Menakar Urgensi Regenerasi Bayern Muenchen

Foto: @FCBayernEN.

Bayern Muenchen tak bakal diperkuat David Alaba, Jerome Boateng, dan Javi Martinez per musim depan. Apakah ini tanda bahwa sudah saatnya mereka memulai regenerasi?

David Alaba mengucapkan salam perpisahan. Setelah tiga belas musim yang penuh prestasi, per musim depan ia akan angkat kaki dari Allianz Arena. Nomor punggung 27 yang sejak awal ia gunakan mungkin akan tetap terisi, tetapi tentu bukan dengan nama Alaba di bawahnya.

“Selalu menjadi hal yang berat ketika sesuatu akan segera berakhir dan bukan rahasia lagi bahwa saya selalu merasa betah di sini. Saya meninggalkan Bayern Muenchen dengan air mata berlinang. Namun, saya juga menantikan masa depan pada waktu yang sama,” tutur pemain asal Austria itu.

Alaba adalah satu dari tiga pemain yang pasti pergi musim panas mendatang. Selain dirinya, ada Jerome Boateng dan Javi Martinez yang dalam dua musim terakhir memang akrab dengan rumor hengkang. Akhir musim ini, ketiganya pergi karena alasan sama: Kontrak yang tak diperpanjang.

Khusus buat Alaba, pembicaraan mengenai perpanjangan kontrak sebetulnya sempat berlangsung. Namun, karena tidak tercapai kesepakatan, pembicaraan itu berhenti di tengah jalan. Menurut BBC, ini menjadi salah satu pemantik konflik antara Sporting Director, Hasan Salihamidzic, dan Hansi Flick.

[Baca Juga: Q&A: Yang Perlu Kamu Tahu soal Konflik Hansi Flick dan Bayern Muenchen

Meski sudah jadi perhitungan sejak jauh hari, hengkangnya ketiga pemain tersebut jelas meninggalkan lubang menganga yang mesti segera ditutupi. Kebetulan, dua dari tiga nama itu adalah pemain inti yang jadi salah satu alasan di balik tercapainya trofi demi trofi.

Namun, bukan hanya Alaba, Boateng, dan Martinez yang mesti Bayern pikirkan penggantinya. Sejumlah pemain lain juga mesti segera jadi bahasan. Apalagi, kontrak beberapa di antaranya sudah menipis beriringan dengan sejumlah nama yang mulai menua.

Penjaga Gawang


Ketika Bayern meresmikan kedatangan Alexander Nuebel pada pertengahan musim lalu, banyak yang menduga mereka sudah menyiapkan kiper anyar. Dugaan kian kuat jika melihat kontrak Manuel Neuer yang tersisa semusim lagi. Di sisi lain, performanya pada dua musim terakhir di bawah standar.

Yang terjadi rupanya tidak demikian. Memasuki pengujung musim, Neuer memperpanjang kontrak hingga 2023. Seiring dengan itu, ia membuktikan bahwa dirinya belum habis. Neuer tampil gemilang pada musim yang berakhir tak kalah gemilang buat Die Roten itu.

Musim ini pun performa Neuer tak kalah hebat. Di Liga Champions, ia jadi salah satu kiper dengan jumlah penyelamatan tertinggi. Di Bundesliga pun performanya mengesankan. Ini menunjukkan bahwa mencari kiper pengganti bukan hal yang penting-penting amat buat Bayern sekarang.

Betul bahwa Neuer sudah berusia 35 tahun. Namun, yang ia tampilkan tiap berlaga membuktikan bahwa usia benar-benar sekadar angka. Apalagi ia seorang penjaga gawang, posisi yang dalam sejarah akrab dengan pemain-pemain gaek. Silakan lihat berapa usia Gianluigi Buffon saat ini.

Bek

Bayern kehilangan dua sosok kunci di lini pertahanan dalam diri Boateng dan Alaba. Namun, regenerasi sepertinya akan berjalan mulus mengingat mereka sudah menyiapkan pengganti. Ada Lucas Hernandez yang belakangan ini semakin impresif serta Dayot Upamecano yang sudah resmi digaet.

Perpanjangan kontrak Niklas Suele, yang akan habis pada 2022 mendatang, juga sudah masuk rencana. Selain itu, Bayern bisa memanggil si bocah Amerika bernama Chris Richards yang kini menjalani masa peminjaman mengesankan di Hoffenheim. Jangan lupakan pula Tanguy Nianzou.

Niklas Suele. Foto: Twitter @Goal.

Seperti penjaga gawang, barisan pertahanan memang relatif aman kendati ditinggal dua nama penting. Selain karena mencukupi secara kuantitas, posisi ini dipenuhi oleh nama-nama yang versatile. Suele yang raksasa itu bisa bermain sebagai bek sayap sekaligus gelandang bertahan.

Berikutnya ada Hernandez yang bisa mengisi pos bek sayap kiri. Benjamin Pavard, yang dua musim terakhir beroperasi di sisi kanan, bahkan posisi aslinya adalah bek tengah. Richards juga bisa bermain di dua posisi berbeda, begitu pula dengan Nianzou. Perlu diingat, semuanya masih tergolong muda.

Yang lebih krusial dari posisi tersebut adalah cadangan, khususnya bek sayap kanan. Bouna Sarr yang didapuk sebagai pelapis Pavard tidak cukup oke. Di sisi lain, performa Pavard tampak angin-anginan. Joshua Kimmich mungkin bisa digeser sesekali, tetapi itu akan menyisakan lubang di lini tengah.

