Memahami Cedera Engkel Harvey Elliott

Foto: Instagram Harvey Elliott

Cedera engkel adalah momok menakutkan buat pesepak bola. Harvey Elliott harus mengalaminya di usia sangat muda dan saat sedang bagus-bagusnya. Namun, ada peluang baginya untuk pulih lebih cepat.

Dislokasi engkel adalah cedera yang sangat menakutkan buat para pesepak bola. Tanyakan saja kepada Andre Gomes bila Anda tidak percaya.

Gomes mendapatkan cedera menyeramkan itu pada November 2019, saat ia berlaga bersama Everton menghadapi Tottenham Hotspur. Kala itu tekel Son Heung-min membuat gelandang berpaspor Portugal itu ambruk. Setelah dilihat, ada bagian kaki yang sudah tak berada di tempat seharusnya. Gomes mengalami dislokasi engkel.

"Saya ingat ketika dokter ingin mengembalikan pergelangan kaki saya ke tempat yang tepat. Saya selalu melihat ke lutut saya. Saya tidak bisa melihat pergelangan kaki saya," ujar Gomes soal momen cederanya itu, seperti dilansir BBC.

"Saya bisa melihat orang-orang di tribune (saat itu). Reaksi mereka mengerikan. Ketika kamu pergi menonton pertandingan, kamu ingin menikmati laga dan tentu tidak berharap untuk melihat sesuatu seperti itu," tambahnya.

Cedera Gomes memang mengerikan. Bahkan Son yang melakukan tekel langsung menangis di lapangan melihat kondisi Gomes. Penonton syok. Kemudian banyak pihak yang menyampaikan rasa belasungkawa kepada Gomes. Ia diperkirakan akan absen lama.

Setelah menjalani operasi pada keesokan harinya, Gomes langsung fokus pada pemulihan. Prognosis mengindikasikan mantan pemain Barcelona itu akan absen selama enam sampai 12 bulan. Ia diperkirakan tak akan bisa melanjutkan sisa musim 2019/20 itu.

Namun, siapa sangka Gomes bisa sembuh dengan cepat. Ia hanya membutuhkan waktu 112 hari, atau sekitar empat bulan kurang, untuk bisa kembali berlaga. Jauh lebih cepat dari yang diperkirakan. Memang, dalam beberapa kasus lain, ada pemain yang tidak sembuh secepat Gomes.

Danny Welbeck salah satu contohnya. Ia menderita cedera yang hampir mirip pada November 2018. Kala itu Welbeck mengalami tubrukan dengan Bruno Gaspar saat berlaga membela Arsenal di ajang Liga Europa menghadapi Sporting. Ia jatuh dengan posisi yang tak ideal dan cedera pun datang.

Cedera itu kemudian membuat Welbeck harus absen panjang. Total ada 203 hari yang dihabiskan mantan pemain Manchester United itu di ruang perawatan. Welbeck tak bisa lagi melanjutkan sisa musim 2018/19. Dan buruknya, itu adalah musim terakhir ia membela Arsenal.

***

Pada musim ini, momok bernama dislokasi engkel kembali muncul di Premier League. Nahasnya, yang menderita cedera itu adalah seorang pemuda berusia 18 tahun, Harvey Elliott. Ia mendapatkannya usai menerima tekel horor dari Pascal Struijk saat Liverpool berlaga melawan Leeds.

Sama seperti cedera Gomes, apa yang dialami Elliott juga menimbulkan syok buat seisi stadion. Rekan-rekan setim, pemain dan staf pelatih yang berada di bench, hingga penonton di tribune syok melihat kondisi Elliott. Pun dengan kita yang menonton dari layar kaca.

Setelah itu, banyak pihak menyampaikan dukungan buat Elliott. Kita sama-sama iba untuknya. Sebab, di usia yang begitu muda, mantan pemain Fulham itu sudah harus mengalami ketidakberuntungan, menderita cedera yang begitu berat. Terlebih, Elliott sedang bagus-bagusnya.

Di usia sebelia itu, ia sudah berhasil menembus tim utama Liverpool, jadi pilihan inti. Kehadirannya juga membuat performa The Reds lebih baik. Diplot sebagai gelandang tengah kanan, ia mampu membebaskan Trent Alexander-Arnold dan Mohamed Salah.

