Rekomendasi Bek Tengah untuk Klopp: Dari yang Mahal hingga Murah

Foto: Twitter @LFC

Kami coba merekomendasikan bek tengah ideal untuk menjadi pengganti (sementara) Van Dijk. Dalam daftar ini, ada nama Dayot Upamecano hingga Gleison Bremer.

Liverpool sedang krisis bek tengah. Virgil van Dijk mengalami cedera ligamen dan dipastikan absen panjang. Memang belum ada waktu pasti yang dirilis Liverpool tentang berapa lama bek asal Belanda itu absen. Namun, dari tipikal cedera yang dialaminya, Van Dijk diyakini bakal absen sekitar 7-12 bulan.

Tanpa Van Dijk, Liverpool sebenarnya masih memiliki Joe Gomez, Joel Matip, dan Fabinho untuk mengisi pos bek tengah. Nama terakhir bahkan sudah menunjukkan kapabilitasnya dalam beberapa pertandingan terakhir sebelum akhirnya juga harus menepi karena cedera. Ya, lagi-lagi cedera.

Tak hanya Fabinho saja, Matip pun sama masalahnya. Bek berpaspor Kamerun itu punya masalah cedera yang tak kunjung selesai sejak musim lalu. Kadang kala Matip bisa kembali dan menjalani satu-dua pertandingan, tapi kemudian cederanya kambuh lagi dan dia lebih banyak menghabiskan waktu di ruang perawatan ketimbang di atas lapangan.

Jika saja keduanya fit, ketiadaan Van Dijk masih bisa diatasi. Kami juga sudah pernah menuliskan apa saja yang bisa dilakukan Juergen Klopp selaku manajer dengan memaksimalkan tiga bek tengah senior yang ada. Namun, lagi-lagi, itu jika situasinya ideal. Sekarang, situasi Liverpool yang diterpa badai cedera jauh dari kata ideal.

Nathaniel Phillips dan Rhys Williams memang tampil baik ketika diberi kepercayaan. Namun, perlu diingat, keduanya belum pernah berlaga di pertandingan dengan intensitas tinggi di mana Liverpool menghadapi tim yang levelnya sama. Tanpa mengurangi rasa hormat, laga vs Midtjylland dan West Ham memang belum bisa dijadikan acuan.

Tidak salah jika kemudian memercayakan kedua bek itu di pertandingan-pertandingan besar yang akan dihadapi Liverpool. Namun, risikonya memang besar. Karena itu, opsi membeli bek tengah baru di bursa transfer nanti jadi terasa masuk akal. Toh, dengan situasi seperti saat ini di mana jadwal padat dan badai cedera datang bersamaan, Phillips dan Williams masih punya kesempatan merumput hingga Januari tiba dan, setelahnya, masih ada Piala FA.

Nah, omong-omong soal bek tengah baru yang bisa dibeli di bursa transfer musim dingin nanti, kami mau kasih rekomendasi nih buat Klopp. Tenang, kami paham bahwa uang acap kali jadi pertimbangan utama dalam bursa transfer di tengah situasi pandemi seperti saat ini. Karena itu, kami memberikan beberapa opsi buat Klopp, dari mulai yang mahal hingga yang murah. Silakan.

Ada Harga, Ada Kualitas

Ini yang harganya mahal-mahal nih. Namun, tak perlu khawatir. Dalam daftar ini kami hanya memilih pemain yang secara kualitas pas dengan harganya. Ada harga ada kualitas kalau kata orang dagang.

Yang pertama ada nama Kalidou Koulibaly. Harganya memang mahal. Napoli mematok banderol Koulibaly lebih dari 60 juta euro. Akan tetapi, bek Napoli itu memenuhi segala atribut yang dibutuhkan Liverpool: pintar membaca permainan, punya olah bola dan umpan yang bagus, serta kokoh dalam duel. Singkatnya, dia adalah pengganti yang ideal untuk Van Dijk. Bahkan, dalam beberapa hal, statistik Koulibaly lebih unggul ketimbang Van Dijk.

Berdasarkan data Opta, Koulibaly mampu memenangi 3,2 ground duel (duel darat) per 90 menit, sedangkan Van Dijk hanya memenangi 1,3 ground duel per 90 menit. Selain itu, Koulibaly juga mampu memenangkan bola kembali sebanyak 7,4 kali per 90 menit, sedangkan Van Dijk 4,7 kali per 90 menit. Yang menarik, stastistik keberhasilan umpan panjang per 90 menit milik keduanya sama, yakni 58,33%.

