Rutinitas

Foto: FC St. Pauli

Kemenangan sudah menjadi rutinitas St. Pauli di 2023. Ini adalah laporan langsung dari laga vs Greuther Fürth di Millerntor.

FC St. Pauli dikenal masyarakat Indonesia karena idealismenya, identitasnya. Klub ini memberikan sudut pandang berbeda, nilai yang berbeda dengan klub sepak bola kebanyakan di dunia. Komersialisasi bukanlah kata yang karib dengan klub ini. Sepak bola, juga bagi St. Pauli, juga tak mengenal gender, orientasi seksual, warna kulit, dan latar belakang.

Dan banyak orang menghargai itu, menghormatinya, dan kemudian mengenal serta menyukai St. Pauli. Namun, di tahun 2023 ini, kalian juga bisa mengenal atau menyukai klub dari Hamburg, Jerman, ini karena satu hal lagi: Klub yang konsisten meraih kemenangan.

***

Fabian Hürzeler baru menginjak usia 30 beberapa pekan silam. Kepada saya ia mengaku bahwa lisensi UEFA Pro-nya baru akan keluar pertengahan April nanti. Dan seperti yang sudah pernah saya tulis, St. Pauli adalah klub pertama yang ditangani Fabian (sebagai pelatih kepala). Namun, sejauh 2023 ini berjalan, ia adalah juru taktik terbaik di Bundesliga 2.

Bulan madu, buat St. Pauli dan Fabian, tidak berlangsung seminggu, sebulan, atau dua bulan. 2023 sudah menginjak bulan Maret dan kedua pihak masih mesra menghasilkan kemenangan. Sabtu (11/3) siang di Millerntor, St. Pauli kembali meraih tiga poin. Kali ini Greuther Fürth yang mereka taklukkan dengan skor 2-1. Ini adalah tiga poin beruntun ketujuh yang mereka dapatkan di 2023. Rekor St. Pauli masih sempurna. Selalu menang.

Bahkan di tengah laga yang membuat mereka sulit mengembangkan permainan pun St. Pauli masih meraih kemenangan. Saya selalu menonton pertandingan mereka di bawah Fabian dan saya bisa mengatakan bahwa pertandingan melawan Fürth memang pertandingan yang paling menyebalkan.

Dalam kurun waktu kurang dari 10 menit, jala gawang Nikola Vasilj sudah bergetar dua kali. Pertama di menit kelima setelah Ragnar Ache berhasil memanfaatkan kemelut hasil sepak pojok. Kedua, pada menit 10 saat Fürth berhasil menciptakan gol via permainan cantik dari sayap. Namun, beruntung bagi tuan rumah, gol tersebut dianulir wasit karena offside.

St. Pauli memang merespons cepat karena pada menit 13 mereka berhasil mencetak gol penyama kedudukan via Manolis Saliakas. Gol ini menunjukkan khasnya permainan mereka di bawah Fabian: Berani melakukan switch cepat dari satu sisi ke sisi lain dan kemudian mendapatkan peluang di ruang kosong. Gol sederhana setelah proses yang apik.

Namun, setelah itu, St. Pauli benar-benar kesulitan akibat pressing tinggi dan intens yang diterapkan para pemain Fürth. Build-up yang dibangun tak lancar, serangan mudah dipatahkan. Ada asa untuk lebih baik setelah Fürth bermain dengan 10 orang setelah Gideon Jung dikartu merah wasit pada menit 45. Akan tetapi, kenyataan tak seperti itu.

Di babak kedua, setelah unggul jumlah pemain, St. Pauli justru masih sama bingungnya. Fabian memang melakukan perubahan dengan mencoba memperbanyak pemain di depan, untuk mengisi seluruh koridor lapangan. Jackson Irvine atau Marcel Hartel diperbolehkan mengisi half-space, sejajar dengan Lukas Daschner, Oladapo Afolayan, dan Conor Metcalfe. Permainan di ruang sempit khas mereka diterapkan.

Boleh dibilang, satu-satunya peluang emas yang didapatkan Pauli di babak kedua hanyalah gol yang dicetak Afolayan itu. Namun, perlu dicatat bahwa gol tersebut juga lahir berkat blunder yang dilakukan pemain belakang Fürth. Gelora yang biasanya ditunjukkan St. Pauli di babak kedua pada laga-laga sebelumnya tak muncul.

Omong-omong soal Afolayan, rekor sempurna ini juga berarti bahwa selama berseragam St. Pauli ia hanya pernah merasakan menang. Iya, Afolayan adalah pemain baru yang direkrut musim dingin lalu. Pemain berusia 25 tahun itu ditebus dari Bolton. Dan sejak kehadirannya, ia memberi dimensi baru untuk lini depan St. Pauli. Pemain yang pernah berada di akademi Chelsea ini membuat St. Pauli punya winger yang berani membawa bola dengan dribel, berlari, dan berduel 1 vs 1 dengan lawan.

Selepas laga, Afolayan menjawab saya terkait gaya bermainnya itu. “Saya mencoba terus melakukan pergerakan yang baik, dengan atau tanpa bola. Penting bagi saya untuk terus mengembangkan permainan, untuk bermain sesuai dengan apa yang dibutuhkan tim. Saya bisa bilang bahwa masih banyak lagi yang bisa saya berikan untuk tim.” Afolayan ditarik keluar di tengah babak kedua pada laga kemarin dan ia mendapat aplaus luar biasa dari para penonton.

Soal permainan secara tim secara keseluruhan, Fabian juga mengaku bahwa pressing agresif yang diterapkan Fürth jadi masalah besar buat timnya. Namun, di satu sisi, ia juga mengkritik timnya sendiri yang menurutnya acap menunjukkan struktur yang salah di atas lapangan, sehingga tak bisa mengontrol laga dengan sempurna. xG yang hanya 1,06 menunjukkan bagaimana ketidakmampuan mengembangkan permainan juga berimpak pada kecilnya kualitas peluang.

***

Jika pada akhir tahun lalu ada yang bilang bahwa St. Pauli akan menang tujuh kali beruntun tiga bulan pertama 2023, saya tidak akan percaya. Saya tahu persis bagaimana tim ini bermain di paruh pertama musim. Soal bagaimana mereka acap mengalami kebuntuan dalam menciptakan peluang dan sulitnya lepas dari tekanan lawan, terutama lawan yang agresif.

Namun, fakta berkata lain. St. Pauli di bawah Fabian memang tak selalu tampil berapi-api, tak selalu berada di atas angin. Ada kalanya mereka juga bermain dengan tekanan, tampil cukup monton, seperti di laga melawan Fürth kemarin. Namun, yang membedakan St. Pauli kali ini adalah soal kemampuan mereka mencetak gol dalam momen sesulit apa pun.

Kemampuan itu yang pada akhirnya membuat kemenangan sudah menjadi rutinitas di 2023 ini. Menghadapi siapa pun, St. Pauli mampu selalu menang. Belum lagi kredit besar juga layak ditunjukkan kepada sektor defensif tim, karena St. Pauli tampil begitu solid dan sangat sulit ditembus di tahun ini. Alot sekali.

Lantas untuk itu semua, kepada Afolayan, kepada Daschner, kepada Irvine, kepada Saliakas, kepada Eric Smith, kepada Metcalfe, kepada Lucas Paqarada, sampai kepada Marcel Hartel, dan pemain lainnya, para pendukung St. Pauli berterima kasih.