Kemampuannya untuk bertukar posisi bikin kreativitas Alexander-Arnold meningkat. Pun karena ia juga bisa mengover posisi yang ditinggalkan full-back kanan Liverpool itu. Elliott juga membuat Salah bisa dapat umpan manis di sisi kanan dan mendapatkan ruang yang lebih banyak.

Sebelum cedera, Elliott mencatatkan rerata 6,43 umpan ke sepertiga akhir area lawan per 90 menit. Catatan itu adalah yang tertinggi ketiga di Liverpool, setelah Thiago Alcantara dan Jordan Henderson. Selain itu, ada rerata 5,4 shot creating actions (SCA) yang dihasilkan Elliott per 90 menit.

[BACA JUGA: Memantau Harvey Elliott]

Karena SCA adalah aksi-aksi ofensif (seperti umpan, dribel, dan memenangkan pelanggaran) yang bisa menghasilkan tembakan, bisa kita lihat bahwa Elliott juga merupakan salah satu sumber kreativitas Liverpool. Karena itu, bagi The Reds, cedera Elliott adalah sebuah kehilangan besar.

Memang, sejauh ini, ada Henderson yang menggantikan posisi tersebut. Pun masih ada Naby Keita atau Curtis Jones yang bisa dimainkan di pos yang sama. Namun, secara tipikal permainan, ketiga pemain itu memang tidak sefasih Elliott ketika harus bermain lebih ke pinggir.

Di situlah pekerjaan rumah Juergen Klopp. Ia harus bisa menemukan pemain yang sama mobile-nya dalam memberikan kebebasan untuk Alexander-Arnold atau Salah. Sebab, dari situlah kreativitas utama Liverpool berasal. Melihat dua laga terakhir (vs Milan, vs Crystal Palace), sih, Henderson masih melaksanakan tugasnya dengan cukup baik.

Elliott sendiri sudah sukses menjalani operasi pada pekan lalu. Dan berdasar laporan James Pearce di The Athletic, prognosis mengindikasikan bahwa Elliott masih punya peluang untuk bisa tampil lagi pada musim ini. Kendati belum ada waktu pasti kapan dia pulih.

Berdasarkan tulisan Dr. Rajpal Brar di This is Anfield, kemungkinan rentang waktu Elliott absen adalah tiga setengah sampai enam bulan. Beruntung, penanganan cedera ini juga diawali dengan tepat oleh dokter tim, Dr. Jim Moxon dan kepala fisio, Chris Morgan. Jadi membantu proses pemulihan.

Selain itu, usia Elliott yang masih muda dan tidak memiliki riwayat cedera serius juga bisa membantu proses pemulihan dan rehabilitasi. Situasinya tak sepelik seperti yang dialami pemain yang punya riwayat cedera buruk seperti kasus Wellbeck, misalnya.

Elliott bisa saja pulih secepat Andre Gomes, terlebih karena sejauh ini sang pemuda terus menunjukkan mental positif. Sebab, sebagaimana yang diceritakan Gomes, cedera ini termasuk cedera yang traumatis. Bisa membuat mental seorang pemain terganggu.

Jadi, ketika pemain terus berpikiran positif dan fokus pada pemulihan, ada kemungkinan pulih lebih cepat. Itulah yang dilakukan Gomes, di mana ia juga coba meminta saran kepada pemain-pemain yang pernah mengalami cedera serupa tentang apa yang harus dilakukan agar bisa melewatinya dengan baik.

Elliott pun bisa melakukan itu. Ada Virgil van Dijk, Joel Matip, sampai Joe Gomez yang pernah mengalami cedera parah. Atmosfer di kubu Liverpool juga bagus. Henderson, kapten tim, langsung mengirim pesan pendek kepada Elliott setelah kejadian. “We’re all here for you, mate,” begitu isi pesan tersebut.

Klopp sebagai pelatih juga menyatakan bahwa tim akan selalu ada buat Elliott dan mereka akan menunggu hingga pemain kelahiran Surrey itu sembuh. Bisa jadi juga, mengingat perjalanan Elliott yang masih akan panjang, Liverpool tidak akan buru-buru memaksakan sang pemain untuk kembali ke lapangan cepat-cepat.

Well, yang jelas cedera ini memang momok menakutkan buat para pesepak bola, dan sangat disayangkan Elliott mengalaminya di usia sedini ini. Satu hal yang pasti: Kita mendoakannya segera pulih agar bisa kembali bermain dengan performa seperti sedia kala. Seperti Elliott sebelum cedera menerpa.