Satu hal yang mungkin bikin Liverpool mikir-mikir untuk menggaet Koulibaly adalah usianya yang sudah tidak lagi muda. Saat ini bek asal Senegal itu sudah berusia 29 tahun. Namun, kita tentu ingat bagaimana jika sudah sesuai kebutuhan, The Reds pun bisa menggaet pemain yang usianya di atas 25 tahun. Thiago Alcantara adalah contoh teranyarnya.

Yang kedua dalam daftar ini ada nama Dayot Upamecano. Bek RB Leipzig ini adalah salah satu bek muda terbaik dunia. Meski usianya 22 tahun, Upamecano sudah menunjukkan konsistensi dan punya kapabilitas yang komplet sebagai bek tengah modern. Dia cepat, punya progresi umpan yang bagus, juga kuat dalam bertahan. James Pearce, jurnalis spesialis Liverpool untuk The Athletic, juga menyebut Upamecano sebagai bek elit dalam urusuan duel satu-lawan-satu.

Satu spesialisasi lain dari Upamecano yang membuatnya tepat untuk jadi pengganti (sementara) Van Dijk atau bahkan rekan duetnya kelak adalah kemampuan distribusi bolanya yang apik. Presentase akurasi umpan tepat sasaran per 90 menit miliknya mencapai angka 80,7%, lebih tinggi dari Van Dijk dengan 74,5%. Pun dengan presentase akurasi umpan lambung per 90 menit milik Upamecano yang mencapai angka 81,48%, jauh mengungguli Van Dijk dengan 58,33%.

Bek yang juga pernah berseragam RB Salzburg itu memang memiliki klausul pelepasan hanya sebesar 42 juta euro, tapi sayangnya itu baru aktif pada musim panas tahun depan. Jika Liverpool mau memboyongnya musim dingin nanti, maka budget yang harus dikeluarkan jelas lebih dari itu. Transfermarkt, sih, menilai harganya 66 juta euro.

Pas di Kantong, tapi Kualitas Oke Juga

Jika budget belanja di musim dingin nanti memang tak banyak (tapi cukup lumayan), ada tiga nama yang ingin kami ajukan untuk Juergen Klopp. Yang pertama adalah Ben White, yang kedua adalah Conor Coady, dan yang terakhir ada Nico Elvedi. Dua nama pertama sama-sama berpaspor Inggris dan sama-sama punya pengalaman main di Premier League. Nama terakhir tengah merumput di Bundesliga.

Mari kita bahas Ben White terlebih dahulu. Usianya masih muda, 23 tahun. Cocok dengan usia kriteria Liverpool. Kemampuannya juga oke, tipikal bek modern saat ini. Salah satu yang menarik dari White adalah fakta bahwa dia pernah berkarier di Leeds di bawah asuhan Bielsa. Ini menjadikan White bek yang agresif dan pintar membaca permainan, terutama dalam melakukan pressing.

Tengok saja bagaimana dia memiliki catatan 2,8 tekel per 90 menit dan 1,8 intersep per 90 menit. Dua catatan itu, jika dibandingkan milik Joe Gomez (0,6 tekel dan 0,8 intersep per 90 menit), jelas unggul. Pemain Brighton & Hove Albion itu juga multiposisi. Belakangan dia beberapa kali ditugaskan oleh Graham Potter, manajer Brighton, sebagai gelandang bertahan.

Untuk harga, White dipagari Brighton dengan banderol 35-50 juta euro. Harga ini bisa disebut tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah untuk pemain berusia 23 tahun. Hanya saja, jika White resmi merapat ke Liverpool, Klopp harus mengasah kemampuan bek kelahiran Poole itu dalam melepaskan umpan-umpan panjang, mengingat akurasi per 90 menit milik White hanya ada di angka 37,84%.

Nah, jika Klopp mencari pemain dengan distribusi bola mumpuni, tapi punya harga yang tak terlalu mahal, maka Conor Coady adalah jawabannya. Pemain asli Liverpool ini punya catatan 8 umpan panjang sukses per 90 menit dengan presentase keberhasilan mencapai angka 66,67%. Angka itu mengungguli milik White, Gomez, dan bahkan Van Dijk.