Gelandang


Bayern menyiapkan Joshua Kimmich dan Leon Goretzka sebagai jenderal di lini tengah. Celakanya, kontrak kedua pemain ini sudah menipis. Kimmich bakal berakhir pada 2023, sedangkan Goretzka setahun sebelumnya. Tentu, ini jadi salah satu hal krusial yang mesti segera Bayern pikirkan.

Namun, lini tengah bukan hanya soal Kimmich dan Goretzka. Martinez sudah pasti cabut, kemudian ada Corentin Tolisso yang sepertinya juga akan mengalami hal serupa, begitu pula dengan Michael Cuisance yang kini menjalani masa peminjaman di Marseille. Yang tersisa tinggal Marc Roca.

Sebetulnya ada sejumlah opsi untuk mengakalinya. Bayern bisa menggeser Jamal Musiala untuk bermain lebih ke dalam. Nianzou juga fasih bermain sebagai gelandang. Namun, jelas ini tak bisa menjadi opsi andalan. Mau tak mau, Bayern mesti mencari satu atau dua pemain tambahan.

Untuk gelandang serang, Thomas Mueller masih akan jadi sosok kunci, bergantian dengan Musiala yang semakin hari semakin berkembang. Musiala sendiri tampaknya memang disiapkan untuk menjadi pengganti Mueller, terutama jika melihat performa impresifnya sejauh ini.

Penyerang


Musim ini adalah tentang Robert Lewandowski. Di Bundesliga, ia diambang rekor sepanjang sejarah. Catatan 39 golnya selangkah lagi menyamai torehan 40 gol Gerd Mueller puluhan tahun silam. Jika mampu mencetak 41 gol di sisa musim ini, ia bahkan mampu melewati catatan tersebut.

Angka itu menunjukkan betapa vitalnya peran Lewandowski buat Bayern. Lihat saja dua laga melawan Paris Saint-Germain di perempat final Liga Champions. Meski punya banyak peluang, Bayern hanya bikin tiga gol dan akhirnya tersingkir. Hasilnya mungkin berbeda jika Lewandowski tak absen.

Dengan begini, mencari pengganti jelas bukan hal mudah. Untung buat Bayern, Lewandowski masih terikat kontrak. Namun, mereka tak boleh berleha-leha karena kabarnya Manchester City dan Chelsea mengintai. Apalagi kontrak yang tersisa tak terlalu panjang, yakni hingga 2023.

Kalaupun Lewandowski tetap di Bayern pada musim depan, mulai memikirkan pengganti tetap jadi hal krusial. Ingat, Lewandowski sudah 32 tahun — meski sepertinya malah semakin berbahaya. Di sisi lain, para penyerang top yang kini beredar sudah banyak diincar tim lain.

Lain halnya dengan penyerang sayap. Di Bayern, posisi ini relatif aman. Toh, mereka baru saja melakukan regenerasi. Arjen Robben dan Franck Ribery yang hengkang sudah digantikan oleh Kingsley Coman, Serge Gnabry, dan Leroy Sane. Musiala bahkan bisa digeser ke pos ini jika memang diperlukan.

***

Selain menggantikan sejumlah pemain yang sudah pasti hengkang, Bayern sepertinya tak akan buru-buru melakukan regenerasi dalam waktu dekat. Pertama, karena skuat yang tersedia saat ini didominasi para pemain muda dengan kemampuan yang menjanjikan.

Yang krusial cuma nama-nama seperti Lewandowski, Neuer, dan Mueller. Namun, mengingat performa yang masih terjaga, mencari pengganti bukanlah topik utama saat ini. Terlebih, dalam sejumlah wawancara, ketiganya pernah menegaskan keinginan untuk bertahan lebih lama.

Kedua, kondisi finansial yang tak begitu stabil akibat pandemi COVID-19. Presiden Bayern, Herbert Hainer, juga menegaskan bahwa Bayern tak akan melakukan belanja mahal lagi setelah mendatangkan Upamecano, kecuali jika ada penjualan besar yang sepertinya tak akan terjadi.

Jangan lupa pula bahwa Julian Nagelsmann yang akan menjadi pelatih per musim depan. Bayern mungkin akan memfasilitasi Nagelsmann dengan sejumlah pemain anyar, tetapi yang spesial dari eks pelatih RB Leipzig ini adalah bagaimana caranya memaksimalkan skuat yang ada.

Lihat saja Ishak Belfodil dan Joelinton yang ia sulap menjadi mesin gol di Hoffenheim. Timo Werner yang kini mengecewakan di Premier League juga tampak amat luar biasa di bawah Nagelsmann. Lalu ada Yussuf Poulsen, Mark Uth, Andrej Kramaric.

Kelebihan itu yang beberapa waktu lalu disoroti Hernandez dan Lewandowski. Itu pula yang tampaknya jadi salah satu alasan Oliver Kahn dan Hasan Salihamidzic — penunjukan Nagelsmann tak melibatkan Karl-Heinz Rummenigge — memilihnya sebagai pelatih.

Karena selama ini keluar-masuknya pemain menjadi kendali penuh direktur olahraga dan sejumlah petinggi, Nagelsmann tampak cocok untuk menjadi pelatih Bayern. Apa yang Bayern sediakan, Nagelsmann akan coba memaksimalkannya.