnya, West Bromwich Albion yang bisa menjamin tempat bagi Maitland-Niles di lini tengah.

Akan tetapi, penampilan Maitland-Niles biasa-biasa saja. Rata-rata umpan kuncinya cuma 0,3 per pertandingan. Akurasi passingnya juga cuma di angka 77,6 persen.

Maitland-Niles tak bisa membawa West Brom bertahan di Premier League. Kansnya untuk mentas di Piala Eropa 2020 juga sirna karena Gareth Southgate tak meliriknya.

***

Kegagalan Arsenal mendatangkan gelandang tengah di bursa transfer musim panas tahun ini membuat Arteta mempertahankan Maitland-Niles. Setelah melalui drama yang panjang, Maitland-Niles pun setuju untuk bertahan dengan Arsenal.

Maitland-Niles pun mendapatkan kesempatan bermain di musim ini bersama Arsenal. Menariknya, Maitland-Niles tak lagi bermain di posisi bek tepi lagi melainkan bermain sebagai gelandang.

Kesempatan yang datang untuk Maitland-Niles tak terlepas dari cederanya Thomas Partey, Granit Xhaka, hingga Mohamed Elneny yang merupakan pilar lini tengah Arsenal. Pemain yang menggunakan nomor punggung 15 itu tampil sebagai starter untuk pertama kalinya musim ini saat Arsenal melawan Norwich City.

Pada laga tersebut, Maitland-Niles diduetkan Sambi Lokonga sebagai duet gelandang poros. Penampilan Maitland-Niles di laga tersebut juga sangat baik. Total ada dua umpan kunci per 90 menit. Ia juga membuat satu sapuan dan satu intersep sepanjang pertandingan.

Maitland-Niles kemudian lebih banyak bermain sebagai pelapis. Kesempatan main sebagai starter didapatkannya saat Arsenal bermain di ajang Carabo Cup.

Baru pada Minggu (7/11), Maitland-Niles kembali menjadi starter di pentas Premier League saat jumpa Watford. Hal itu dikarenakan cedera yang dialami Thomas Partey dalam latihan terakhir.

Dalam pertandingan tersebut, Maitland-Niles bermain sangat baik. Caranya membaca permainan dan menahan gempuran lawan membuat aman gawang Arsenal. Maitland-Niles juga mengover area yang ditinggalkan Nuno Tavares dengan sangat baik.

Maitland-Niles tak cuma piawai dalam bertahan. Ia secara bergantian dengan Lokonga membantu menginisiasi serangan Arsenal. Kemampuan progresinya bisa memecah pertahanan lawan.

Gol yang dibuat Arsenal tercipta dari apiknya Maitland-Niles melakukan intersep kepada pemain Watofrd. Bola lalu diterima Ben White yang kemudian memberikannya kepada Emile Smith Rowe untuk mengoyak jala gawang Ben Foster.

Laga melawan Watford memperlihatkan betapa apiknya Maitland-Niles bermain di posisi bek tengah. Ia dinobatkan sebagai pemain terbaik di pertandingan yang digelar di Emirates Stadium itu.

Catatan bermain Maitland-Niles sejauh ini terbilang sangat baik. Rata-rata tekelnya per 90 menit adalah 1,54. Persentase pressingnya juga di angka 35.9 persen.

"Sudah sangat jelas alasan kami mempertahankannya karena dia akan sangat berguna. Dia memiliki talenta yang besar karena dia versatile dan bisa beradaptasi di banyak posisi di atas lapangan," kata Arteta mengenai Maitland-Niles.

Bulan Januari mendatang, Arsenal kemungkinan besar akan ditinggalkan Elneny dan Partey yang akan mentas bersama negaranya di Piala Afrika. Di situ, kesempatan untuk Maitland-Niles membuktikan kapasitasnya agar bisa merebut satu tempat di lini tengah The Gunners.