Oiya, sekadar memberi konteks mengapa statistik umpan panjang kami jadikan acuan: Liverpool adalah tim dengan rata-rata umpan panjang akurat terbanyak kelima di Premier League yang mencapai angka 29,9 per 90 menit. Bek-bek Liverpool juga hobi melepaskan umpan panjang dari belakang untuk mengeksploitasi ruang di lini pertahanan lawan lewat kecepatan-kecepatan pemain depannya.

Karenanya, Coady bukanlah pilihan yang buruk untuk jadi pengganti sementara Van Dijk. Hanya saja, secara tipikal, Coady memang kurang agresif dibanding bek-bek tengah Liverpool lain. Namun, dia punya ketenangan dalam membaca permainan yang bisa dipadukan dengan agresivitas milik Gomez, Matip, atau Fabinho. Kebetulan juga, soal harga, Coady ditaksir hanya memiliki banderol 25-35 juta euro saja.

Nama terakhir yakni Nico Elvedi punya kemampuan yang tak kalah bagus dari White atau Coady. Usianya juga baru 24 tahun. Dia juga sudah jadi pilar inti di lini pertahanan Borussia Moenchengladbach dan pada musim ini punya pengalaman tampil di ajang Liga Champions. Secara singkat, Elvedi adalah bek tengah yang lengkap buat Liverpool. Dia agresif dan punya distribusi bola yang oke.

Kita bahas soal agresivitasnya dulu. Elvedi memiliki catatan 1,7 tekel dan 1,7 intersep per 90 menit di Bundesliga musim ini. Selain itu, dia punya rata-rata keberhasilan memenangkan bola kembali sebanyak 6 kali per 90 menit. Catatan yang mentereng, dan bahkan lebih baik jika dibandingkan catatan per 90 menit milik Joe Gomez dan juga tak kalah dari Van Dijk.

Soal distribusi, dia punya catatan presentase umpan lambung akurat sebesar 80% per 90 menit. Kapabilitasnya oke dan untuk soal harga pun, Elvedi belum kelewat mahal. Transfermarkt menilai harganya ada di antara 30-35 juta euro, tetapi klubnya bisa saja memagari dengan banderol hingga 50 juta euro.

Paket Hemat

Michael Edwards, sebagai salah satu pemangku kebijakan atas transfer Liverpool, punya kejelian dalam melihat potensi pemain terlepas berapa pun harganya. Transfer Joe Gomez bisa dijadikan contoh. Pemain berusia 23 tahun itu diboyong dengan harga kurang dari 4 juta euro, tapi saat ini bisa muncul sebagai salah satu bek tengah terbaik Inggris.

Karena itu, tak ada salahnya jika Liverpool pada bursa transfer musim dingin nanti juga mencari bek tengah dengan harga murah. Siapa tau bisa dimaksimalkan potensinya seperti Gomez. Nah, untuk daftar paket hemat ini, kami menawarkan satu nama untuk Klopp. Dia adalah bek Torino, Gleison Bremer.

Usianya masih 23 tahun. Kendati demikian, dia sudah bermain secara reguler di Serie A. Bremer sendiri merupakan bek yang agresif. Musim lalu dia punya catatan 2,3 tekel dan 2,7 intersep per laga. Dia adalah salah satu bek dengan atribut tekel terbaik di Eropa. Selain itu, dia merupakan bek yang bisa berkontribusi mencetak gol di mana dia mampu membobol gawang lawan sebanyak tiga kali pada musim lalu.

Kemampuan distribusi Bremer juga tak buruk, tapi sebagai pemain muda visinya memang perlu diasah lagi. Namun, melihat kemampuannya yang bagus dalam membaca permainan dan dengan potensi yang dia miliki, pemain berpaspor Brasil itu bisa jadi bek tengah yang lengkap di kemudian hari. Lagipula, banderolnya hanya sekitar 10-25 juta euro saja. Bisa jadi Joe Gomez 2.0.

***

Nama-nama di atas adalah deretan bek-bek terideal yang tersedia di pasar untuk Liverpool. Mungkin mereka tak bisa sedigdaya Van Dijk, tapi setidaknya lubang di lini belakang Liverpool bisa ditambal meski sang wakil kapten tak ada di lapangan. Klopp jadi tak perlu khawatir ketika Matip menghabiskan waktu lama di ruang perawatan. Selain itu, Fabinho juga bisa dikembalikan ke posisi gelandang bertahan, mengingat gelandang-gelandang Liverpool juga rawan cedera.

Sekarang, pertanyaannya tinggallah: Berapa uang yang ada di kas Liverpool untuk belanja di bursa transfer musim dingin nanti?