Yang Muda dan Siap Menggebrak di Liga 1 2021

Ilustrasi: Arif Utama.

Menyaksikan para pemain muda di Liga 1 2021 bakal sangat menarik. Musim ini jadi salah satu kesempatan mereka untuk mencuri pandang agar disertakan ke Piala Dunia U-20 nanti.

Seri pertama Liga 1 2021 sudah memasuki pekan kedua. Banyak catatan menarik yang tersaji sejauh ini. Salah satu yang cukup mencuri perhatian adalah kiprah para pemain muda: Ada yang melakoni debut, mencetak gol penting, mencegah kebobolan, hingga mencatatkan rekor.

Musim ini, Liga 1 memang dipenuhi sederet pemain muda. Dari 18 tim yang ikut serta, ada empat tim yang memiliki rata-rata usia 24 hingga 25 tahun. Dengan begini, akan banyak sekali nama-nama belia yang kiprahnya layak untuk kita ikuti hingga musim tuntas sepenuhnya. Siapa saja?

Ronaldo Kwateh (Madura United)

Bahwa Ronaldo Kwateh tampil sejak menit awal saat Madura United menghadapi Persikabo sudah menunjukkan betapa ia bukan pemuda biasa-biasa saja. Usianya masih 16 tahun, 10 bulan, dan 15 hari kala itu, memecahkan rekor sebagai pemain termuda yang bermain di Liga 1.

Saat melihatnya aksinya, klaim tersebut makin sahih. Beberapa kali ia kehilangan bola, tetapi pergerakannya secara keseluruhan di sisi kiri penyerangan Madura United cukup merepotkan lawan. Tak salah jika akhirnya ia mendapat panggilan pemusatan latihan Timnas Indonesia U-18.

Bayu Mohamad Fiqri (Persib)

Ada yang berbeda di sisi kanan pertahanan Persib di Liga 1 musim ini. Tak ada nama Supardi di sana, juga bukan seorang Henhen Herdiana. Yang mengisinya justru sesosok pendatang baru bernama Bayu Mohamad Fiqri. Usianya 19 tahun, jauh di bawah Supardi.

Baru bergabung pada awal tahun ini, Bayu langsung mencuri kepercayaan pelatih Robert Alberts, terutama karena cederanya Supardi. Dari dua laga Persib di Liga 1 2021, ia selalu starter. Bukan tidak mungkin posisi tersebut terus jadi miliknya kendati Supardi sudah pulih dari cedera.

Beckham Putra (Persib)

Vakumnya kompetisi sempat membuat kita lupa bahwa ada seorang pemuda bernama Beckham Putra yang siap mencuri sorotan. Jebolan Persib U-19 ini sudah beberapa kali tampil di Liga 1 2019 dan disiapkan jadi sosok penting di Liga 1 2020. Namun, kompetisi sudah keburu dihentikan.

Di Liga 1 kali ini, tanda-tanda bahwa gelandang berusia 19 tahun itu bakal menjadi bintang baru kembali terlihat. Meski sejauh ini selalu mengawali laga dari bench, Beckham tak pernah mengecewakan saat diberi kesempatan, termasuk saat memberi assist untuk gol kemenangan Persib atas Persita.

Muhammad Riyandi (Barito Putera)

Barito Putera belum pernah meraih kemenangan di Liga 1 musim ini. Tepatnya, mereka selalu menderita kekalahan pada dua laga yang sudah dilakoni. Namun, dua kekalahan tersebut tak cukup untuk menutupi sinar seorang Muhammad Riyandi.

Performanya di pos kiper patut diacungi jempol. Melawan Persib, ada empat penyelamatan yang ia catatkan. Laga kontra Bali United tak berbeda. Salah satu momen terbaiknya saat menghalau sepakan Rizky Pellu dua kali beruntun. Jika performanya terus menanjak, bukan tidak mungkin ia menggeser Nadeo Argawinata sebagai kiper utama Timnas Indonesia.

Taufik Hidayat (Persija)

Cederanya Braif Fatari membuka ruang selebar-lebarnya bagi Taufik Hidayat untuk tampil di lini serang Persija. Terlebih, tak ada penyerang lain dalam skuat mengingat Osvaldo Haay dimainkan sebagai sayap kiri. Meski belum mencetak gol, aksinya sejauh ini cukup mengesankan.

Berduet dengan Marko Simic di lini depan tak lantas bikin Taufik kelabakan. Pergerakannya lincah, kecepatannya merepotkan. Ambisinya yang besar untuk melepaskan tembakan juga menunjukkan betapa ia punya potensi menjadi penyerang muda menjanjikan musim ini.

Ramai Rumakiek (Persipura)


Selalu ada mutiara baru di Persipura. Di antara sederet nama-nama belia di skuat mereka musim ini, Ramai Rumakiek layak menyandang sebutan tersebut. Menjalani musim perdananya, Rumakiek langsung dipilih menjadi starter saat Persipura menghadapi Persita.

Tim Mutiara Hitam boleh kalah pada laga tersebut. Namun, penampilan Rumakiek sungguh mencuri perhatian, terutama berkat satu gol yang dia cetak lewat sundulan. Berkat penampilan tersebut, pelatih Jacksen F. Tiago menilai Rumakiek punya potensi melebihi Todd Rivaldo Ferre.

Pratama Arhan (PSIS Semarang)

Pemain dengan kaki dominan kiri, bahkan untuk posisi bek kiri, terbilang langka di Indonesia. Itulah kenapa, kiprah Pratama Arhan sangat layak untuk disimak. Terlebih, selain punya atribut tersebut, potensi Arham secara keseluruhan memang amat besar.

Kiprahnya di sejauh ini jadi bukti. Menghadapi Persela, Arhan dengan fasih bermain di pos bek kiri. Ia aktif membantu penyerangan, tetapi juga disiplin menjaga pertahanan. Jika beberapa waktu lalu muncul rumor bahwa Seongnam FC tertarik mendatangkannya, hal tersebut sangat beralasan.

***

Menyaksikan kiprah tujuh nama di atas atau bahkan para pemain muda lain bakal sangat menarik. Pasalnya, dua tahun lagi Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Dimulai dari musim inilah kemampuan mereka akan diuji untuk bisa menjadi penggawa skuat Garuda muda nanti.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan bahkan berkata, salah satu tujuan mereka getol menggelar kompetisi adalah demi mengumpulkan para pemain Timnas untuk ajang tersebut. Dengan kompetisi, setidaknya fisik masing-masing pemain jadi lebih terjaga.

Namun, ini tak cuma soal Piala Dunia U-20. Tujuan terbesar pada akhirnya adalah mencari nama-nama terbaik untuk bisa menjadi bagian dari Timnas Senior Indonesia. Bagaimanapun, kejuaraan kelompok umur lebih pantas dijadikan ajang pengembangan diri ketimbang berebut trofi.